08

3K 151 1
                                    

"Engh" Lenguh Ezza yang perlahan-lahan membuka matanya ia mendudukkan tubuhnya untuk mengumpulkan sebagian nyawanya yang tercecer entah kemana.

Setelah sadar sepenuhnya Ezza menoleh menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 15.34,ia bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Ezza berdiri di depan Cermin full body untuk melihat penampilannya karena ia akan keluar untuk belanja bahan makanan dan beberapa kebutuhan lain sekaligus mencari makan malam.

Ezza mengenakan hoodie hitam dengan celana panjang berwarna hitam dengan sepatu sneakers putih. Setelah di rasa penampilannya sudah sempurna Ezza keluar dari kamar kos nya tak lupa menutup pintu.

Untung saja kos nya dan supermarket terdekat tak terlalu jauh jadi ia bisa ke sana dengan berjalan kaki sekalian menikmati suasana sore hari yang indah.

"Woi! " panggil seseorang dari samping Ezza.

Ezza menoleh menatap seorang remaja laki-laki yang berusia sekitar 17-18 tahun itu.

"Gue?".Tanya Ezza dan remaja itu pun mengangguk.

"Kenalin nama gue Rangga tetangga kos lo panggil aja kak atau abang Rangga karena kalau di liat-liat gue jauh lebih tua dari lo" Ucapnya ramah dengan senyum manisnya.

"Oh" balas Ezza cuek.

'Gue ngomong panjang lebar cuman di balas 'Oh'doang anjirr emang ni bocil' Batin Rangga misuh-misuh.

"Nama lo siapa cil? " Tanya Rangga.

"Ez" Jawab Ezza dingin dengan wajah dataran nya.

"Hah.. Es..Es apa'an"Tanya Rangga bingung.

Ezza menghela nafas lelah menghadapi remaja di depannya ini." E. Z nama gue Ez bukan Es"

"Hehehe... Sorry gue kira tadi Es ternyata Ez, tapi lebih cocok kalau nama lo itu Es biar sama kayak lo" Ucapnya enteng dan di balas tatapan tajam oleh Ezza.

"Damai cog, canda jangan baperan jadi orang"Kata Rangga gelagapan karena mendapat tatapan tajam dari bocah di depannya yang membuat nya merinding seketika.

Ezza memutar bola matanya malas dan segera pergi dari sana sungguh waktunya akan terbuang sia-sia jika terus meladeni serangga ini.

"Eh cil tunggu lo mau kemana?"

"Supermarket dan panggil Ez" jawab Ezza dengan nada dingin dan datar andalannya, ini adalah bentuk baru Ezza /Ez.

Rangga mengangguk,"Kebutuhan kalau gitu gue titip garem sama kopi kapal Es ya, ini duitnya"Ucapnya sambil menyodorkan uang seratus.

"Hmm" Balas Ezza dan menerima uang itu lalu berlalu keluar dari gerbang kos khusus putra.

"Dasar bocil kutub Selatan anak beruang kutub"

.......

Ezza masuk ke dalam supermarket dan segera mengambil keranjang belanja dan mengambil semua barang yang ia butuhkan tak lupa pesanan Rangga.

Setelah di rasa cukup Ezza pun berjalan ke kasir dan mengantri menunggu giliran nya karena suasana supermarket ini cukup Ramai.

"Ada yang bisa kami bantu "Sapa Petugas kasir wanita itu yang tampak tertarik dengan Ezza karena rupanya bak dewa yunani dengan tinggi di atas rata-rata anak seumurannya.

Ezza tidak menjawab sapaan penjaga kasir itu ia langsung menik kan keranjang belanjaannya di atas meja kasir.

Mbak-mbak kasir itu pun langsung menghitung belanjaan Ezza dengan grogi bagaimana tidak di hadapannya sekarang ada seorang remaja tampan dengan rahang tegas, sorot mata tajam, hidung mancung, kulit putih, dan bibir berwarna plum ceri ah sungguh sangat cipokebel banget lah.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang