26

2.1K 113 2
                                    

Ting...

Pintu lift terbuka tepat di lantai dasar, Ezza keluar dari dalam lift di susul Elmer dan Zayden.

"Eh Nak Ezza mau kemana?" Tanya Aluna saat melihat Ezza berjalan kearah pintu.

"Pulang Nyonya Aluna" Jawab Ezza Sopan.

"Woi Ez kok balik makan malam di sini aja?" Sahut Leo yang nongol dari balik sofa.

"Gak Usah" Tolak Ezza.

"Makan di sini aja ya nak tadi mommy udah masak banyak, mau ya makan di sini" Ucap Aluna dengan nada memelas. Ezza yang mendengar nada memelas wanita di hadapannya pun menjadi luluh ia mengangguk mengiyakan ajakan Aluna.

Aluna menarik pergelangan tangan Ezza menuju ruang makan Ezza hanya pasrah di tarik oleh Aluna, Leo juga mengikuti sang mommy tak lupa dengan Elmer yang mengikuti mereka dari belakang.

Saat sudah sampai di meja makan Ezza bisa melihat sesok pria paruh baya bersama seorang pria yang jauh lebih muda darinya yang tak lain adalah Allandrick dan putra sulungnya Zaiden.

Allandrick duduk di ujung meja sebagai kepala keluarga di sisi kirinya ada Aluna dan Zayden sedangkan leo duduk di sebelah kanan sang daddy dan menarik Ezza agar duduk di samping nya yang berhadapan dengan kakak sulungnya.

"Makan" Titah Allandrick saat melihat semuanya sudah duduk di tempatnya masing-masing, mereka pun makan dengan tenang tanpa mengeluarkan suara apapun kecuali suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.

Edwin dan Elmer berdiri tak jauh dari meja makan yang di tempati tuannya.

Sekitar tiga puluh sembilan menit kemudian makan malam pun selesai, Ezza Bangkit dari posisinya untuk pamit undur diri.

"Terima kasih untuk makan malamnya Saya akan pulang sekarang".

"Siapa yang menyuruhmu pergi dari sini" Ucap Allandrick dingin.

"Ada masalah apa lagi tuan Allandrick yang terhormat" Jawab Ezza.

"Ini adalah rumahmu mulai sekarang".

" Sepertinya kata-kata ku tadi tak membuatmu sadar tuan Allandrick "Ucap Ezza dingin.

"Dan sepertinya kau juga lupa dengan ucapan saya"balas Allandrick tak kalah dinginnya.

"Tak semua yang anda inginkan bisa anda dapatkan tuan Allandrick,bahkan Oksigen yang kau hirup harus kau hembuskan kembali tuan Allandrick Tidak bisa kau miliki".

"Aku akan mengurungnya di mension besar milikku dan menutup semua celah yang bisa membuat oksigen itu pergi dariku itu pula yang kan terjadi padamu Anak ku" Ucap Allandrick dan menekan kalimat terakhirnya.

"Hentikan omong kosong mu tuan Allandrick ,El pergi" Ezza berbalik dan berjalan meninggalkan meja makan.

"Hei nak kau pasti tau 20 persen oksigen tadi , kita hembuskan lagi sebanyak 15 persen oksigen dan 5 persen lagi sudah berubah menjadi Karbondioksida , Maka dengan kata lain aku bisa mengubah mu walau hanya 33% Bukan begitu Ezza Alfanza Walter putra bungsu Allandrick Elvander Walter dan Aluna gladwin Walter".

Ezza menghembuskan nafas kasar sebelum berbalik menatap Allandrick yang masih duduk di tempatnya.

"Jika anda ingin mengadopsi seorang anak cari saja di panti asuhan , anak yang jelas asal-usul nya bukan anak haram seperti saya, saya rasa anda harus melihat status keluarga anda terlebih dahulu Tuan Allandrick sebelum memungut seorang anak haram dan anda juga sudah memiliki dua orang putra untuk apa menambah anak lagi"Ucap Ezza santai dengan wajah datarnya.

Brak...
Pyar..

Allandrick yang sudah kehilangan kesabaran nya mengebrak meja makan itu dengan keras tak lupa dengan piring yang ada di hadapannya juga menjadi sasaran nya. Zayden dan leo mengepalkan tangannya erat-erat dengan sorot mata yang menajam dan rahang yang mengeras.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang