28

2.2K 105 4
                                    

Bodyguard yang mendengar sirine tanda bahaya berbunyi segera mengambil posisi di tempatnya masing-masing dan ada pula yang naik menuju titik bahaya yaitu kamar Ezza.

Leo pun ikut terbangun dan langsung berlari ke kamar Ezza.

Deg..

Leo mematung saat melihat tubuh sang adik sudah berlumuran darah dan terkulai lemas dengan bersandar pada Bima.

Adiknya... Sosok yang baru beberapa jam lalu ia lihat masih tertidur dengan nyaman di atas kasur sekarang sudah terduudk lemas di atas lantai.

Leo diam mematung di depan pintu sampai suara derap langkah yang begitu keras yang terkesan terburu-buru mendekat ke arah nya.

Ternyata itu adalah keluarga nya daddy, mommy , kakak, serta para bodyguard yang berjalan mendekati nya.

Kaki Leo terasa begitu lemas untuk melangkah masuk ke kamar melihat lebih dekat sang adik,tubuh nya meluruh ke lantai kedua kakinya seakan berubah menjadi jeli hingga tak mampu menumpu berat badannya.

Aluna menghampiri Leo yang terduduk di lantai sedangkan Allandrick dan Zayden beserta para bodyguard yang lain masuk kedalam kamar Ezza.

"Sayang kamu kenapa nak?" Tanya Aluna khawatir.

"Mommy hiksss... Adeknya Leo mommy"

"Adeknya Le...".Belum Selesai Aluna bertanya Allandrick terlebih dulu keluar dari dalam kamar sambil mengendong Ezza ala bridal style.

Tubuh lemah dan penuh darah itu Allandrick bawa menuju lantai bawah dengan mengunakan lift di susul Zayden di belakang nya sedangkan para bodyguard yang tadi ikut masuk ikut keluar sambil menyeret tubuh seseorang yang juga bersimbah darah.

Aluna ikut menangis setelah melihat kondisi putra bungsu nya, ini adalah hari pertama sang putra bungsu menginjakkan kaki di dalam mension ini tapi kejadian ini malah terjadi.

"Bangun yuk sayang kita susul adeknya ya"Ajak Aluna pada anak tengahnya yang di balas anggukan sang empunya.

.....

WALTER'S HOSPITAL . 02.00

"DOKTER SIALAN CEPAT TANGANI PUTRAKU BODOH"teriak Allandrick mengema di lobi rumah sakit membuat para dokter dan perawat terperanjat kaget.

Mereka segera berlari menghampiri sang pemilik rumah sakit tak lupa sambil membawa branker untuk pasien.

"Silahkan letakkan pasien di sini Tuan"Ucap sang dokter.

Allandrick menurunkan ezza di atas baranker dengan perlahan-lahan, setelah itu branker Ezza di dorong menuju ruang UGD untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Sementara Allandrick dan Zayden menunggu di luar ruangan.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Allandrick.

"Tempat biasa"Jawab Zayden sambil duduk di kursi tunggu.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah itu terdengar di lorong rumah sakit yang masih sepi karena waktu masih menunjukan pukul 2 dini hari hanya ada beberapa Dokter dan perawat yang berjaga.

"Mas Anak ku mas Hikss... " Tangis Aluna dalam pelukan Allandrick.

"Tenang sayang Putra kita akan baik-baik saja" Ucap Allandrick menenangkan walau ia sendiri tak yakin.

Setelah mendapat penanganan selama kurang lebih tiga puluh menit seorang suster keluar dari dalam ruang UGD.

"Dengan keluarga pasien" Tanya suster itu.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang