A L D E V A N O - 21

203 18 0
                                    

H A P P Y  R E A D I N G




OoO

[21] - Nathan sang detektif.

💃💌
See u 💃

"Hikss... K-kak Devan. Tolongin Akira? Akira jatuh! " Pinta gadis itu.

"Kenapa bisa jatuh sih? Makannya kalau jalan liat liat." Sambar Devan.

Akira mengerucut kan bibirnya. " Kak Devan mau beli itu! "

Tunjuk Akira pada penjual Es Cream.
"Nggak ingat? Kemarin lo baru sembuh. Karena udah bohong! Bilangnya nggak makan es cream! "

Akira semakin cemberut. " Uang Kak Devan nggak bakalan habis? " Sahut Akira.

Devan menatap Akira disampingnya.
"Ini uang buat gue maharin calon istri gue nanti. "

"Emang ada yang mau sama Kak Devan! "

Devan melotot. " Enak aja lo, He, coba bilang diseluruh sekolah HYBE? Siapa yang paling tampan?  Sok tau lo bocah! " Devan mentoyor kening Akira.

"Bilang gue nggak ganteng!" Sambung Pemuda itu.

Akira menye menye dibelakang Akira.
"Wlee. Kak Devan itu jelek. Jelek banget!" Takut diamuk Devan. Gadis itu pun lari terbirit-birit.

"Awas yah lo bocah tengil?! " Teriak Devan. Mereka akhirnya kejar kejaran.

Devan menyunggingkan senyumnya saat mengingat moment bersama dengan Akira.

Saat mengetahui keadaan Akira belum stabil dan masih dinyatakan koma. pemuda itu berdoa banyak banyak. Agar Tuhan memberinya kemudahan dalam segala urusan.

"Devan. Bunda pulang dulu! Mau ganti baju dan beritahu ibu ibu arisan. Sekalian bilang sama ayah? " Sahut Rani.

Devan berdiri. " Devan anter yah Bun?! "

Rani menahan Devan. " Kamu disini aja, liat kondisi Akira gimana. Bunda cuman sebentar kok? " Devan menghela nafas sebentar.

"Bunda yakin nggak papa pulang sendiri? Apalagi bawa mobil? " Rani menggeleng.

"Nggak papa kok Devan! Bunda juga udah biasa? Sekarang kamu sini aja! "

Devan menatap Bunda nya yang mulai berjalan jauh.


🎒Devan&Akira🎒

Nathan sedang bersiap siap karena ditelfon Satya untuk datang. Namun cowok itu tidak bilang mau datang kemana?.

"Kamu benaran aku ninggalin? Nggak ngikut aja? " Timpal Nathan sama istrinya-Clara.

Clara tersenyum mengelus lembut lengan suaminya dan perutnya. "Nggak papa kok dad. Disini juga banyak Art. Jadi kamu nggak usah khawatir? Kasian tau Devan. Butuh kamu banget? " Sahut Clara dengan bijak.

Nathan tersenyum. Walaupun Lebih muda darinya. Tapi, pikirannya sangat dewasa.

"Hati hati yah dirumah! Kalau ada apa-apa telfon aku cepat? Dan ingat, jangan sampai kamu pergi ke toko bunga lagi? " Pesan Nathan.

ALDEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang