A L D E V A N O - 8

386 24 0
                                    



H A P P Y   R E A D I N G



🎒🎒

Devan memandang lekat Akira yang berada didepannya. Dia tersenyum kala melihat dia makan dengan lahap.

"Kak Devan, nggak makan? " Tanya Akira. Disela sela makannya.

Devan tersenyum dan menggeleng.

"Lagi ada masalah yah! "

"Nggak ada Akira! Lo makan ajah yang tenang. " Sahut Devan.

Setelah berdiam lagi.
Akhirnya Devan bersuara.

"Akira, misalnya ada sesuatu yang terjadi diantara kita! Lo mau ngapain!? "

Gadis itu yang memang selesai minum itu mendongak menatap Devan. " Maksud kak Devan apa? "

"Maksud gue. Kita kalau ada masalah lo harus apain? "

Akira berpikir sebentar. " Umm. Nggak tau! Akira bingung. " Sahutnya.

Devan hanya tersenyum menanggapi Akira. " kalau gue khianatin lo, Gimana? "

Gadis polos itu memicingkan matanya. Kala ia mulai curiga. Namun tidak tau curiga tentang apa. " Kak Devan. Ada cewek lain yah!? " Tebaknya.

Devan menggeleng dengan cepat.
" Bukan gitu maksudnya, Yaudahlah kalau lo nggak ngerti! "

Akira yang memang polos pun tidak tau maksud dan tujuan Devan menanyakan itu. " Akira udah selesai makan? "

"Yaudah kita pergi. "


🎒Devan&Akira🎒


Entah kenapa hari ini pulang cepat. Biasanya 4 jam lagi baru pulang.
Mungkin guru guru sedang rapat.

"Akira senang banget. " Sahut Akira.

Jihan dan Lilis menoleh menatap gadis yang sedang menguncir rambutnya itu.
"Senang kenapa lo? "

"Pokoknya senang ajah! Kalau sama Kak Devan. Uhhh... Akira selalu senang? " Akira tertawa terkikik kikik kala kedua sahabatnya memandangnya Bingung.

"Akira. Tadi lo udah makan? " Tanya Jihan.

"Udah kok ditemanin sama Kak Devan. "
Jihan dan Lilis hanya mengangguk.

Dari sana terlihat Devan dkk. Sedang menuju kearah mereka.

"Belum pulang? " Tanya Devan. Dan Akira yang memang bucin pun merangkul lengan Devan.

"Kan nunggu Kak Devan. " Sahut Akira mengedipkan matanya.

Lilis menarik Akira dari Devan. " Aduh Kira! Janganlah kayak gitu. Lo sama kayak Cewek penggoda tau nggak? " Sahutnya.

Akira mengerucut bibirnya. " Lilis jangan bilang gitu! Itu tandanya Akira sayang sama Kak Devan. "

"Iyakan Kak? " Akira memandang Devan dengan tersenyum.

Devan membalas dengan senyum juga. Dan memandang ketiga temannya.

"Oh yah. Kira kira kita mau berdiri doang nih. " Sahut Dilan.

ALDEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang