A L D E V A N O - 9

356 25 0
                                    

H A P P Y   R E A D I N G



🎒🎒

Mual, satu kata yang terucap dalam keadaan Akira hari ini.
Entah kenapa tiba tiba tubuhnya merasa lemas.

Dia sudah selesai mandi. Dan siap siap untuk pergi ke Cafe pelangi.

"Aduh, Nih kepala jangan sakit sekarang dong! Akira kan ada janji penting..? " rengeknya dengan sedikit memukul mukul kepalanya.

Akira memandang jam tangannya. Sisa 1 jam lagi. Ini tidak bisa dibiarkan.

Gadis itu membuka laci meja rias nya mengeluarkan sebutir Pil. Sembari sebelah tangannya meraih satu gelas.

Tok
Tok
Tok...

Akira menutup cepat laci dengan menguncinya.

"Eh, Tante Rani! Tumben kesini? " Sapa Akira. Dan memundurkan langkahnya sedikit agar Rani bisa masuk dalam kamarnya.

Rani tersenyum. " Kamu cantik banget! Mau kemana? "

 " Kamu cantik banget! Mau kemana? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akira tersenyum malu. Seketika kepalanya berhenti pusing. " Akira mau pergi sama teman teman. "

"Tumben nggak minta Devan buat nganterin kamu? " Ujarnya menatap dalam Akira.

"Hari ini, Akira mau bareng teman teman,, Dan ini rahasia, cuman Akira sama teman teman ajah? " Jawab Akira tersenyum kikuk.

Rani mengacak lembut rambut Akira. " Tante datang kesini! Nganterin Pizza buat kamu. tadi Tante mampir dulu ditoko sebelah . Sekalian biar beli buat kamu juga? "

Akira membelakan matanya. Menatap jernih Rani. " Mana Tante, Akira mau makan. Masih lama kok ketemu sama teman teman . " Ujar Akira.

"Yaudah ayo, kita turun ke bawah? " mereka berdua pun turun kebawah dan mendapati Ana yang sudah duduk bersialang sambil menonton televisi. Ditemani Snack Chitatos kesukaannya.

"Ana." Panggil Rani.

Ana mendongak dan langsung berdiri. " Tante Rani! Aku kira Tante masih ada di toko. " Tanya nya.

Rani tersenyum. " Tante pulang duluan mampir dulu kesini.?" Jawabnya.

Wanita yang akan memasuki kepala empat itu menggandeng tangan Akira dengan lembut membiarkan ia berada ditengah tengah. Agar kedua saudara itu tidak bertengkar.

Ana menyodorkan Snack kearah Rani. Rani yang tau pun hanya tersenyum lagi.

" Kamu makan ajah! Jangan keseringan makan Snack yah. Sekali kali makan nasi! " Nasehat Rani. Dan disambut senyuman oleh Ana.

"Iyah tante. Ana bakal dengarin kok. " Sahutnya.

Rani mengambil alih dua kotak diatas meja. Ana pun bingung ia sempat heran. Namun melihat nama tokonya ia tau. Bahwa isinya pizza.

ALDEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang