A L D E V A N O - 10

402 23 0
                                    

H A P P Y   R E A D I N G



10. Adek kandung Devan?

🎒🎒

Devan memandang lukisan yang ia buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan memandang lukisan yang ia buat. Entah kenapa dia berpikiran ingin melukis. Dan tidak tau menau. Dia malah menulis wajah Akira.

"Cantik! " Puji Devan.

Dirinya sempat heran kenapa Akira sangat cantik. Foto itu pas, Photoshoot dengan Lilis dan Jihan waktu mereka Pertama kali masuk SMA.

"Aduuh, kamu Lukis foto siapa? " Sahut Rani

Devan berbalik dan menemukan bundanya.
"Loh, Bunda sejak kapan ada disini! "

Rani tidak menjawab melainkan memperhatikan dengan seksama lukisan itu. Lukisan itu tampak indah dan bagus.

"Ini, bukannya Akira! " Goda Rani. Dengan alis naik turun.

Devan kikuk ditempat, bagaimana dia harus menjawabnya. "Devan. Kok kmu diam! Jawab bunda dong! "

"Iyah Bun! Nggak tau gitu, kenapa tangan Devan dengan lihai untuk lukis wajah Akira. " Sahutnya. Tidak sama sekali terpikir dalam pikirannya kalau ia akan menggambar wajah Akira dengan sempurna.

Rani merangkul Devan. " Devan sayang? Dengarin Bunda! itu kamu tandanya sayang sama Akira. "

"Ta-tapikan, Devan cuman anggep Akira itu cuman sebagai Adek, dan sahabat buat Devan! " Jawab Devan dengan sempurna.

Sakit!

Itulah yang dirasakan Akira. Dibalik pintu itu ada Akira. Sebenarnya dia sudah sampai dari tadi. namun mendengar namanya dia langsung diam. Dan mulai mendengar obrolan mereka.

Jadi selama beberapa tahun ini. Devan anggep Akira itu cuman sebatas Adek dan Sahabat.

"Kirain Kak Devan punya rasa lebih sama Akira. " Tak sadar matanya mulai mengeluarkan air bening.

Dengan lesu dia pun berbalik dn turun dari tangga dengan kecewa. Dia kesini ingin memberitau bahwa dia sangat senang. Karena kegiatan tadi.

Bahkan tadi dirinya sudah tersenyum senyum karena Devan melukis wajahnya dengan indah.

"Kak Devan, gitu banget sama Akira. " Rengek Akira ditengah jalannya.
Hatinya sakit sekali. Moodnya jadi tidak baik.

"Akira. kamu kemana ajah. " Sahut Airil. Yeap Mama dan papanya sudah pulang.

Akira yang mendengar suara mamanya hanya diam membisu.
"Mama udah pulang! " Tanya nya .

Airil tidak menjawab Malah membawa Akira masuk kedalam rumah.

"Kamu kemana ajah Akira? " Tanya Adi. Saat melihat putri bungsunya baru datang.

Akira lagi lagi diam. " Tadi keluar sebentar. Semuanya maaf. Akira butuh istirahat! "   Akira pun naik dalam tangga. Dirinya berjalan linglung.

ALDEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang