2.BERUBAH 180 DERAJAT

148 29 2
                                    

Kini secangkir alkohol di tuang kan, sekumpulan gadis kini tengah asik berbincang dengan minuman nya masing masing."jadi misi kali ini kita harus mencari gadis itu?."tanya Seorang gadis berambut lurus,ia kini meneguk satu gelas alkohol yang ia genggam.

"iya, jadi kita harus siap kan strategi.agar si detektif itu tidak ikut campur lagi."ujar gadis sexy di samping gadis berambut lurus,mereka asik meminum minum."tapi dia udah mati,jasat nya juga udah di kubur.masa harus di cari?."tanya seorang gadis yang sendari tadi hanya diam dengan anteng nya meminum alkohol.

"nah itu masalah nya,tuan kita yakin kalau gadis itu masih hidup, cuman beda raga."gadis berambut lurus itu kini menepuk nepuk tangan nya, ia tersenyum ke arah gadis yang sendari tadi terdiam."maksud lo transmigrasi?."tanya gadis sexy itu, ia melipat tangan nya di dada.

"iya, transmigrasi.tapi gw yakin, itu gak pernah ada."ujar seorang gadis dengan ciri khas rambut yang terikat satu.ia kini menggeser kursi nya semakin depan."kita cari sahabat nya, dia tinggal di kota banderu."saut gadis sexy itu dengan tawa nya.

"ide bagus,lo emang guna kalau lagi mabuk gini."sewot gadis berambut lurus itu dengan senyum smirk nya, ia mengambil gelas yang berisi alkohol lalu meneguk nya hingga tandas.

Semakin malam ke tiga gadis itu semakin kacau, mabuk mereka begitu parah sekali."gimana ya kalau gadis itu ber transmigrasi ke temen dekat kita?."tanya gadis sexy itu yang menyandarkan tubuh nya, ia sudah mabuk berat sekarang."gak mungkin."ujar gadis rambut di ikat satu,ia tidak terlalu mabuk parah seperti gadis gadis di samping nya.

---

Liaz ia kini tengah berada di meja makan,diri nya sudah duduk santai dengan banyak nya makanan di depan nya.sungguh enak sekali, tapi liaz tidak memakan nya. Ia sendari tadi diam dengan tangan yang terlipat di dada.

"makan,lo kalau caper jangan gitu.bang sion juga jijik liat lo."ucap seorang pria yang memakai pakaian sederhana,ia selalu menatap sinis ke arah liaz."geliona, kenapa gak di makan hm?kamu gak suka?atau mau makan yang lain?."tanya pria ber stelan kantor,pria itu selalu tersenyum manis. berbeda dengan pria di sebelah nya yang super menjengkelkan.

"gw gak lapar."singkat liaz yang menatap ke dua pria tersebut, ia sedang mengingat ngingat nama pria pria di depan nya."yang julit dirgo nama nya, dan yang baik sevion."batin liaz lalu ia meraih gelas yang berisi jus jeruk, ia meminum nya perlahan lahan.

"sekarang pacar lo berapa hm?kata clara kemarin lo ke club lagi."ucap Dirgo yang membuat liaz menatap tajam Dirgo, apa emang selalu seperti ini? Sungguh liaz ingin menampar mulut Dirgo.

"apa apa apan lo Dirgo, seenak nya lo bicara seperti itu tanpa bukti!!."tegas sevion yang melirik Dirgo sinis, ke sabaran nya selalu di uji oleh adik pertama nya.

"wajah tampan mulut sampah, cih percuma."sindir liaz terang terangan, ia menatap ke arah Dirgo yang membulat kan mata nya."APA LO BILANG?!!."teriak Dirgo yang menggebrak meja, ia berdiri dari dudukan nya lalu pergi ke arah tangga,ia seperti nya butuh di kamar sendirian.

"gitu aja langsung pergi apa lagi nanti, cowo lemah."gumam liaz yang menatap punggung Dirgo, telinga nya merah dengan wajah yang mengerut."abaikan dia,jangan masukin ke hati ya.abang percaya sama kamu."ucap sevion lembut, ia berdiri lalu mengambil piring liaz.sevion ia mengambil nasi dan juga lauk pauk nya, ia kembali meletakan piring yang sudah berisi makan ke hadapan liaz.

"makan, kalau gak suka harus tetep di makan.nanti perut kamu sakit,nanti besok abang bawain makanan favorit kamu."ucap sevion lagi yang membuat liaz mengambil sendok, ia akan memakan makanan itu.

Liaz ia beranjak dari dudukan nya, ia sudah kenyang sekali.ia pergi ke arah atas, perlahan lahan kaki nya mulai menaiki anak tangga satu persatu."apa gw jadi geliona aja ya?itu bagus buat misi gw.gw jadi lebih leluasa buat mantau Arvel, dia sepupu geliona."gumam liaz yang tersenyum senyum sendiri, ia kini menatap lorong yang begitu lebar.

"bu kamar gw di mana ya?."tanya liaz yang menepuk bahu maid yang tengah membersihkan foto foto.liaz ia menatap foto itu, itu adalah ayah geliona yang bernama lingga."di paling ujung non."ujar maid itu sambil menunjuk kamar yang di maksud.liaz ia tersenyum tipis lalu melangkah kan kaki nya pergi dari hadapan maid tersebut.

Liaz ia membuka kamar geliona,kamar yang cukup bagus dengan interior klasik moderen.sungguh nyaman sekali. Liaz ia menghampiri cermin besar dekat tv, ia kembali menyentuh wajah dan tubuh nya."gw lebih suka diri gw sendiri."ucap liaz yang mengambil ikat rambut lalu mengikat rambut nya.ia gerah sekali dengan rambut panjang nya, ia lebih suka rambut pendek.

"nyamar adalah taktik gw."gumam liaz yang merebahkan tubuh nya,ia sudah menganti baju nya dengan pakaian yang lebih santai.baju itu di berikan oleh maid ketika ia sampai rumah, lalu maid itu mengarahkan nya ke arah kamar ganti.sungguh enak sekali, tidak bersusah payah untuk mencari cari dulu baju yang ingin di kenakan.

---

so gays, nanti balik lagi kalau typo komen^^

Jika kalian mampu :
-klik bintang di kiri bunsss
-komen ok biar lebih semangat
-follow biar tau kalau al udet😁

Next gak?

Vote! vote! vote!

TANGAN LIAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang