9.KELUARGA KAISTA

76 22 0
                                    

Alfaiz ia kini tengah berada di gendong gan sevion, anak kecil itu terus tersenyum dengan tawa yang begitu kencang."sevion geliona ayo kita makan,titipin ke babysitter alfaiz nya."teriak sella di dalam, ia menatap sevion dan geliona tengah mengajak alfaiz main di taman belakang mansion.geliona ia ingin mencoba menggendong alfaiz, ia meraih tubuh kecil itu dari pangkuan sevion.

"pengen nyoba."ucap geliona yang tersenyum tipis ketika alfaiz memeluk tubuh nya dengan tangan mungil nya, pelukan yang begitu hangat dan juga menenangkan."aku au ama kak iona."teriak alfaiz yang membuat geliona mengusap punggung alfaiz begitu halus."ok ok, alfaiz mau main lagi?."tanya geliona yang berjalan ke arah pintu mansion yang begitu megah itu bersama sevion yang tersenyum manis,geliona ia menatap seorang wanita yang mengenakan pakaian babysitter.

"ayo aiz main sama bibi dulu."ajak babysitter itu yang sudah siap menggendong alfaiz, ia tersenyum dengan mainan yang ia gengam di tangan nya."gak au, au nya ama kak iona."ucap alfaiz yang melingkar kan tangan nya ke leher jenjang geliona.geliona ia tersenyum ke arah babysitter itu."bi saya yang akan menjaga alfaiz."saut geliona yang membuat alfaiz tertawa perlahan.sella yang mendengar nya ia menggelengkan kepala nya perlahan.

"gak kamu ikut makan sama kita, kamu gak pernah datang akhir akhir ini."ucap sella yang membuat alfaiz yang mengerti perlahan lahan menangis,ia mengerucutkan bibir mungil nya."sayang jangan gitu ya, kak liona mau makan dulu."bujuk sella yang membuat alfaiz yang menyembunyikan wajah nya di leher jenjang geliona menengok perlahan lahan.

"kak iona kalau utah akan ain ama aiz ya."ucap alfaiz yang meregang kan tangan nya ke arah babysitter nya, alfaiz anak kecil yang begitu perhatian sekali jika bersangkutan dengan keluarga besar nya."good boy aiz."seru geliona yang mengusap air mata alfaiz, ia tersenyum hangat ke arah anak kecil itu.

"Ayo ayo mommy udah nunggu di meja makan." Ucap sella yang membuat sevion dan geliona kompak menganggukkan kepala nya. Mereka membuntuti sella yang berjalan terlebih dahulu."eh nak liona."ucap seorang wanita lansia yang duduk di kursi meja makan, ia tersenyum manis ke arah geliona."masih sempet lo datang hm?."sinis arvel yang membuat geliona hanya terdiam saja, ia begitu malas sekali jika berdebat malam ini.

"jangan gitu abang."teriak sella yang melotot ke arah anak sulung nya, sungguh Arvel lah racun dari tidak hadir nya geliona."terus aja bela geliona,padahal dia itu cuman cari perhatian aja."ucap arvel yang mengambil lauk pauk di depan nya, makanan yang di buat maid kali ini sungguh menggiur kan."iya tuh."saut Dirgo yang tengah menyantap makanan nya.ia melirik geliona begitu tajam."udah udah, di sini kita mau makan malam.bukan adu mulut.geliona sevion silakan duduk"lerai seorang wanita lansia yang berstatus menjadi ibu dari sella.

"terima kasih nyonya."ucap geliona yang membungkukkan badan nya, ia kini duduk di sebelah clara."jangan panggil nenek seperti itu, panggil aja nek sevara."saut wanita lansia itu yang bernama sevara,ia tersenyum manis ketika geliona mengambil makanan makanan di depan nya."jangan lo bertingkah lagi, gw di sini selalu di pojokan kalau lo datang."ucap clara serasa berbisik, ia menatap geliona dengan senyuman manis nya.

"peduli apa gw?."tanya geliona yang tersenyum tipis ke arah Clara,ia menyantap makanan yang di sajikan keluarga kaista itu."geliona kata nya kamu ikutan Olimpiade di sekolah, apa benar?."tanya sevara yang membuat Dirgo dan arvel tertawa, mereka kalau di satukan seperti tidak mempunyai etika sama sekali.

OHU! OHU! OHU!

Arvel ia memegang tenggorokan nya, ia tersedak makanan karena tertawa begitu kencang."minum dulu."ucap clara yang beranjak dari dudukan nya lalu menghampiri arvel dengan berlari perlahan. Ia mengelus tenggorokan arvel lalu menyerahkan jus jeruk yang ia genggam."nah nah kan, maka nya kalau makan itu jangan ketawa."tegur sella yang membuat arvel hanya tersenyum.

"iya iya,makasih baby."ucap arvel yang mengelus tangan clara, clara ia tersenyum manis lalu kembali duduk di samping geliona."masa seorang geliona ikut Olimpiade,pangkat dia juga pangkat rendah."sindir Dirgo yang membuat sevion berdehem begitu kencang."dia gak nyogok kaya kalian."bela sella yang membuat geliona tersenyum simpul, ia tidak ingin ikut campur.ia lebih suka memakan makanan nya.

"yang ikut itu temen nya nek,semoga kamu tahun berikutnya ke ajak ya geliona.dan pangkat kamu naik ke diamonds."ucap clara yang membuat geliona hanya terdiam, sungguh clara begitu busuk jika di belakang."tuh liat arvel pacar kamu, dia anak nya baik. Selalu dukung geliona.kamu harus belajar etika dari nya."puji sella yang membuat clara tersenyum manis."iya lah kan pacar Arvel,dia gak kaya geliona yang gak punya etika."ucap Arvel membandingkan, ia tersenyum bangga ke arah clara.

BRAKKK!!

sevion ia mengebrak meja makan begitu kencang, ia menatap tajam ke arah arvel.semua orang menatap sevion."saya sudah sabar menghadapi anda arvel, tapi jika anda memaki maki geliona tidak punya etika.saya tidak suka. Mending saya dan geliona pulang saja dari pada di sini."ucap sevion yang beranjak dari dudukan nya, ia serius dengan perkataan nya."eh jangan pergi vion,kita baru mulai."ucap sevara yang membujuk sevion, ia menatap tajam arvel.

"MINTA MAAF SAMA GELIONA."teriak sevara yang membuat arvel berdecak lalu beranjak dari dudukan nya,ia takut jika nenek nya itu mengusir nya dari mension seperti sebulan yang lalu."gw minta maaf."ucap arvel yang menyodorkan tangan nya ke arah tangan geliona, geliona ia tersenyum smirk. Ternyata arvel tidak bisa membantah sevara."Dirgo..."ucap sevion yang membuat Dirgo beranjak dari dudukkan nya lalu menghampiri geliona.

"sorry."ucap Dirgo yang menyodorkan tangan nya ke arah tangan geliona sama seperti arvel."ok gw maafin untuk sekedar omongan."ucap geliona di akhir kata suara nya mereda ia memegang tangan arvel dengan tangan kanan nya, lalu tangan Dirgo di tangan kiri nya. Geliona ia mencengkram kuat tangan kedua pria tersebut.lalu menatap wajah kedua pria itu meringis, ia tersenyum smirk.

"Kak iona udah akan nya?." Tanya alfaiz yang berada di gendongan babysitter,babysitter itu menghampiri geliona."maaf non liona, dari tadi alfaiz pengen main sama non sampe nangis nangis pengen di anterin ke non liona."ucap babysitter yang menatap alfaiz meregangkan tangan nya ke arah geliona.

"udah ko,ayo aiz sama kak liona aja."saut geliona yang beranjak dari dudukan nya, ia mengambil alih alfaiz dari gendongan babysitter nya."eh eh ponsel gw, aiz siniin!!."tekan arvel yang menatap ponsel nya sedang di genggam oleh alfaiz."pinjemin,nanti dia nangis kamu yang mommy siksa."ucap sella yang membuat arvel hanya bisa mendecak, keluarga nya tak pernah main main dengan ucapan nya.jika sella berkata seperti itu,dia akan benar benar menyiksa arvel.

Geliona ia pergi ke arah ruang tamu, ia sedikit kebingungan dengan mansion keluarga kaista ini.tapi untuk nya ada bodyguard yang mengarah kan geliona, meski bodyguard itu kebingungan dengan tingkah geliona. Tapi mereka tetap mengantarkan tamu bos nya ini.

TING!

geliona ia menatap ponsel arvel, ada notifikasi yang muncul di layar nya."APA!!."syok geliona yang membuat alfaiz yang tengah menatap geliona menjadi kebingungan."kak iona enapa?."tanya alfaiz yang membuat geliona menggelengkan kepala nya."gak ada,aiz mau main apa nih hm?."tanya geliona yang menaruh tubuh kecil alfaiz di kursi."gak sia sia gw selalu mantau lo dari dulu arvel, ternyata insting gw bener selama ini." Batin geliona tersenyum puas, ia menatap alfaiz dengan senyum simpul nya.

"aku engen dengel celita."ujar alfaiz yang membuat geliona menatap alfaiz begitu dalam, ia harus berterima kasih sekali dengan alfaiz.geliona ia membuka ponsel arvel, ia mengirimkan pesan yang tadi ke nomor nya, setelah terkirim geliona langsung menghapus pesan itu dengan fitur 'hapus untuk saya saja'."oh iya, umur aiz berapa tahun?."tanya geliona penasaran,anak kecil di depan nya seperti anak berusia 3 tahun.

"2 aun."ujar alfaiz yang membuat geliona tersenyum,tebakan nya hanya salah satu angka saja.geliona ia mengutak atik ponsel arvel, ia tengah mencari cerita yang begitu seru untuk alfaiz."ok, ini cerita tentang anak kecil yang bersama kelinci ajaib."ucap geliona antusias, ia menatap alfaiz yang bertepuk tangan untuk nya.geliona ia mulai membacakan cerita itu, ia begitu mendalami ketika membaca kan cerita tersebut.

---

so gays, nanti balik lagi kalau typo komen^^

Jika kalian mampu  :
-klik bintang di kiri bunsss
-komen ok biar lebih semangat
-follow biar tau kalau al udet😁

Next gak?

Eh iyaaa,,ko cast nya di part 8 ya,males ngeganti lagi...ya udah lah ya gapapa wkwk

TANGAN LIAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang