8.MANSION ARVEL

72 23 0
                                    

Geliona ia tengah bersiap siap di kamar nya, sebentar lagi ia akan pergi ke rumah sepupu nya."kalau bukan karena misi gw gak mau dateng."gumam geliona yang meraih jaket kulit berwarna hitam milik nya.geliona ia melangkah keluar dari kamar nya, ia mengecek lorong yang begitu sepi.

"udah siap?."tanya sevion yang menutup pintu kamar nya, ia menghampiri geliona yang terdiam.di mata geliona sevion sungguh mempesona,wajah tampan dengan baju stelan bad boy.itu cocok sekali dengan sevion yang memang memiliki tubuh yang kekar.

"Udah." Singkat geliona datar, ia berjalan berdampingan dengan sevion menuju ke bawah."semoga kamu betah ya di sana, abang gak mau kamu kabur lagi kaya kejadian sebulan yang  lalu."ucap sevion yang memasukan tangan nya ke saku celana, ia merangkul geliona."semoga aja bang."saut geliona datar, ia sekarang menuruni anak tangga satu persatu.

Dirgo ia menatap geliona dan sevion, ada rasa benci kepada geliona di dalam hati nya.semenjak ke jadian waktu itu Dirgo sekarang suka mencaci maki geliona di hadapan para guru maupun siswa/i pangkat diamonds.begitu juga geliona yang hanya diam saja tidak ada perlawanan, ia terlalu malas menghadapi sikap ke kanak kanakan Dirgo.

"buruan lama Banget sih."kesal Dirgo dengan nada tinggi, ia beranjak dari dudukan nya lalu pergi berjalan seorang diri ke luar rumah."apa tuan ingin di antar kan?."tanya bodyguard begitu ramah, ia membungkukkan badan nya di hadapan Dirgo."gak usah."saut Dirgo malas,ia berjalan ke arah mobil lalu memasuki mobil tersebut.

Geliona ia duduk di belakang seorang diri, sevion yang menyetir kali ini.sementara Dirgo ia lebih fokus dengan ponsel nya."kenapa pada diem nih?."tanya sevion yang merasa canggung, ia tidak suka dengan situasi ini."buat apa gw bicara sama orang yang gak punya etika."ujar Dirgo yang menatap kaca di depan nya, geliona tengah menatap nya sinis.

"jangan gitu, dia gitu karena lo selalu ngebuat hati nya sakit. Lo sadar lah Dirgo."ucap sevion yang membuat Dirgo mendecak,sungguh abang nya selalu menasehati yang tidak penting penting menurut nya."kenapa abang selalu lembut ke geliona?bahkan bicara sama gw abang pake gw-lo, tapi ke geliona aku-kamu.dasar pilih kasih."tegas Dirgo yang menatap sevion, ia melihat sevion sedang menghembuskan nafas nya."lo cemburu?."tanya sevion yang tersenyum tipis, ia melirik dirgo dengan ekor mata nya. Geliona ia sendari tadi hanya terdiam saja, ia terlalu malas untuk menanggapi para abang nya.

"buat apa gw cemburu sama perempuan murahan kaya dia?!."tekan Dirgo yang membuat sevion membulat kan mata nya, ia menatap Dirgo sinis."JAGA UCAPAN LO DIRGO,BERAPA KALI GW HARUS TERIAK TERIAK KAYA ORANG GILA GINI?! SE HARUS NYA LO MIKIRIN DONG!!,PERASAAN GELIONA GIMANA, LO JUGA SAKIT HATI KALAU DI GITUIN!!."teriak sevion emosi,ia tidak bisa berfikir lagi.gimana cara mendidik Dirgo yang begitu keras kepala?.ia pusing jika memikirkan hal itu.

"ITU FAKTA!!."tegas Dirgo yang membuat geliona menatap Dirgo begitu datar."lo belum beli kaca ya?atau gak punya duit karena di kuras sama clara hm?."tanya geliona dengan senyum smirk nya, ia melipat tangan nya di dada.

"APA LO BILANG?!!."teriak Dirgo emosi, wajah nya merah padam dengan urat nadi yang bertonjolan di sekitar leher nya."STOP!!ATAU KALIAN GW BUANG DI SINI, DAN JANGAN KEMBALI KE MASION!!."teriak sevion tak kalah kencang, ia memukul kaca jendela mobil begitu kencang.

"AYO BERANTEM LAGI, AYO!!!."tantang sevion begitu emosi, ia menatap tajam ke depan. "dia ya-" Belum sempat terucap kan oleh dirgo, sevion kembali meninju kaca mobil semakin kuat, tangan nya merah dengan goresan kecil di tangan punggung nya."kalian itu keluarga, keluarga tidak boleh seperti itu.kita saling membutuhkan dan melengkapi."ucap sevion menasehati, itu lah kerjaan kedua nya setelah lelah berkerja seharian penuh.

Tidak ada yang mengerti jika sevion berkerja demi keluarga nya, ia ingin menjerit saja untuk mengungkapkan rasa kesal nya,kerja keras nya dan perjuangan nya tidak di hargai.sebisa mungkin ia ingin keluarga nya menjadi keluarga yang sangat bahagia tanpa selalu bertengkar setiap hari nya.

TANGAN LIAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang