13.PENITIPAN ANAK

64 23 0
                                    

Geliona ia masih tidur,sekarang sekolah libur karena tanggal merah.jadi ia bisa sepuas nya untuk bermalas malasan di kamar nya."kak iona angun."teriak alfaiz kesal, ia sendari tadi bermain dengan sella yang selalu sibuk dengan ponsel nya."eh aiz, ko ada di sini?."tanya geliona yang membuat alfaiz tersenyum senyum sendiri,alfaiz ia meregangkan tangan nya."ayo ke awah ulu, ada mommy di awah."pinta alfaiz yang masih setia dengan tangan yang terentang ke depan."aiz kak liona baru bangun, bentar lagi ya."ucap geliona yang membuat alfaiz menganggukkan kepala nya beberapa kali,ia mendekati geliona yang sedang duduk sila."manja ya."kekeh geliona yang melihat alfaiz bersandar di tubuhnya."peluk aku."pinta alfaiz yang membuat geliona memeluk alfaiz dari belakang,ia tersenyum tipis."aiz ke sini sama siapa hm?."tanya geliona serak,ia mengusap ngusap perut alfaiz,alfaiz ia tertawa kecil.rasa nya geli sekali."ama bibi."ujar alfaiz yang membuat geliona tersenyum tipis,kemana maid yang mengantarkan alfaiz sekarang?.

DRETT DRETTT

Geliona ia menatap ponsel yang tergeletak di atas nakas,ia meraih ponsel tersebut lalu mengangkat telfon yang masuk dari arvalia."geliona gw mau main ke rumah lo sama ziana!!."teriak arvalia yang membuat geliona menjauhkan ponsel tersebut dari telinga nya.alfaiz yang melihat itu ia merebut ponsel geliona."heh belicik au kak iona nanti akit telinga nya!."tegur alfaiz yang membuat arvalia di sebrang sana tertawa begitu kencang."bodo amat."saut Rifa yang membuat geliona tersenyum tipis, ia hanya menatap alfaiz hangat.tidak ada niatan di hati nya untuk merebut ponsel milik nya."awas ya angan ke cini lagi,nanti aiz curuh om om di epan uat buang kak arva ke lava yang anas angett."peringatan dari alfaiz yang membuat geliona sontak terkekeh, kenapa sepupu nya yang satu ini begitu lucu dari pada abang nya yang sangat mines sekali."awas ya aiz, nanti kak arva gak bakalan beliin es crime."ucap arvalia yang membuat alfaiz menjadi geram,sungguh bandel sekali kakak kakak satu ini."odo amat."saut alfaiz yang menirukan perkataan arvalia beberapa detik yang lalu."eh jangan gitu!."tegur arvalia yang membuat geliona memutar kan bola mata nya,anak kecil di depan nya ini padahal menirukan arvalia."makanya lo jangan bilang kaya gitu kalau sama aiz, lo tau kan anak kecil itu kalau udah denger kata baru ya pasti di ucapin.ok lah lo ke sini aja tuh sama ziana."ucap geliona lalu mematikan ponsel nya, ia beranjak dari ranjang nya lalu membantu alfaiz untuk turun.

Sella ia menatap ke arah tangga, anak nya sedang berada di gendonggan geliona.geliona cukup baik untuk menjaga alfaiz, ia ke sini ingin menitip kan alfaiz kepada geliona."mommy kak iona cucah angun nya."teriak alfaiz kencang, ia membuat maid yang sedang membersihkan setiap sudut mansion tersenyum."apaan gak ya."kesel geliona yang membuat alfaiz tertawa, ia suka menjahili geliona."oh iya geliona,kak sella mau nitip aiz sampe sore,bisa gak nih?soal kebutuhan nya semua ada di tas."ucap sella yang membuat geliona berfikir, sebenarnya ia ingin menghabiskan waktu nya dengan cara bermalas malasan di kamar.tapi seperti nya sella sedang sibuk sekali,ia jadi mempertimbangkan hal tersebut."babysitter nya masa gak ada?."tanya geliona yang membuat sella tertawa kecil, selalu saja mencari cari alasan."pulang ke kota asal nya tadi,kata dia bakalan pulang minggu depan."ujar sella yang membuat geliona berdecak, kenapa harus diri nya?."maid?bodyguard? Clara? Arvel?nenek?masa gak bisa?."tanya geliona begitu cepat, ia mengabsen seluruh orang yang ada di mansion keluarga kaista itu."mereka semua gak bisa geliona, apa lagi Arvel.dia selalu nyakitin alfaiz."ujar sella yang begitu jengah dengan pertanyaan geliona,gadis itu memang tidak bisa di andal kan sama sekali."kak iona gak au ulus aku?."tanya alfaiz yang mengerti, ia menatap dalam wajah geliona dengan mata bulat nya."tuh li, udah kamu aja yang urus alfaiz.nanti aku tf buat jajan alfaiz sama kamu."ujar sella yang membuat geliona terdiam, ia sedikit kasian dengan alfaiz yang duduk di pangkuan nya."ok fine."malas geliona yang membuat sella tersenyum lalu berdiri dari dudukan nya."nah dari tadi dong, sayang nya mommy jangan nakal ya.mommy mau ke butik dulu, kalau gak sore nanti di jemput nya malem.tapi kalau gak mommy yang nge jemput nya berarti bang arvel ya aiz.jaga baik baik alfaiz geliona, kalau ada yang lecet kamu mati di tangan aku."ucap sella panjang lebar lalu berjalan meninggalkan geliona yang terdiam dengan alfaiz yang tertawa kecil.

"Geliona!! l'm back to mansion." Teriak arvalia yang membuat ziana hanya bisa tersenyum kikuk dengan kelakuan teman nya."eh tante,tante ko makin muda ya. Spil perawatan nya dong tan."ucap arvalia yang menatap sella yang ada di depan nya, ia tersenyum begitu lebar menunjukan gigi putih nya yang begitu rapih."ya elah arva kamu itu spal spil mulu, kan tante udah bilang kalau tante maskeran doang."saut sella yang menatap ke arah ziana yang sendari tadi hanya tersenyum,gadis itu memang selalu diam jika ada di hadapan nya."eh kamu itu yang suka ikut Olimpiade kan?nama kamu siapa?."tanya sella yang membuat geliona yang berada dibelakang mereka hanya berdecak sebal,apa kerjaannya tidak telat sama sekali jika ia terus mengobrol seperti itu?."Hehe kenalin tan aku ziana,padahal ini udah ke tujuh kali nya loh tan aku ngenalin diri aku."ujar ziana yang membuat sella tertawa, kenapa diri nya seperti nenek nenek sekarang."ok ok tante lupa, arva ziana tante pamit dulu ya."ucap sella begitu ramah, ia melangkahkan kaki nya dari mansion keluarga Xcavio itu.

---

so gays, nanti balik lagi kalau typo komen^^

Jika kalian mampu  :
-klik bintang di kiri bunsss
-komen ok biar lebih semangat
-follow biar tau kalau al udet😁

Next gak?

TANGAN LIAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang