Chapter 8

893 94 1
                                    

Setelah Levi menceritakan kejadian tentang pingsan yang di alaminya, teman-temannya menjadi semakin dekat dan seolah tidak membiarkannya pergi sendirian, untuk menghindari kejadian yang sama terulang kembali katanya. Levi benar-benar tidak bisa kabur, namun ia juga tidak bisa marah karena teman-temannya bermaksud baik dengan menjaga nya sepanjang waktu.

"Aku mau bahas rencana tentang komplotan Erwin denganmu" ucap Zeke, ketika mereka sedang nongkrong di warung terpencil belakang sekolah, yang jarang sekali di perhatikan oleh guru-guru sehingga banyak murid nakal yang sekedang merokok, minum-minuman keras dan berjudi berkumpul di sana.

Sementara Levi mulai jengah karena Zeke masih belum juga melupakan tentang rencana nya tentang menyingkirkan Erwin dari jauh-jauh hari dan ingin sekali membahasnya dengan Levi.

"Jadi?" tanya Levi, bertanya apa yang sebenarnya di rencana oleh pria yang kumis serta jenggot nya sedikit tumbuh. Anehnya meski di cukur berkali-kali, tumbuhnya akan cepat sekali.

"Kita permainkan mereka" ujar Zeke tampak sangat serius. "Kita culik salah satu dari komplotan mereka, setelah itu kita ancam Erwin dengan mengatakan bahwa temannya akan mati kalau dia tidak datang sendirian, setelah itu kita tangkap Erwin dan kita permalukan dia, ambil foto-foto memalukannya dan upload di media sosial, supaya dia berhenti pamer sok jagoan dan tidak pernah muncul lagi di internet"

Entah sejak kapan urat-urat leher Levi mengeras seolah sangat kesal dengan rencana yang di buat Zeke, namun ia tidak boleh marah, ia mencoba tenang meskipun ingin segera menentangnya.

"Kau bermaksud mengambil foto-foto Erwin seperti apa?" tanya pria kecil itu.

"Pose dia yang sedang telanjang bugil" ucap Farlan menimpali.

"Dengan sedikit seni di tubuhnya, tentu kita akan menggambar sesuatu atau menulis sesuatu yang tidak akan pernah di lupakan nya" Hange ikut menimpali seraya terkikik membayangkan rencana Zeke.

"Ia tidak akan pamer seolah dia adalah anak nakal bak pahlawan yang di kagumi lagi" tambah Oruo tampak lebih puas dari yang lainnya.

Levi benar-benar hampir meledak, wajahnya merah sekali, tapi ia menatap mereka satu persatu.

"Begini teman-temann.. aku sebenarnya.. maksudku, rencana ini sangat hebat, sungguh.. tetapi—"

"Betul bukan?!" seru Zeke yang memotong kalimat Levi. Zeke melanjutkan tak kalah antusiasnya. "Dia akan kita permalukan, aku muak melihat dia muncul di Twitter seolah memang wajib sekali dibicarakan"

Farlan mengangguk setuju, seraya memperlihatkan akun Twitter nya lantas berbicara. "Hari ini Erwin dan teman-temannya menjadi sorotan lagi, katanya sih melakukan partai satu lawan satu dengan sekolah Paradise yang anak-anaknya terkenal baik dan pintar. Tak ku sangka Erwin dan teman-temannya berhasil memancing perkelahian dengan sekolah yang satu itu. Oh lihat, bahkan banyak orang-orang yang memuji Erwin serta teman-temannya karena telah berani menaklukkan Paradise, sekolah yang katanya sangat oke banget itu" Farlan mencibir di akhir kata, sementara Hange tampak memaki-maki Erwin dengan sebuah kalimat yang Levi duga adalah 'Tidak Berguna'

"Memang menyebalkan sekali ya?" kekeh Zeke. "Jadi kita akan menjalankan rencana brilian ini besok. Kalian tahu siapa yang bisa kita culik?" tanyanya, memandang berkeliling memperhatikan teman-temannya yang tampak berpikir, kecuali Levi yang hanya pura-pura berpikir saja.

"Cewek tomboi itu" celetuk Oruo bersemangat. "Ada cewek tomboi di komplotan mereka bukan? Nanaba kalau tidak salah, kita bisa menangkap Perempuan itu dan kita kirim surat ancaman kepada Erwin. Suruh dia untuk datang ke tempat kita seorang diri, setelahnya Levi akan bertengkar dengannya dan mengalahkannya. Setelah mengalahkan Erwin, barulah kita potret pose dia yang memalukan"

Mine [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang