Teman-teman Levi. Zeke, Farlan, Oruo dan Hange berlari ke dalam tampak sangat panik dan tersengal-sengal. Mike berdecak kesal karena bocah-bocah merepotkan itu menjadi tambah banyak. Nile sudah siap dalam posisi bertarung begitupun juga dengan yang lainnya.
"Ayo mulai!" seru Dieter tampak bersemangat. Tidak membutuhkan satu menit lamanya sampai akhirnya mereka saling menyerang. Mike menyerang Levi tanpa henti dan pria kecil itu bertahan sekuat tenaga.
Pertarungan menjadi semakin menjengkelkan dan Levi tidak tahan lagi. Sampai akhirnya ia berteriak marah kepada Mike dan memukul wajahnya sampai pria jangkung itu terhempas.
"Bisakah kalian membiarkan ku tenang!?" suara Levi yang bergema membuat pertarungan antara kubu Erwin dan kubu Levi terhenti. Semuanya langsung menatap pria kecil yang ada di tengah, ia tampak kesal sekali.
"Farlan, kubilang hentikan!" sentak Levi, ketika Farlan hendak memukul belakang kepala Nile. "Kalian semua, kalian semua.. Kenapa harus menjadi seperti ini? Aku hanya ingin berkawan dengan Erwin. Tidak kah kalian mengerti?" tatapan Levi menoleh ke semua kawan-kawannya.
"Apa?" Zeke mengerutkan dahi nya.
"Apanya yang apa?!" teriak Levi ke arahnya. "Dari awal aku menyukai Erwin, apakah kau tidak menduganya? Kalian merencanakan sesuatu yang buruk terhadap Nanaba, padahal aku sudah sangat dekat dengan Erwin namun kini malah merenggang. Gara-gara kalian!" geram Levi tampak marah sekali.
"Kau menyukai Erwin?" tanya Dennis tidak percaya, kemarahannya seolah surut dan tatapannya di penuhi ketidakpercayaan.
"Ya!" sentak Levi. "Dan apa masalahmu? Mengira aku akan mencelakainya? Tentu saja tidak, aku hanya ingin bicara dengannya untuk memperbaiki kerenggangan ini!"
"Kau menyukai musuh?!" Farlan berteriak tampak sangat shock.
"Siapa yang kau bilang musuh? Aku menyukainya, jangan pernah ikut campur. Kalian boleh menghajar siapa saja, menghajar teman-teman Erwin ataupun siapapun. Asal jauh-jauh dari Erwin!" bola mata Levi mengkilat marah. Zeke meremas jari nya kuat-kuat hingga terlihat memutih.
"Hei, apa maksudnya boleh menyerang teman-teman Erwin?" gertak Dieter.
Levi menoleh ke arahnya dengan tatapan dingin. "Karena yang ingin aku lindungi hanyalah Erwin, bukan teman-temannya"
Nile mendengus. "Kesal juga ya?" namun ia terkekeh, di ikuti oleh tawa kecil Mike di belakangnya.
"Suasana tampaknya mencair ya?" suara tambahan di arah pintu masuk membuat semua orang menoleh ke sumber suara. Erwin berjalan dengan santai namun langkahnya terhenti ketika berada di samping kawan-kawan Levi. "Kecuali di sekitar sini, masih sangat tegang"
Erwin berjalan melewati teman-teman Levi. Melewati Zeke yang menatapnya sangat tajam namun tidak di pedulikan oleh Erwin. Pria pirang itu berdiri di hadapan Levi dengan seringai yang siap menerkam.
"Berani sekali kau, mengatakan hal itu di hadapan teman-teman ku dan juga teman-teman mu. Aku sangat mengapresiasi nya" Erwin memberikan tepukan tangan menyebalkan di hadapan wajah Levi.
"Jangan tepuk tangan!" sentak Zeke tampak marah. "Dia menyukaimu, kau harusnya tidak bereaksi seperti itu"
Erwin menaikan sebelah alisnya. "Lalu aku harus apa? Mencium bibirnya dan mengatakan 'aku senang atas pengakuan mu' lalu kita menjalin hubungan?" Erwin tertawa dingin. "Kalau di pikir-pikir menjijikkan juga ya? Ackerman kecil?"
Levi mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Tidak.. tidak menjijikkan!" sentaknya, menatap Erwin dengan sungguh-sungguh.
Erwin menelengkan kepalanya untuk mendapatkan jawaban jelas. Levi segera menyambung nya. "Aku akan mendapatkan mu, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, aku akan mengejarmu. Karena aku menyukaimu dan aku ingin bersamamu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/331068726-288-k910447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [ ERURI ] ✔️
Ficção AdolescenteLevi hendak menyerang komplotan dari sekolah lain yang di duga telah membuat kesal karena mereka terlihat pamer di media sosial. Namun ketika Levi menyerangnya, sesuatu yang aneh terjadi, ada seorang laki-laki pirang yang membuat Levi terpana..