Mine [ ERURI ] ✔️

Chapter 33 [ Ending ]

Setelah Levi lulus dari sekolahnya, Erwin benar-benar langsung mempersunting Levi menjadi istrinya. Pernikahan di adakan dengan begitu mewah layaknya pernikahan orang-orang berkecukupan lainnya. Edward, Samuel maupun Kuchel tentunya menginginkan pernikahan yang mewah dengan banyak orang yang datang ke acara pernikahan itu.

Levi dapat melihat teman-temannya. Farlan, Oruo dan Hange yang datang memberikan ucapan selamat kepadanya. Namun ia tidak melihat Zeke, semenjak kejadian itu, ia tak pernah lagi berhubungan kontak dengan pria tersebut. Mungkin ini saatnya merelakan salah satu sahabatnya pergi, toh ia akan bahagia juga kedepannya, terserah apa yang akan di lakukan oleh Zeke, asal ia tidak menggangu hubungan di antara Erwin dan Levi.

Erwin juga dapat melihat banyak teman-teman sekolahnya yang memberikan ucapan selamat, di antara ada Mike, Daniel, Dieter, Nile, Marie, Nanaba, Eld, Armin, Cony dan masih banyak lagi yang tak bisa ia sebutkan karena teman-temannya begitu banyak. Mereka memberikan Erwin hadiah yang beraneka ragam dan kebanyakan sangat aneh.

Erwin dan Levi akhirnya mengucapkan janji suci mereka, sampai akhirnya mereka sudah memiliki hubungan sah suami dan istri. Erwin mencium dahi Levi dengan lembut, semua orang bertepuk tangan dengan gembira.

Malam pertama tentunya menjadi lebih panas dari malam-malam sebelumnya ketika mereka bercinta. Erwin dan Levi memutuskan untuk membeli rumah dengan uang hasil tabungan mereka. Rumah yang sederhana namun terkesan sangat mewah. Dan kehidupan mereka di mulai di sana, nampaknya Erwin menjadi lebih bringas di atas ranjang ketika mereka mendapatkan rumah baru.

Akhirnya mereka juga memutuskan untuk melanjutkan kuliah di universitas yang sama. Mengambil jurusan seni rupa dan berada di tempat yang sama, sangat beruntung karena akhirnya mereka bisa selama nya bersama.

Meskipun beberapa drama sering terjadi di antara mereka, contohnya ketika saat itu ada seorang senior yang tampaknya tertarik kepada Levi ketika mereka sedang menjalankan ospek. Seorang pria pirang tinggi yang terus menggoda Levi dan membuat Erwin menjadi naik pitam.

"Kau manis juga ya?" Ucap seorang kakak senior bernama Porco. "Levi Smith, namamu bagus juga, mau tukeran id line tidak cantik?" tawarnya seraya terkekeh.

Levi hanya menunduk, karena maba tidak ada yang berani melawan senior mereka.

Namun yang membuat Levi terkejut, Erwin tiba-tiba berdiri dan menunjuk ke arah Porco. Pria pirang itu berteriak dengan sangat keras. "Pria itu istri saya kak!" sentaknya jengkel.

Porco menatap Erwin dengan marah, ia berjalan ke arah pria pirang itu dan langsung menampar wajahnya keras. "Siapa yang menyuruhmu berbicara ketika tidak sedang giliranmu berbicara, kau juga berteriak kepada senior mu, cepat minta maaf!" sentaknya.

Erwin yang masih jengkel tampaknya lupa bagaimana seharusnya bersikap di hadapan senior nya. "Jangan menggoda istri saya kalau kakak ingin di hargai"

Sekali lagi Erwin mendapatkan tamparan di pipi nya. "Sok mengajari orang yang lebih tua darimu ya? Dasar Maba!"

Erwin masih belum minta maaf, ia malah berujar lagi. "Bukannya sok mengajari, tapi lihat-lihat dulu jika mau menggoda orang, saya lihat-lihat kakak sering sekali mengganggu istri saya. Levi itu milik saya, dia istri saya. Lagi pula tugas kakak di sini bukan untuk menggoda siapa-siapa kan?"

Kini Erwin mendapat tendangan di perutnya, Levi tidak tahan lagi dan akhirnya ia berdiri, namun Porco menunjuknya dengan sangat marah.

"Tetap di posisimu cantik" ujarnya dengan suara manis yang di buat-buat.

Erwin meyakinkan Levi bahwa ia baik-baik saja, namun kedepannya ia mendapatkan tugas yang sangat berat. Kakak senior nya seolah sudah menandainya dan membuatnya melakukan banyak pekerjaan yang seharusnya tak ia lakukan. Tepat ketika mereka beristirahat untuk makan siang, Levi segera menghampiri Erwin yang baru saja melakukan push up dua ratus kali karena kakak senior nya mengatakan bahwa khusus untuknya, ia bisa istirahat ketika sudah melakukan push up dua ratus kali.