Pada akhirnya pesta itu berakhir pada pukul 7 malam. Hiruk pikuk rakyat Arendelle kini digantikan oleh para pelayan istana yang sibuk membereskan sisa - sisa pesta. Anna dan Kristoff sudah menghilang ke kamar mereka masing-masing, Sven menghabiskan menit menit terakhir pesta dengan tidur di dekat kereta luncurnya ditemani oleh Olaf yang tertidur di atas Sven. Sedangkan Elsa ditemani oleh Jack mengantar beberapa tamu ke dermaga.
Elsa melambai sebagai ucapan terimakasih dan hati hati. Ia menghela napas ketika mereka sudah jauh. "Akhirnya," kata Elsa dengan lega.
"Kau akan melanjutkan perjalananmu, Jack?" tanya Elsa.
"Mungkin aku akan menyewa tempat untuk bermalam." Tentu saja itu bukan jawaban sebenarnya. Ia ingin melihat bagaimana keadaan Arendelle selanjutnya, keadaan saljunya, tepatnya.
"Kau bisa tinggal di istana jika kau mau," bujuk Elsa, "kami punya cukup banyak kamar tamu, kau bisa pilih yang kau mau."
Jack tersenyum, merasa tersanjung dengan sikap Elsa. Dan merasa bersalah karena telah berbohong disaat yang bersamaan. "Thanks a bunch."
Setelah sampai di Istana, Elsa menunjukan kamar tamu pada Jack. Ia memilih kamar di sebelah kamar Kristoff. Kamar itu cukup besar untuk satu orang. Di kamar itu juga terdapat jendela, lemari, dan kamar mandi pribadi.
"Kalau kau butuh sesuatu, katakan saja."
"Terima kasih," jawab Jack.
Elsa meninggalkan Jack agar ia dapat beristirahat. Kemudian Elsa teringat bahwa ia belum menghilangkan salju yang ia buat. Elsa menghembuskan napas kuat-kuat dan berguam satu tugas terakhir sebelum istirahat. Kemudian ia pergi ke taman Istana, memanggil salju yang telah ia turunkan dengan kekuatannya hingga berkumpul menjadi bunga es raksasa di langit sebelum mereka pecah menjadi serpihan kecil, lalu menghilang.
Elsa ingin segera kembali kekamarnya ketika ia mendengar suara sesuatu yang di bekukan. Ia melihat tangannya untuk memastikan bahwa ia tidak sedang memegang sesuatu dan memang benar begitu.
Suara itu terdengar lagi. Elsa berbalik untuk melihat sumber suara tersebut. Ia mendapati jendela yang sebagiannya sudah tertutup oleh bunga salju. Kamar Jack, pikirnya. Dan samar-samar ia melihat Jack berdiri di sana dengan sebelah tangan terangkat. Elsa mengira-ngira apakah Jack yang melakukan itu.
Elsa menghampiri jendela kamar Jack tetapi tidak mendapati siapapun di sana. Hanya Jack yang sedang tertidur. Elsa menatap jendela tersebut yang ternyata masih tertutup oleh bunga es. Ia ingin bertanya pada Jack, tapi tidaklah sopan membangunkan orang yang sedang tertidur.
Elsa mengamati jendela itu cukup lama tapi bunga es itu tidak mencair. Hingga akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozians
FanfictionJack tidak pernah tahu mengapa salju di Arendelle selalu turun sebelum ia tiba. Hingga akhirnya ia bertemu Elsa. Dan tanpa Elsa ketahui, ada seseorang yang menyimpan dendam padanya. --Hampir semua orang berpikir kematian adalah hal terburuk yang pas...