Part 14 - The Intruder

3.1K 273 8
                                    

Hey, hey, i'm back from death that cause by boredom (LOL) ><. H-1 sebelom masuk sekolah nih, gimana liburannya?

Oh, ngomong" selamat hari raya idul fitri yah bagi yang merayakan. (telat woi | sebodo, yang penting ngucapin:v)

Anyway, Happy reading! ~~♡













Elsa terbangun pada pukul satu dini hari akibat suara ledakan yang cukup keras. Ia memaksakan diri untuk duduk dan berpikir apakah itu mimpi atau bukan. Tidak lama setelah itu seorang pengawal membuka pintu kamar Elsa.

"Queen Elsa, Arendelle sedang diserang!" seru pengawal itu sambil terengah-engah.

"Apa maksudmu?"

"Beberapa rumah terbakar dan juga terjadi ledakan yang di beberapa tempat," jelasnya.

Sudah dimulai? guam Elsa.

"Pertintahmu ratu?"

Elsa memutar otaknya dengan cepat. "Evakuasi semua orang ke tempat yang aman. Termasuk Anna, Kriftoff, Olaf, Sven, Jack, dan semua orang di sini," perintahnya. Karena akulah yang ia inginkan.

"Bagaimana denganmu ratu?"

"Aku akan mencari sumbernya," jawab Elsa.

Pengawal itu menggeleng. "Terlalu berbahaya ratu. Aku akan memerintahkan berapa orang untuk tinggal untuk memastikan kau aman."

"Tidak perlu."

"Kami tidak ingin ratu kami terluka," pengawal itu berkeras.

"Dan aku tidak bisa membiarkan rakyat dan negeriku terluka," karena aku.

"Tapi ratu.."

"Kau turuti saja perintahku dan kembali secepat mungkin jika sudah selesai," Elsa menekankan tiga kata terakhir sambil menatapnya lekat-lekat, mempetingatkannya kalau ia bersungguh-sungguh.

Pengawal itu tidak memiliki pilihan lain selain mengangguk lalu pergi.

Elsa beranjak turun dari tempat tidur lalu berlari keluar kamar. Ia masih mengenakan gaun tidur dan bertelanjang kaki, tapi ia tidak perduli, tidak ada waktu untuk berganti pakaian dan bersiap.

Elsa berlari ke balkon istana. Cahaya merah menghiasi pemukiman Arendelle, membakar sebagian rumah dan beberapa kapal. Beberapa kali terlihat ledakan kecil di tempat yang berbeda. Elsa sendiri tidak tau harus mulai dari mana sehingga ia menutuskan untuk ditemukan daripada menemukan. Ia berpikir untuk memadaman api dengan kekuatannya hingga orang itu menemukannya.

Ia berbalik untuk mencari jalan keluar dari istana tapi malah bertemu dengan Jack, Anna, Kristoff, dan Olaf. Mereka semua tanpak cemas sekaligus perihatin.

"Elsa, biarkan kami membantu," kata Anna

Elsa menggeleng dan ingin berbicara, tapi Anna memotongnya, "Jangan pernah katakan kau tidak perlu bantuan. Elsa, kita keluarga. Kita harus saling menolong."

"Anna, aku tidak bisa."

"Untuk itu kita di sini."

Menggeleng lagi. "Aku tidak ingin kau terluka lagi," ia melangkah maju agar dapat menatap adiknya dengan jelas, "melihatmu membeku di depanku merupakan pelajaran bagiku untuk tidak melibatkanmu dalam hal-hal apapun yang dapat mengancam nyawamu."

"Elsa.." kata Anna, tapi Elsa memotongnya.

"Aku tidak akan bisa memaafkan diriku kalau sampai terjadi apa-apa denganmu. Terlebih akulah yang ia inginkan." Elsa berkedip beberapa kali untuk menghilangkan air mata yang mengancam turun, tapi tidak berhasil. "Komohon, Anna, kumohon, untuk sekali ini turuti aku. Hanya kau satu-satunya keluarga yang masih aku miliki. Ikutlah dengan pengawal ke tempat yang aman."

FroziansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang