Part 18 - Eternal Snowflake

3.3K 255 11
                                    

Sudah seminggu sejak Elsa meninggalkan Arendelle. Dan sudah seminggu pula ia masih menunggu Jack untuk sadarkan diri. Membawa Jack ke North mountain tidak memberikan banyak perkembangan selain rambut Jack yang sudah berhenti berubah warna.

Anna dan Kristoff juga berkunjung dua hari yang lalu untuk menanyakan keadaan Elsa dan Jack serta melaporkan keadaan Arendelle. Tidak lupa mereka juga membawakan makanan untuk Elsa. Bukan hanya karena yang tinggal di istana tersebut adalah seorang monster salju raksasa dan juga ratusan boneka salju kecil-yang tanpa sengaja Elsa ciptakan ketika ia terkena flu-yang tentunya tidak tau bagaimana cara memasak, tempat itu juga jauh dari manapun. Andai Elsa bisa mencari makanan dari lingkungan sekitarnya, ia tidak bisa berharap banyak dari lingkungan bersalju itu.

Disebelah tempat tidur Jack, Elsa mentap keluar jendela. Langit hitam yang dipenuhi bintang dan aurora membuat malam itu terlihat begitu sempurna sekaligus tidak sempurna disaat yang bersamaan. Hanyut dalam pikirannya, Elsa bernyanyi kecil. "Everything has a reason, everything has a start. Anything that ever burned had a spark. Anything I ever wanted. Anyone I ever needed. Always seemed to leave me standing in the dark.
Suddenly I'm caught in your light. Opened the door, and you stepped inside. And I'm watching the hours, looking for reasons. Find that I'm missing every beat of your heart. 'Til you're back in my arms; I'll be waiting up, counting the stars. Counting the star."*

tok..tok..

Suara ketukan itu berasal dari pintu balkon istana. Elsa langsung tau siapa itu. "Come in," katanya sambil memerintahkan pintu itu terbuka.

Toothy terbang masuk bersamaan dengan pintu yang terbuka. Beberapa hari belakangan ini, ia sering berkunjung untuk melihat keadaan Jack. Namun hari ini ada yang berbeda dengan kedatangannya. Ia tidak bersama dengan peri gigi kecilnya.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Toothy.

Elsa menggeleng. "Masih belum ada perkembangan. Lalu bagaimana dengan 'Manny' yang kau bicarakan?"

"Man in the moon? Entahlah. North belum mengatakan apapun."

Mendengar kata-kata itu membuat Elsa terlihat murung. Beberapa hari yang lalu Toothy bercerita tentang 'man in the moon' yang memilih Jack menjadi seorang guardian. Dan man in the moon jugalah yang memberitaukan para guardian tentang apa yang harus mereka lakukan ataupun hal apa yang akan terjadi.

Toothy juga berkata kalau bulan penuh bersinar terang, itu berarti 'dia' sedang memperhatikan semua orang. Tapi kalau memang begitu, mengapa ia belum juga memberi tau siapapun tentang apa yang harus dilakukan untuk membantu Jack.

Toothy mengeluarkan helaan napas panjang. "Look, Elsa, kau bukan satu-satunya orang yang mengkhawatirkan kondisi Jack," katanya dan tiba-tiba pipinya bersemu merah lalu ia memalingkan wajahnya.

Elsa langsung tau mengapa. Semenjak pertama kali mereka bertemu, Toothy sudah menunjukan perhatian khususnya kepada Jack. Elsa tidak menyukai hal itu, tapi tidak bisa berbuat banyak untuk mencegahnya tidak terjadi. "Toothy?"

"Hnnn?"

"Apa kau dan Jack, um, pernah bersama sebelumnya?" tanya Elsa dengan hati-hati.

Toothy tertawa getir. "Aku berharap itu terjadi." Ia diam sejenak. "Awalnya aku kira, aku menyukainya hanya karena ia tanpan. Tetapi aku merasakan ia baik padaku. Ia juga pernah menyelamatkan para periku dari Pitch dan semenjak itu pula aku tau kalau perasaanku padanya lebih rumit dari yang aku bayangkan."

Elsa tidak mengatakan apapun setelah Toothy selesai bicara. Disatu sisi ia merasa bersalah karena sudah mengambil Jack dari Toothy, namun disisi lain ia juga tidak ingin kehilangan Jack.

FroziansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang