08. Regan

12.3K 433 3
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi. Yuk yang mau kenalan lebih dekat di ig: @ftmtl_mnwrh

Happy reading

°°°🖤°°°

Xian melepaskan cengkraman nya pada pipi Kalea "sorry gw ga sengaja."

"Sekarang kamu jawab kenapa kamu lakuin hal itu Xian?" Kalea kini menatap Xian dengan serius karena sungguh dia memang membutuhkan jawaban dari Xian.

"Kasihan" Xian saat ini memang tidak mau jujur pada Kalea akan alasan apa yang dia miliki karena satu yaitu gengsi.

"Sebenarnya aku gak butuh belas kasihan kamu" senyum Kalea, dia merasa agak tersentil dengan ucapan Xian, katakanlah dia baperan tapi itu memang menyakitkan untuknya.

"Lo itu pantes dikasihani, punya prestasi apa lo sampek nekat daftar disekolah ini? Tanpa uang lagi" Xian menatap remeh Kalea.

Kalea berdiri dari duduknya "seenggaknya gw gak ngemis kayak lo dan gw juga tau kalau orang yang lo bully ternyata cuman gw" Kalea langsung pergi dari hadapan Xian, sungguh dia menyesal telah mencari Xian hanya untuk bertanya tentang alasan tapi yang dia dapat malah hinaan.

"Shit fuck!" Xian membanting botol minuman yang berada didekatnya.

Bohong kalau Xian ngelakuin semua itu karena kasihan. Dan darimana Kalea tau bahwa Xian hanya membully Kalea padahal dia sudah memperingatkan kepada orang tuanya untuk tidak memberitahukan hal ini juga.

Flashback tadi pagi

Xian berjalan menuruni tangga menuju arah meja makan yang berada dilantai bawah, disana dia bisa melihat adiknya yang sudah duduk dengan kedua orang tuanya.

"Pagi" lesunya lalu duduk di salah satu kursi tempatnya.

"Anak bunda lesu sekali ini" Silya menyiapkan nasi dengan sayur dan juga daging ke dalam piring anaknya.

"Xian ada masalah sama cewek yang Xian suka" sendunya.

"Omo Omo ternyata anak bunda punya cewek idaman nih.... Bunda kira kamu gak minat sama cewek soalnya kamu kan udah bosen mainin hati cewek disekolah kamu" ledek Silya karena dia tau anaknya itu suka mempermainkan para perempuan disekolahnya, info itu dia dapat dari guru BK yang selalu mendapat laporan tentang sikap Xian yang sering main cewek dikelas atau ditempat lainnya di area sekolah.

"Punya lah, kalau disekolah itu cuman keisengan doang karena Xian hanya memanfaatkan kegantengan yang Xian miliki" bangga nya.

"Gantengan juga ayah" sahut Bagas pada anaknya.

Gabriel memutar bola matanya malas saat melihat ke PD an dari kakak dan ayahnya "yang ganteng itu biasanya flayboy" ketusnya. Gabriel adalah anak berusia empat belas tahun yang masih duduk di bangku kelas tiga smp tapi sudah mahir akan sifat cowok.

"Bocil gausah ikut campur" Xian mengejek adiknya tersebut dengan lidah yang sengaja dia julurkan.

"Sudah sudah kakak sama adik enggak baik berantem terus" peringat Silya.

Xian dan Gabriel pun memilih untuk diam karena mereka sudah tau jika akan memulai sarapan pasti obrolan dihentikan sejenak.

Selesai makan Silya kembali memilih bertanya pada anaknya "Xian cewek yang kamu suka memangnya kenapa?" Tanya nya pada anak sulungnya tersebut.

Xian menceritakan semua hal yang dia lakukan pada Kalea ke bunda dan juga ayahnya serta adiknya yang ikut menyimak saja, awalnya mereka terkejut tapi lama-lama mereka menerima sikap Xian walaupun ayahnya sempat marah besar padanya sampai enggan bicara.

Sebuah ide didalam otak bundanya Xian mampu membuat Xian senyum kembali karena dengan cara itu Kalea yang satu-satunya orang yang selalu dia ingin temui disekolah akan berbicara dengannya nanti.

Xian tau jika Kalea akan diam padanya nanti jadi dia harus membuat Kalea berbicara pada dirinya apapun caranya.

Flashback end

Kalea memasuki cafe yang menjadi tempatnya bekerja yaitu cafe pamannya.

Dia memulai kegiatan yang biasa dia lakukan, lalu setelah semua persiapan selesai dia istirahat sejenak karena pelanggan di cafe masih belum rame jadi dia tidak terlalu buru-buru untuk menyiapkan berbagai hal.

Kalea memencet nomor telepon orang yang selalu menjadi favorit nya.

Tapi entah kebetulan atau apa dia juga mendengar suara deringan handphone dari luar ruangan tempat dia biasa istirahat.

Dengan gerakan pelan Kalea mengintip celah pintu, karena dia merasa ada seseorang diluar yang mungkin saja orang itu adalah pegawai atau seseorang yang ingin ke toilet.

"Halo" suara seseorang terdengar diluar sana.

Dan saat Kalea melihat handphone nya juga sedang mengeluarkan suara yang sama.

"Halo juga sayang" balas Kalea sambil tetap menjalankan aksinya untuk melihat ke luar pintu. Saat berhasil membuka pintu, disana Kalea bisa melihat seseorang yang sangat dia kenal yaitu Regan.

Kalea menutup mulutnya lalu segera masuk kembali ke dalam ruangan, dia mematikan telepon nya dengan Reno.

Dan saat dia kembali melihat luar disana bisa terlihat Regan yang juga sedang bingung kenapa telpon nya tiba-tiba mati sendiri.

"Ga mungkin" gumam Kalea, dia ingin memastikan dengan beratnya langsung saat ini pada orang yang kebetulan masih stay berada diluar.

"Eh Regan?" Tanya Kalea pura-pura seperti orang yang kebetulan bertemu dengan Regan.

"Eh Lea kerja disini?" Regan meneliti penampilan Kalea yang memakai seragam yang sama dengan pegawai disini.

"Iya gan, aku kerja disini" senyum Kalea "eh btw tadi aku denger kamu kayak lagi nelpon sama seseorang, kalau boleh tau siapa ya?" Tanya Kalea.

"Oh itu" Regan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kalea melihat Regan dengan tatapan penasaran karena dia ingin tau siapa orang yang ditelepon tadi, apa jangan-jangan Regan adalah Reno, jujur saja walaupun Kalea berpacaran satu tahun lebih dengan Reno tapi tidak pernah sekalipun mereka bertatap muka lewat vidio call karena kata Reno dia tidak ingin memperlihatkan wajahnya sebelum dia bisa menemui Kalea suatu saat nanti.

Kalea setuju dengan Reno karena menurut Kalea fisik bukanlah sesuatu yang penting dan dia tidak peduli bagaimanapun rupa Reno, dia pasti akan menerimanya.

"Kebetulan itu cewek gw" Regan menunjukkan senyumnya pada Kalea.

Kalea terkejut bukan main, tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan ekspresi paniknya "ohhh maaf ya aku kepo" ucap Kalea tidak enak.

"Santai aja kalik Lea, yaudah gw kesana dulu ya soalnya Xian udah nunggu gw sama Doni" pamit Regan.

"Oke" Kalea ikut terkejut karena ternyata Xian juga ikut.

Saat baru beberapa langkah tiba-tiba Regan membalikan badannya "Lea gak mau ketemu Xian?" Tanya Regan.

Kalea menggeleng kan kepalanya.

"Tapi Xian udah di belakang kamu tuh" Regan tertawa lalu berlari.

.
.
.
See you next chapter again syg 🖤

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang