02. penjahat

20.1K 464 5
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi. Yang mau kenalan lebih dekat sama author di ig: ftmtl_mnwrh

Happy reading

°°°🖤°°°

Kalea melihat sekeliling nya yang sudah mulai gelap, dia malam ini pergi ke apotik untuk membeli obat.

Tapi saat perjalanan pulang entah kenapa dia merasa agak aneh dengan suasana jalanan yang dia lewati.

Sepi dan hening serta kegelapan, apa listrik di kota dipadamkan begitu cepat ya.

Kalea melihat jam di handphone nya yang sudah menunjukkan pukul satu malam, pantas saja lampu jalanan sudah mulai padam karena sudah lewat jam dua belas malam.

Perasaan tadi Kalea berjalan di jam sepuluh malam, kenapa jam satu begitu cepat. Mungkin karena tadi di apotik antrian sedang panjang sampai dia tidak sadar.

Kalea melirik ke kanan-kiri untuk memastikan bahwa tempat yang dia lewati aman.

Tapi semua ketakutan nya memuncak saat melihat seseorang dengan pisau berdiri tepat di depannya, kapan orang itu datang dan kenapa Kalea tidak sadar.

Orang itu mengangkat dagu Kalea yang tidak bisa bergerak sama sekali entah apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini mungkin semua itu karena efek dari ketakutannya.

Goresan pisau terasa di pipi Kalea tapi tidak membuatnya merasakan kesakitan, orang itu memakai masker dan juga hodie hitam sampai menutupi semua mukanya.

Kalea memejamkan matanya erat saat melihat orang itu akan menancapkan pisau tepat di wajahnya.

Tapi kenapa tidak ada rasa nya? Dan kenapa pergerakan orang itu sudah tidak terasa di bagian wajah Kalea.

Kalea memutuskan membuka mata dan melihat apa yang terjadi, mengejutkan sekali karena orang yang hampir melukai Kalea sudah terkapar lemas di tanah. Dan dia juga melihat seorang cowok berpakaian SMA yang sama dengannya sedang memukul orang itu.

Cowok itu memiliki luka ditangannya mungkin karena dia mencoba melawan orang yang ingin melukai Kalea.

Saat Kalea merasa suasana sudah baik dia hendak mendekat pada orang itu tapi tiba-tiba orang yang menolongnya tersebut menepis keras lengan Kalea sampai dia terjatuh untung saja dia tidak kenapa-napa dan handphone nya masih tetap berada di tangannya.

"Eh tungguuu!!" Kalea meneriaki orang yang menolongnya itu saat tiba-tiba orang itu berlari menjauhinya.

Kalea ingin mengejar orang itu untuk mengucapkan terimakasih tapi terlambat saat orang itu sudah tak terlihat di kegelapan.

Kalea tidak mau ambil resiko lagi, dia buru-buru meninggalkan tempat itu dan berlari pulang, sungguh kejadian ini adalah hal paling menyeramkan dalam hidupnya.

°°°🖤°°°

"Uring-uringan mulu bos, kekurangan mangsa ya atau karena kangen mangsa andalan yang udah ga masuk tiga hari"ucap Regan pada Xian yang dari tadi hanya diam tanpa berniat masuk ke kelasnya selama beberapa hari ini ya mungkin semenjak Kalea tidak masuk.


"Bener tuh gan kan biasanya ada Kalea yang selalu jadi bahan siksaan tapi sekarang ceweknya ga masuk" Doni menambahkan.

Mereka bertiga sedang ada di ruangan khusus yang dulunya adalah perpustakaan tapi sekarang malah menjadi tempat nongkrong mereka bertiga.

"Fuck!!! Tuh cewek berani banget ga masuk sampe tiga hari" Xian membanting botol kaca yang dia bawa ke arah sembarangan.

"Gue sempet lihat dia terakhir kali dalam keadaan luka parah bos, mungkin itu sebabnya kalik" Doni menyesap rokok di tangannya.

"Gue yang buat lukanya."

Tanpa di sadari Regan menyemprotkan air minum yang akan dia telan ke arah Doni.

"Bangsat lo!" Doni mengumpati Regan yang berani-beraninya menyembur nya emang dia pikir Doni adalah pasiennya mbah dukun.

"Eh sorry" Regan cengengesan "btw kenapa lo sampe separah itu bos?" Regan memegang bahu Xian "jangan kelewatan lo sama dia, fisiknya lemah nanti dia bisa mati" Regan menepuk bahu Xian.

Xian mencerna ucapan Regan, selama ini dia memang sudah kasar dengan Kalea tapi yang kemarin adalah hal yang terparah yang dia lakuin.

Tapi menurut Xian itu adalah hal yang pantas didapatkan oleh gadis yang berhasil membuatnya sakit hati.

"Dia jalan sama cowok lain" Xian mengutarakan perasaannya pada kedua temannya itu.

"Ya wajarlah dia jalan sama cowok lain kan dia bukan siapa-siapa lo" Doni berbicara sambil mengelap mukanya yang kena air dengan tisu.

Xian berdiri dari duduknya "udahlah gue mau ke kelas dulu, cewek gw udah dm" Xian membuang sembarang putung rokoknya dan meninggalkan kedua temannya yang sudah geleng-geleng kepala melihat kelakuan Xian.

Berbagai macam sapaan banyak sekali terdengar di koridor kelas saat Xian berjalan dan tanpa berat hati Xian selalu sempat menyapa cewek-cewek yang menghentikan langkahnya.

Xian menghampiri salah satu adik kelas yang berteriak paling kencang dan mendekati nya "Lo suka banget sama gue?" Tanyanya.

Adik kelas itu menganggukkan kepalanya dengan semangat, dia rasanya sampai tidak bisa berkata-kata.

"Lo mau jadi cewek gue?" Xian menaikkan sebelah alisnya.

Semua orang disana berteriak heboh mendengar Xian mengungkap kan perasaannya pada cewek yang diketahui cewek paling cantik di kelas sepuluh.

"Mau kak aku mau" dia langsung memeluk erat Xian.

"XIANNNNN!!!!" suara teriakan mengalihkan perhatian Xian, saat dimana seorang perempuan dengan dandanan menor bak pegawai yang ada di bar menghampiri.

"Eh jablay minggir lo dari cowok gue!" Reina menarik cewek tersebut dari pelukan Xian.

"Dia juga pacar aku kak" adik kelas yang diketahui bernama Agnes tersebut mendorong balik Reina.

Reina yang geram langsung  menjambak rambut Agnes dengan keras begitupun dengan Agnes yang ikut menjambak rambut Reina.

Pertengkaran terjadi di koridor kelas tersebut sedangkan yang menjadi sumber pertengkaran sudah meninggalkan area sejak tadi.

Saat baru memasuki kelas dia bisa melihat seorang gadis cantik berperawakan tinggi sedang menatap dia "sayang" dia berlari ke arah Xian.

"Hi honey" Xian mengecup leher jenjang perempuan tersebut.

"Ahhhh jangan nakal ih" ucapnya sambil memukul bahu Xian.

Xian hanya tertawa ringan lalu duduk mengikuti arahan dari pacar yang ke berapa mungkin, dia bahkan lupa nama pacarnya saat ini yang terpenting dia sudah berpacaran.

.
.
.
See you next chapter again syg!

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang