07. orang tua Xian

13.3K 424 2
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi. Yuk yang mau kenalan lebih dekat di ig: @ftmtl_mnwrh

Happy reading

°°°🖤°°°

Kalea berdiri didepan ruang BK, dia masih ragu untuk memasuki ruangan yang hanya akan dimasuki oleh anak bermasalah saja.

Tadi ketika dia hendak kekantin tiba-tiba ada seorang adik kelas yang menyuruhnya keruang BK jadi mau tidak mau dia harus ketempat yang selalu dihindari murid-murid seperti dirinya.

"Permisi" Kalea memasuki pintu ruangan.

"Silahkan duduk Kalea" ucap salah seorang guru perempuan yang merupakan guru pembina BK di kelasnya.

Kalea duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan orang yang sangat dia kenali, orang yang diketahui adalah pemilik dari sekolah yang saat ini dia tempati.

Guru yang diketahui bernama Buk Nita tersebut menghampiri Kalea "nah Kalea jadi ibu memanggil kamu kesini untuk memperjelas kebingungan akan alasan kamu sekolah disini, kebetulan orang yang sedang ingin kamu tanyakan sedang mencari kamu" senyum Buk Nita.

"Terimakasih buk" ucap wanita dengan gaya elit dan juga dandanan yang natural tapi tetap terkesan elegan. Sedangkan pria didekatnya hanya diam sambil menikmati kopinya, sesekali dia melirik sejenak ke arah Kalea.

"Jadi Kalea apa betul kamu orang yang dimaksud buk Nita, selalu mempertanyakan akan kenapa kamu sekolah di sini?" Ramah Silya yang merupakan ibu dari Xian sekaligus istri pemilik sekolah.

"Benar buk, saya memang ingin memperjelas hal tersebut" dia saat ini masih sangat canggung dihadapkan dengan pemilik sekolah, bukan karena takut melainkan karena ini terlalu mendadak.

"Begini Kalea, kami berdua sebenarnya tidak ingin membeberkan kebenaran ini karena permintaan anak saya, tapi saya melakukan ini untuk membuat kamu menutup mulut atas semua tindakan kekerasan yang dilakukan Xian pada kamu."

Saat Kalea hendak membantah tapi sudah terlebih dulu ayah Xian mengangkat tangannya menandakan bahwa dia harus disuruh diam terlebih dahulu.

"Xian memang orang yang kasar tapi dia juga memiliki sikap lembut yang hanya bisa dia perlihatkan kepada kamu, contohnya dia rela tidak makan dan tidak berbicara dengan kami selama tiga hari hanya untuk membuat kami setuju bahwa kamu bisa bersekolah ditempat ini tanpa biaya sepersen pun."

"Maaf pak buk tapi saya tidak pernah menyuruh Xian melakukan semua hal itu" bela Kalea.

"Saya tidak menuduh kamu Kalea, saya hanya ingin meminta kamu tutup mulut atas semua kelakukan kasar Xian pada kamu" Silya menyesap teh hangat yang sudah disediakan disana lalu dia berdiri hendak berpamitan setelah dirasa semua yang perlu dia bicarakan terselesaikan.

Saat Silya dan suaminya sedang berbincang sebentar sebelum keluar dari ruangan tiba-tiba Kalea berdiri dan menghampiri kedua orang itu "alasan anak bapak dan ibuk melakukan ini apa?" Kalea masih bingung akan satu hal ini, dia memang mendapatkan jawaban tapi alasannya belum jelas.

"Untuk itu kamu bisa tanyakan sendiri pada Xian, saya tau kamu anak baik Kalea dan saya yakin kamu bukan orang yang bisa membuat nama baik anak saya tercemar karena kasus bullynya." Silya menepuk pundak Kalea.

"Tapi kenapa hanya saya? Ada banyak anak yang juga mendapat kan bully an dari Xian" tutur Kalea.

Silya saling pandang dengan suaminya sejenak lalu kembali melihat Kalea "lebih baik kamu berbicara dengan lebih teliti" dia meninggalkan ruangan tersebut setelah mengatakan hal itu.

Buk Nita memegang pundak Kalea "kamu jangan berbicara seperti itu lagi didepan kedua orang Xian kalau hal yang kamu ketahui tidaklah benar Kalea" buk Nita berusaha berbicara setenang mungkin.

"Maksud ibuk apa?" Kalea masih larut dalam kebingungannya saat ini.

"Orang yang dibully Xian hanya kamu Kalea."

Kalea membelalakkan matanya terkejut tapi secepat mungkin dia mengubah ekspresi nya menjadi seperti biasa "kalau begitu saya pamit dulu buk" dia bersalaman dengan buk Nita lalu berjalan ke arah kelas, padahal dia tadinya mau kekantin tapi entah kenapa nafsunya seketika hilang.

🖤🖤🖤

Kalea meneliti seluruh penjuru kelas tapi tidak juga menemukan orang yang dia cari.

Dia kini melangkahkan kakinya ke tempat dimana Xian biasa berkumpul dengan temannya yaitu perpustakaan lama yang diubahnya menjadi sebuah ruangan rahasia.

Saat membukanya pintu ruangan tersebut, dia melihat dua orang teman Xian hanya saja tidak ada tanda-tanda Xian ada disana.

"Kalea?" Regan mendekati Kalea yang masih berdiri diambang pintu.

"Xian dimana?" Tanya Kalea.

"Dia ada diruangan belakang sekolah, kamu kenapa cari dia? Bukannya kalian udah ga ada hubungan lagi ya."

"Cuman ada sedikit urusan, btw makasi Regan" tanpa menunggu kata-kata selanjutnya dari mulut Regan, Kalea sudah lebih dulu meninggal kan tempat tersebut.

Sesampainya ditaman belakang sekolah dia bisa melihat Xian sedang bersama tiga orang perempuan.

"Xian" ucap Kalea yang membuat keempat orang tersebut menatap ke arahnya dengan tatapan berbeda-beda, karena jika Xian menatapnya dengan tatapan bertanya tapi ketiga perempuan itu menatapnya dengan tatapan sinis seolah-olah dia adalah sebuah hama yang sedang mengganggu para lebah mengambil inti sari dari bunga.

Xian mengangkat sebelah alisnya menandakan dia bertanya pada Kalea yang sedang menatapnya seolah-olah ingin mengatakan sesuatu.

"Aku mau bicara sebentar dan berdua" tekannya.

Xian menganggukkan kepalanya lalu menyuruh tiga perempuan tersebut untuk menunggunya ditempat biasa, entah dimana yang Xian maksud tapi yang jelas Kalea sama sekali tidak mengetahui nya.

Ketiga perempuan tersebut pergi meninggalkan area belakang taman dengan sesekali menyenggol bahu Kalea sebelum mereka benar-benar meninggalkan taman.

"Duduk" perintah Xian.

Setelah Kalea duduk barulah Xian kembali berbicara "kangen ya? Karena seharian ini ga di ganggu sama Xian Anthony Bagaskara yang paling tampan disekolah" senyumnya.

"Gausah geer" ketus Kalea "aku cuman mau alasan" lanjutnya.

"Alasan?"

"Kamu kan orang yang selama ini ngebuat aku bisa sekolah disini, sampai detik ini."

Xian mengepalkan tangannya erat lalu melihat Kalea dengan tatapan tajamnya "tau darimana lo?" Tanyanya.

"Gapenting aku tau darimana tapi yang jelas aku mau alasannya."

"Gw tanya lo tau darimana?" Dia mencengkram kedua pipi Kalea saat ini.

"Kamu udah janji ga akan kasar sama aku lagi Xian" dengan sekuat tenaga Kalea mencoba melepaskan cengkraman tangan Xian dari pipinya.

.
.
.
See you next chapter again syg!

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang