19. brengsek

9.4K 313 6
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi kalian, makasih buat yang udah mau nyempatin diri support author🖤

Happy reading

°°°🖤°°°

Xian bangun dari duduknya karena tadi sempat terjatuh saat didorong Kalea, dia ingin mengejar Kalea namun niat itu dia urungkan karena kepalanya yang kini sangat pusing.

Berjalan dengan sedikit terhuyung tapi mampu membuat Xian menggapai mobilnya, dia memijat kepalanya yang sakit akibat pusing.

Tangannya mencoba mencari-cari ponselnya yang tadi jatuh, setelah menemukan ponselnya dia memencet nomer telepon orang kepercayaan nya. "Suruh satu orang jemput gue dijalan ***** gue gak bisa nyetir karena mabok, dan lo tolong cari cewek gue" Xian lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Dia akan mencoba menjelaskan kepada Kalea sebab dan akibat dia bisa mencium cewek lain di pesta tadi tapi jika Kalea tidak bisa menerima penjelasan nya maka Xian tidak akan segan-segan untuk memaksa Kalea.

"AKHHHH BANGSAT!" dia memukul dengan keras setir mobilnya. Dia akan menyuruh anak buah nya untuk menghabisi seseorang yang ada di pesta nanti, karena orang itu telah memberikan nya obat didalam minumannya sehingga dia mabuk berat seperti ini padahal awalnya dia tidak pernah mabuk sebanyak apapun dia minum.

Xian tidak mau membunuh orang karena statusnya masih sebagai anak sekolahan dan dia juga tidak mau membiarkan bunda nya stres nanti, walaupun dia tidak akan dipenjara.

Anak buah yang Xian miliki adalah pemberian ayahnya yang semula nya bertujuan untuk bodyguard Xian tapi Xian malah memanfaatkan mereka untuk membunuh tanpa sepengetahuan orang tua nya. Dia hanya tidak mau orang tua nya kecewa.

°°°🖤°°°

Kalea berlari dengan tergesa-gesa sambil terus melihat kebelakang untuk berjaga-jaga apakah Xian mengejarnya atau tidak, jalanan yang dia lewati nampak sepi.

Saat fokus melihat kebelakang tiba-tiba saja dia menabrak orang yang berada didepannya "maaf-maaf" ucapnya lalu refleks langsung menundukkan kepalanya tanpa melihat siapa yang dia tabrak.

"Tidak apa-apa, Kalea" suara ini seperti tidak asing di pendengaran Kalea dan dengan keberanian nya dia mendongak untuk melihat orang yang dia tabrak.

Kalea terkejut karena orang yang dia tabrak adalah Luise, Luise orang kepercayaan Xian sekaligus sepupu Xian, dia bukanlah anak buah Xian hanya saja kadang jasa nya sering di butuhkan oleh Xian ketika genting dan Luise tidak keberatan sama sekali membantu adik sepupu nya itu sebab Xian juga sudah sangat berjasa dalam hidupnya.

Kalea hendak berbalik dan kabur dari orang yang lebih berbahaya didepannya tapi Luise dengan sigap langsung menarik nya masuk ke dalam mobil.

Tenaga Kalea yang sudah terkuras akibat berlari membuat dia tidak bisa melawan saat didalam mobil dan entah bagaimana ceritanya sehingga dia bisa pingsan didalam mobil tersebut, mobil yang dia tumpangi sangat gelap membuatnya susah melihat sekitar bahkan pengemudinya saja tidak bisa dia lihat. Hanya gerakan tangan Luise yang memegangnya supaya dia tidak bergerak, itu saja yang bisa dia rasakan.

°°°🖤°°°

Hal yang pertama Kalea lihat saat bangun adalah kamarnya, dia memijat kepalanya yang terasa pusing.

Sejenak Kalea lega karena Luise membawanya kerumah tapi dia tidak tau apakah Xian ikut kesini atau tidak.

Saat hendak turun dari kasur nya tiba-tiba saja Kalea dikagetkan dengan seseorang yang baru muncul dari pintu.

"Baru bangun?" Sapanya lembut.

Kalea membuang pandangannya kesamping enggan melihat wajah cowok menjijikan yang kini melangkah duduk disampingnya.

"Gausah ngehindarin gitu, maafpin Xian ya Kalea sayang. Kalau kamu maafpin Xian nanti Xian juga bakalan maafpin kamu karena dengan tega dorong Xian kemarin" suara Xian yang lembut membuat tubuh Kalea meremang apalagi dia berbicara tepat di sebelah telinga kanan Kalea.

Kalea menjauhkan badannya secara spontan "Kalea gak mau deket-deket sama cowok kayak kamu" dia menatap Xian dengan tatapan permusuhan.

Xian tersenyum melihat Kalea "kalau bicara itu langsung didepan orangnya Kalea! Bukannya malah menjauh, kan Xian gak denger omongan kamu."

Kalea bangkit dari kasur dan berdiri didepan Xian, sedangkan Xian juga ikut berdiri. Sekarang posisi mereka saling berhadapan.

"Cowok red flag, gak cukup sama satu cewek! Kalea itu paling jijik lihat cowok kayak kamu" dia mengeluarkan segala unek-unek nya.

Xian lumayan takjub dengan penuturan kata Kalea yang sangat berani berbicara kasar padanya. Dia mengangkat sebelah alisnya "ada lagi?" Tanyanya.

Kalea hanya diam, kini dia menundukkan kepalanya tanpa mau melihat ke arah Xian tapi Xian malah mengangkat dagu Kalea dan menyuruh Kalea untuk menatapnya.

Tangan Xian yang satunya digunakan untuk merapikan rambut Kalea "maafpin Xian ya, semua itu karena ulah seseorang yang ngejebak Xian samp--"

Kalea menepis tangan Xian "ngejebak? Masa iya seorang Xian bisa kena jebakan?" Kalea tertawa meremehkan.

Xian berusaha mendekati Kalea, dia sudah sangat sabar untuk menghadapi Kalea sekarang bahkan ego nya yang setinggi langit dia hilangkan.

"Kalau aja bunda tau anaknya gini pasti dia bakalan stres terus--" belum sempat Kalea melanjutkan perkataannya tapi Xian lebih dulu menamparnya sampai kepalanya tertoleh kesamping.

Xian mencekal dagu Kalea dan memaksa nya menghadap padanya "Jangan berani-berani ngomong sama bunda tentang apa yang udah gue lakuin sama lo karena kalau sampai lo ngomong, habis lo sama gue!"

Kalea mencoba melepaskan cekalan tangan Xian dari dagunya "padahal Xian yang salah tapi Kalea yang ditampar" suaranya lirih menandakan dia akan menangis.

"Salah banget Kalea percaya bahwa seminggu terakhir kamu udah berubah ternyata sama aja, sama-sama kasar" air matanya mulai turun perlahan.

Perlahan Xian mulai melepaskan cekalan tangannya dari dagu Kalea "sssttt jangan nangis" rasa bersalah menghampiri Xian saat melihat Kalea mulai menangis. Dia adalah orang dengan kesabaran yang buruk dan tidak bisa menahan diri saat marah.

Tapi Kalea dengan berani-beraninya menguji kesabaran nya saat ini.

Dengan perlahan Xian mulai berjalan mendekati Kalea, niatnya sekarang untuk memeluk Kalea tapi Kalea semakin mundur saat dia akan mendekat.

"Pergi dari rumah Kalea sekarang!" Dia menatap Xian dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

Kemarahan Xian sedang diuji sekali saat ini, daripada dia akan menyakiti Kalea lagi jadi dia memilih untuk keluar dari kamar Kalea dan pergi sejenak untuk menenangkan diri.

Persetan dengan apa yang terjadi nanti tapi yang pasti dia tidak akan diam saja kalau Kalea belum memaafkan nya juga.

Entah apa yang membuat Xian menjadi pribadi yang buruk padahal orang tua nya selalu mendidik nya dengan benar dan tanpa kekurangan kasih sayang.

.
.
.
See you next chapter again syg 🖤

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang