29. kembalinya Xian

6.6K 232 6
                                    

Jangan lupa follow, vote and komen ya! Buat yang udah makasi banget!!!

Tandai yang typo!

Ceritanya gimana menurut kalian?

Happy reading

°°°🖤°°°

Kalea dan Xian duduk di kursi yang sama sedangkan tante Lusi berada di kursi depan, saat ini mereka sedang berada di taman dekat kantor polisi setelah tadi pagi sama-sama mengurus kembali masalah Elow.

"Tante sama mama kamu sudah lama berteman Kalea, dia adalah sahabat Tante. Maafin Tante karena sudah kasar sama kamu selama ini, semua ini Tante lakukan demi kebaikan kamu. Jika tante tidak memukul kamu bisa-bisa nanti paman kamu yang akan bertindak" jelasnya panjang lebar.

"Udah gapapa kok Tante, Kalea ngerti bagaimana posisi Tante" Kalea memegang tangan Lusi yang berada diatas meja.

Xian tersenyum melihat kebijaksanaan dari gadisnya, dia senang karena Kalea bersikap sangat dewasa dalam berbicara.

"Tante juga mau bilang kalau semua aset paman adalah milik orang tua kamu, paman kamu berbohong tentang kemiskinan orang tua kamu."

Kalea nampak terkejut "jadi selama ini perusahaan paman dan juga cafe?" Dia mencoba memastikan.

Lusi mengangguk "benar Kalea, itu semua milik orang tua kamu. Jadi Tante sudah menghubungi pengacara untuk mengurus surat-surat rumah dan beberapa perusahaan agar di alihkan menjadi nama kamu" Tante Lusi tersenyum, dia kemudian berdiri dari duduknya.

"Tapi Tante dan Siyela nanti bagaimana?" Dia tidak keberatan memberikan tumpangan pada mereka berdua namun dia juga harus bertanya terlebih dahulu.

Tante Lusi tersenyum "tenang saja Kalea, Tante dan Siyela akan pergi ketempat orang tua Tante yang saat ini ada di paris" dia memeluk Kalea setelahnya, "sekali lagi Tante minta maaf Kalea" suara isakan terdengar.

Kalea mengusap punggung Tante nya "Tante kenapa gak tinggal disini aja? Temenin Kalea ya?" Bujuknya namun Tante Lusi menggelengkan kepalanya.

"Gak Kalea...saat ini Tante mau memulai kehidupan baru dengan Siyela ditempat yang baru juga, kamu sudah ada Xian" dia melihat ke arah Xian yang masih tetap duduk sambil menyimak.

Kalea melirik Xian sekilas "Tante hati-hati ya, jangan lupain Kalea, kapan-kapan mampir ya?" Kalea kembali memeluk Tante Lusi untuk yang terakhir kali.

Dia salah telah membenci Tante nya, seharusnya dia tau dari dulu tapi memang takdir suka bersikap seperti ini.

°°°🖤°°°

"Maaf Kalea" Xian membuka suara, mereka berada didalam mobil setelah sore tadi mengantar Tante Lusi menuju bandara, kini mereka berangkat ke rumah baru Kalea.

Kalea tersenyum "bantuan kamu kemarin aku anggap sebagai tanda permintaan maaf kamu, makasi Xian, kalau gak ada kamu mungkin paman masih menikmati harta orang tua aku saat ini" sejenak Kalea lupa akan perlakuan Xian kala itu dan memilih untuk melupakan nya saja.

Xian menghentikan mobilnya di tepi jalan, dia memegang pipi Kalea lalu beralih mengusap bibir Kalea "boleh?" Izinnya.

Wajah Kalea nampak pucat, dengan cepat dia menepis tangan Xian "aku mau pulang, hari ini banyak kegiatan" dia mengalihkan pandangan nya.

Xian terdiam, respon Kalea aneh. Dia berpikir Kalea trauma karena dulu dia sering mencium Kalea tanpa permisi dan dengan paksaan tentunya.

Sesampainya di rumah Kalea langsung turun namun sebelum itu dia berpamitan pada Xian.

°°°🖤°°°

Hari ini Kalea sudah mulai bersekolah, dia tidak berjalan seperti biasa namun diantar oleh supir pribadinya, kemarin setelah pulang dari bandara bersama Xian, dia harus belajar agar bisa menjalankan bisnis orang tuanya yang saat ini masih dipegang oleh salah satu saudara Tante Lusi yang kebetulan bekerja disana.

Kalea tidak keberatan belajar karena itu demi masa depan nya nanti, dia rela menghabiskan banyak waktu.

Kalea mengernyitkan dahinya heran, saat dia berjalan melewati Reina tadi dia bisa melihat raut wajah syok dan ketakutan dari Reina.

Padahal Kalea yakin bahwa dia tidak berbuat apa-apa pada perempuan itu tapi yasudah lah, itu juga bukan salah satu urusan penting menurut nya.

Kelas sudah mulai ramai diisi oleh banyak siswa, Kalea duduk sambil mengeluarkan buku nya dan mulai menulis tenang beberapa hari-hari mengejutkan yang dia jalani didalam buku diary nya.

Saking sibuknya dengan kegiatan nya saat ini, Kalea sampai tidak sadar bahwa Xian sudah berada didekatnya.

"Serius banget" sapa Xian.

Kalea kaget, dengan langkah cepat dia menutup bukunya "Xian kamu kapan dateng nya?" Dia takut Xian membaca bukunya, tulisannya sangat alay.

"Kenapa ditutup" raut wajah Xian tidak bersahabat.

"Maaf Xian tapi tulisan aku itu..." Dengan cepat Xian menaruh telunjuk nya didepan wajah Kalea, agar Kalea tidak berbicara lagi.

"Jawab pertanyaan gue!" Xian mengambil bolpoin Kalea dan memutar-mutar nya.

Kalea diam, Xian mulai berbicara "kenapa gak tunggu gue jemput?" Xian mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya.

"Aku...."

"Mentang-mentang sekarang udah kaya, lo lupain gue ya?" Xian nampak kesal dengan Kalea.

"Buka gitu Xian, aku tadi mau nunggu kamu tapi supirnya udah duluan nunggu didepan, aku gak enak hati nolak" bohong! Kenyataan nya dia memang ingin menghindari Xian. Kejadian Xian yang ingin melakukan hal tidak-tidak waktu di mobil kemarin membuat dia takut. Dia cukup trauma akan suatu hal yang hanya dia sendiri yang tau apa itu.

"Kali ini gue maafin tapi lain kali...mungkin gak akan" Xian mendekat ke arah Kalea lalu membisikkan nya sesuatu "gue gak berubah jadi orang baik Kalea, gue masih tetap Xian" dia kemudian duduk tegap menghadap depan.

Kalea membeku, dia lupa bahwa Xian adalah orang yang dulu selalu memukulnya, bersikap kasar jika cemburu, semena-mena pada dirinya dan juga tidak pernah bisa menahan amarah.

Kalea menundukkan kepalanya, dia duduk tegap dan menghadap depan kala mendengar guru datang.

.
.
.
See you next chapter again syg 🖤


OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang