23. fakta

7.7K 296 33
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi kalian. Btw buat yang sudah makasi banyak²🖤

Happy reading

°°°🖤°°°

Kalea menyesuaikan penglihatan nya karena pencahayaan yang menyilaukan masuk dari celah-celah kecil atas jendela rumahnya.

Dia masih bisa merasakan tangannya yang diikat dan juga kakinya, kemarin mungkin dia terlalu lelah berdebat dengan Xian yang sudah mabuk hingga akhirnya dia tertidur.

Xian tertidur dengan posisi meringkuk di atas lantai ruang tamu rumahnya, terbesit sedikit kekhawatiran akan Xian pada benak Kalea, kenapa dia seperti ini? Dan apa penyebab nya.

"Xian Xian Xian!" Dia mencoba menggunakan sisa tenaga dan suaranya untuk mencoba membangunkan Xian, tak ada gunanya ke sekolah karena pasti nanti akan telat namun setidaknya dia bisa lepas dari ikatan ini agar bisa beraktivitas dan membersihkan diri.

Xian melenguh hanya dengan satu kali panggilan "heum?" Matanya masih terpejam.

"Tolong....lepasin aku Xian!" Suara melas Kalea mampu membuat Xian bangun dan duduk perlahan sambil mengucek matanya yang masih terasa berat sekali, rasanya kepala Xian saat ini hampir pecah.

Xian mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin "siapa cowok yang di foto bareng lo?" Suaranya tidak sekeras kemarin namun mampu membuat Kalea diam seribu bahasa.

Kalea tidak menjawab dan malah mengalihkan pembicaraan tersebut "maksud kamu siapa?"

Xian merogoh sakunya dan menyalakan ponselnya "lihat baik-baik dan jelasin ke gue" dia menunjukkan foto tersebut,walaupun tersulut emosi namun Xian harus sedikit berpikir jernih, semua nanti tergantung jawaban Kalea padanya.

Kalea melihat ponsel Xian, itu fotonya dan Doni kemarin saat sedang asik mengobrol namun siapa yang memfotonya? Ah sudahlah saat ini dia harus memikirkan alasan apa yang mampu dia buat.

"I-itu cuman pelanggan yang mesen kopi terus katanya gak ada temen ngobrol jadi aku temenin" jelasnya dengan sedikit gugup.

"Jelasin YANG JUJUR!" masih pagi sudah ngomel-ngomel itulah Xian, dia tidak kenal tempat dan situasi.

Kalea menelan ludahku kasar "itu beneran cuman pelanggan biasa Xian! Ini masih pagi jadi gausah emosian" Kalea jengkel sekali. SUNGGUH!

Tanpa aba-aba Xian berdiri dari duduknya lalu dia beranjak kearah pintu "gue gak akan bukain pintu ini sebelum lo jujur sama gue! Biarin aja lo pingsan kelaperan" Xian langsung meninggalkan rumah Kalea.

"XIAN! XIAN! XIAN! PLIS JANGAN GINI XIAN....." sekuat apapun Kalea berteriak namun Xian sama sekali tidak merespon.

Dia memilih duduk diam di teras depan rumah Kalea sambil mengacak-acak ponselnya untuk memesan makanan.

Kalea sungguh orang yang tidak jujur, Xian akan mencari tau sendiri siapa orang yang sudah berani-beraninya ngobrol dengan gadisnya.

Disisi lain, Kalea sibuk mencari cara lepas dari ikatan Xian namun ntah kenapa rasanya tali tersebut sangat susah dibuka. Dia lapar dan juga haus, badannya lengket karena dari sepulang kerja kemarin gak mandi.

"Sepuluh menit buat lo mikir!" Teriak Xian dari arah luar.

Kalea bimbang, masa dia harus jujur sih pada Xian, nanti bisa-bisa Doni kena imbas.

°°°🖤°°°

M

enunggu pesan dari Xian bagaikan menunggu dibalasnya komen oleh seleb tiktok karena minta uang sejuta. Doni sudah bosan menunggu, dia berada di ruangan khususnya dengan Regan.

"Ngapa tuh si bos Ian kagak masuk" tanya Doni pada Regan yang sibuk ngepush rank di handphone nya.

"Mungkin karena masalah ceweknya atau paling males bangun, kek gak tau aja lo!" Regan berbicara sambil terus serius bermain game.

Doni kemarin tidak sengaja melihat flash kamera dari jauh ke arahnya dan Kalea, mungkin itu mata-mata Xian. Doni sempat melupakan bahwa Kalea selalu di pantau Xian selama dua puluh empat jam.

Tanpa basa-basi dia mengambil tas dan kunci motornya diatas nakas "cabut duluan gue gan!" Pamitnya pada Regan dan hanya dibalas anggukan singkat.

Dengan cepat dia mengendarai motornya ke rumah Kalea, tak berselang lama kini dia sudah sampai disana, dan apa yang dia tebak ternyata benar karena mobil Xian ada di depan rumah Kalea.

Dengan langkah cepat Doni memasuki rumah Kalea, dia takut adik sepupu nya itu kenapa-kenapa.

"Doni?" Kaget Kalea saat Doni tiba-tiba menerobos masuk begitupun dengan Doni yang stok melihat keadaan Kalea yang sudah terjerat tali.

Dia melepaskan tali tersebut dari tangan Kalea "lo gapapa?" Tanya Doni khawatir.

"Gapapa kok, tapi gimana bisa lo masuk kesini? Emang Xian gak diluar" Kalea celingak-celinguk melihat Xian lewat jendela.

"Gak-gak, udah lo tenang aja deh" dia menuntun Kalea duduk di sofa lalu memberikan sepupu nya itu air minum agar dia bisa sedikit tenang.

°°°🖤°°°

Xian mengernyitkan dahinya, tadi dia habis keliling mencari udara segar sekaligus melihat-lihat sekitar rumah Kalea namun baliknya dia sekarang di kejutkan dengan kehadiran motor sahabatnya didepan rumah Kalea.

Dia berjalan perlahan masuk ke dalam dan samar-samar dia mendengar percakapan Kalea dan Doni.

"Lo beneran gak diapa-apain kan sama Xian?"

"Gak kok tenang aja."

Masuknya Xian ke dalam rumah membuat dua orang tersebut kaget.

Kalea memegang lengan Doni sedangkan Doni sudah mengambil ancang-ancang untuk berdiri menghadapi Xian.

"Gue bisa jelasin semuanya" Doni berdiri dan mencoba melepaskan pegangan tangan Kalea pada lengannya.

Xian melihat interaksi mereka yang sedikit aneh, dia sudah menaruh curiga pada Regan dan ternyata malah Doni yang diam-diam adalah musuh didepan matanya.

"Bangsat lo!" Tanpa aba-aba Xian memukul Doni "gue gak nyangka bangke kayak lo nikung gue!" Kembali pukulan dia layangkan ke bagian bibir Doni.

Kalea berdiri lalu menghadang tangan Xian yang hendak memukul Doni "stop Xian!"

Xian perlahan menurunkan tangannya "lo belain dia? Lo selingkuh sama brengsek kayak dia?" Xian tertawa miris.

"Dia bukan brengsek Xian! Tapi sepupu aku" kesabaran Kalea sudah habis karena Xian.

.
.
.
See you next chapter again syg🖤

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang