32. salah paham

8.1K 244 11
                                    

Jangan lupa follow,vote and kome ya! Makasi buat yang udah🖤

Yang mau kenal author bisa follow ig: @ftmtl_mnwrh (yang mau aja).

Tandai yang typo atau kata-kata nya gak nyambung!

Happy reading

°°°🖤°°°

Kemarin adalah hari yang sangat mengejutkan bagi Xian tapi dia tidak ambil hati, pagi ini dia sudah sangat bersemangat untuk menjemput Kalea namun Kalea malah meninggalkan dia untuk duluan ke sekolah.

Satpam di rumah Kalea memberi tau Xian bahwa Kalea berangkat sangat pagi bahkan satpam disekolah juga berkata Kalea tadi sampai disekolah saat gerbang baru saja dibuka.

Mood Xian rusak, saat masuk kedalam kelas dia hanya menemukan Kalea dan dua orang murid lainnya, saat melewati Kalea dia tidak menyapa sama sekali.

Kemarin malam Xian tidak bisa tidur karena Kalea jadi sekarang dia akan tidur didalam kelas, biar saja dia tidak mempedulikan Kalea kali ini saja yang penting Kalea masih akan tetap dalam pengawasan nya.

Disisi lain Kalea diam sambil membaca buku dengan earphone ditelinga nya, dia sadar akan kehadiran Xian dan dia cukup kaget karena Xian tidak menyapanya.

Kalea berpikir bahwa itu karena kejadian kemarin, dia tau hal ini akan terjadi jadi dia mencoba merasa biasa-biasa saja walaupun dalam hatinya sangat sakit.

Pelajaran dimulai seperti biasa dengan Xian yang tetap tidur dikelas, saat istirahat Xian langsung berdiri lebih dulu dari kursinya dan langsung pergi ke kantin, Kalea memperhatikan itu dari mejanya.

Awalnya Kalea sangat malas ke kantin namun dia penasaran dengan apa yang akan terjadi di kantin jika dia tidak ikut dengan Xian.

Kalea menyelinap diam-diam dibelakang Xian, dia melihat interaksi Xian bersama para murid-murid apalagi yang perempuan, ada sedikit tersirat rasa cemburu di hatinya.

Saat sampai di kantin Xian duduk bersama Regan dan dua orang perempuan, Kalea langsung memutar balik badannya dan meninggalkan kantin waktu melihat pemandangan tersebut.

Saat pulang sekolah Kalea pergi terlebih dahulu dan melewati Xian begitu saja, dia tidak dijemput karena dia sudah bilang bahwa dia ingin pergi ke suatu tempat saat pulang sekolah.

Xian bingung akan sikap Kalea saat ini, kenapa malah dia yang marah? Seharusnya dia minta maaf pada Xian karena berangkat lebih dulu.

Xian hendak mengikuti Kalea namun Kalea sudah bilang dari pandangan Xian saat didepan gerbang.

°°°🖤°°°

Tempat yang dimaksud Kalea yaitu danau yang berada di tama dekat rumah lamanya, dulu dia selalu ketempat ini.

Dia mengeluarkan roti dari dalam tasnya untuk dia makan sebagai pengganjal perut, sembari ditemani oleh bebek-bebek yang berenang di danau.

Tempat ini cukup ramai diisi oleh beberapa kelurga, orang yang berpacaran, dan anak-anak yang bermain serta beberapa lansia yang sedang berjalan-jalan.

Kalea bisa melihat sebagian dari mereka punya sosok yang menemani tapi dia hanya sendiri, rasanya sakit padahal dulu dia tidak pernah suka pada Xian.

Lama Kalea menghabiskan waktunya ditempat ini, dia kemudian pulang saat hari sudah mulai gelap.

Jalan raya saat ini sangat ramai, Kalea diam menunggu giliran menyebrang tapi ntah kenapa dia tiba-tiba melangkah.

Tinnn........

Suara klakson sebuah mobil berbunyi sangat keras, Kalea hampir saja ditabrak tapi ada seseorang yang menahan gerakannya.

"Lo gila?" Tanya orang tersebut.

Kalea diam, dia enggan membuka mulutnya.

"Jawab!" Tekan orang tersebut.

"Kalau iya?" Kalea tertawa hambar.

"Jangan gila Kalea! Hidup lo masih panjang, ngerti gak?" Orang itu adalah Xian dan saat ini Kalea sedang di marahi ditepi jalan sampai beberapa orang mulai melihat mereka karena suara Xian.

Xian risih gadisnya menjadi tontonan semua orang di trotoar, dia lalu membawa Kalea masuk kedalam mobil tentunya dengan paksaan.

Kalea diam sambil terus memperhatikan Xian yang duduk di kursi kemudi.

"Gausah sok peduli" ucap Kalea tiba-tiba, hal itu sontak membuat Xian memandang nya dengan tatapan terkejut.

"Gue PEDULI!" kesabaran Xian benar-benar diuji oleh Kalea,jika Kalea bukan gadisnya maka sudah pasti dia akan menyumpal mulut Kalea.

Kalea mengalihkan pandanganya menuju jendela "kalau peduli gamungkin di kantin duduk sama cewek" batin Kalea, dia cukup gengsi jika sampai Xian tau bahwa dia membuntuti Xian.

"Lihat gue Kalea!" Xian ingin melihat sampai mana gadisnya tersebut bisa melawan dia.

Kelas tetap diam tidak bergeming, moodnya hancur rasanya dia ingin menangis sekarang. Lebay memang tapi begitulah yang dirasakan Kalea.

Xian menjalankan mobilnya menuju suatu tempat, dia membiarkan Kalea bertingkah semaunya.

Sampailah ditempat tujuan, Xian terlebih dahulu turun lalu mengajak Kalea tanpa memedulikan wajah Kalea yang seakan-akan bertanya dan bingung.

Mereka sedang berada di bukit kecil diatas kota, dari atas sana mereka bisa melihat keindahan suasana malam,dipenuhi dengan bintang-bintang dan kendaraan yang berlalu lalang.

Xian berdiri diperbatasan bukit yang menghadap langsung ke jalanan bersama dengan Kalea.

Kalea diam, pemandangan ini sungguh indah dan dia merasa sangat damai, dia cukup bingung kenapa Xian bisa menemukan tempat seindah ini.

"Aku gak pernah benci kamu Kalea, aku marah karena kamu ke sekolah duluan bahkan sebelum aku jemput. Kamu mau hindarin aku?" Xian kini menatap Kalea.

Kalea ikut menatap Xian, tanpa dia sadari air matanya mulai jatuh, dia pikir Xian membencinya karena telah membunuh seseorang dan hal itu hanya diketahui oleh Xian namun dia salah.

"Gausah nangis" Xian memeluk Kalea dengan erat, Kalea membalas pelukan Xian.

"Aku sayang kamu tanpa peduli kamu itu pernah bunuh orang atau apapun itu karena..." Xian melanjutkan ucapannya "aku lebih dari kamu" dia semakin erat memeluk Kalea.

"Karena apa Xian?" Kalea bahkan masih sempat-sempatnya bertanya.

"I love you" Xian mengecup dahi Kalea singkat.

.
.
.
Ga nyambung ya?

See you next chapter again syg 🖤

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang