05. diam

14.7K 455 2
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi. Yang mau kenalan lebih dekat sama author bisa follow ig: @ftmtl_mnwrh

Happyy reading

°°°🖤°°°

Kalea kini berjalan sambil menenteng tasnya menuju ke arah toilet dengan eskpresi datarnya bahkan dia tidak mempedulikan berbagai tatapan orang yang terang-terangan membahas dirinya.

Dia sudah cukup lelah dengan hari ini jadi dia tidak akan peduli dengan cercaan beberapa orang yang bahkan sudah keterlaluan terdengar ditelinga nya.

Mungkin karena lehernya yang meninggalkan bekas kebiruan membuat banyak orang yang bertanya sehingga mulai membicarakan hal negatif.

Kalea memasuki toilet lalu menutup pintu dari luar setelah itu dia berdiri didepan wastafel untuk mencuci tangannya dan merapikan penampilannya yang sudah sangat berantakan.

Kejadian tadi adalah hal yang tidak pernah mau Kalea ingat. Dia bisa memiliki rasa keberanian dan percaya diri karena pacarnya, sungguh sekarang dia ingin berbicara dengan Reno untuk menceritakan semua keluh kesahnya dan menangis sejadi-jadinya pada pacarnya tersebut. Karena Reno adalah satu-satunya orang yang mengerti dirinya.

Flashback satu hari sebelumnya

Kalea menghela nafas panjang lalu mulai memberanikan diri untuk memencet bel rumah pamannya.

Selang beberapa detik satpam datang untuk membukakan pintu "eh neng Kalea, masuk neng" pak satpam yang diketahui bernama pak Didik itu memang sangat ramah pada Kalea.

Kalea tersenyum singkat setelah itu dia memasuki rumah pamannya yang jauh lebih besar daripada tempat tinggalnya.

Saat sudah sampai didepan pintu Kalea disambut dengan sapaan hangat pamannya yang sudah berdiri menantinya didekat pintu "akhirnya kamu sampai juga, tadi paman mau suruh supir jemput tapi kenapa kamu ga mau?" Elow yang merupakan paman Kalea langsung merangkul lembut bahu ponakannya.

"Makasi paman tadi Kalea kebetulan sudah sewa ojek jadi ga usah repot-repot" Kalea menundukkan kepalanya.

"Jangan sungkan gitu Kalea kan bagaimanapun kamu adalah anak dari saudara paman sendiri" Elow mengajak Kalea duduk di meja makan yang sudah diisi oleh istri dan anaknya.

"Tante Lusi" Kalea mencoba menyentuh tangan tantenya tapi dengan cepat mendapatkan tepisan kasar dari tantenya itu, dengan berat hati tanpa melunturkan senyuman dia langsung menarik kembali tangannya.

Sedangkan Siyela yang merupakan anak dari paman dan tantenya Kalea langsung memeluk Kalea dengan erat "kakak kenapa sekarang jarang main kesini?" Tanyanya antusias.

"Maaf ya kakak sibuk sekolah dan kerja" senyumnya pada Siyela.

Siyela hanya mengangguk lalu mengajak Kalea duduk disampingnya, btw Siyela berumur tujuh tahun.

Setelah mereka semua duduk ditempat masing-masing barulah acara makan malam dimulai dengan khidmat hanya suara dentingan sendok yang menjadi pengiring.

"Kalea malam ini mau nginep?" Tanya pamannya.

"Gausah paman nanti aku pulangnya jam sepuluh malam" senyumnya.

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang