12. gengsi

11.3K 416 1
                                    

Jangan lupa follow vote and komen ya sebagai apresiasi. Makasi ya buat yang udah mau baca ke gabutan author ini.

Btw tau cerita ini darimana?

Happy reading

°°°🖤°°°

Kalea terpaksa menaiki motor Xian yang sekarang sedang melaju menuju rumahnya, dia tidak mau membuat masalah lebih ditaman tadi, karena sebagian pengunjung yang ada disana melihat mereka apalagi disaat Xian menyeret Kalea menuju parkiran taman.

"Mau mampir makan dulu ga?" Tanya Xian saat di motor.

Kalea mendengar ucapan Xian tapi dia pura-pura saja melihat ke arah lain agar Xian mengira dia tidak mendengar perkataan Xian.

Xian mengehentikan motornya dipinggir jalan lalu turun terlebih dahulu. "Kalau gue ngomong itu dengerin, lo budek?" Dia menaikkan sedikit nada bicaranya pada Kalea.

Kalea ikut turun dari motor walau kesusahan karena tipe motor Xian yang biasa dipakai anak motor lainnya, you know lah.

"Kalea ga denger Xian ngomong makanya Kalea diem" dia menundukkan kepalanya.

Xian menghela nafas panjang lalu dia mengelus rambut Kalea dengan pelan "yaudah sekarang kamu mau makan apa hm?" Tanyanya lembut.

"Terserah" Kalea bingung sendiri dengan mood Xian yang sedikit-dikit marah dan tiba-tiba jadi lembut seperti ini. Tiba-tiba juga panggil aku kamu eh bentar lagi lo-gue, dia jadi tidak yakin bahwa apakah Xian benar Reno?

Xian mengangguk, dia bisa memaklumi, biasalah kalau perempuan memang seperti ini "tunggu disini, jangan kemana-mana karena Xian mau beliin Kalea nasgor dipinggir jalan" setelah mengatakan itu Xian lalu berlari menyebrangi jalan dan pergi membeli nasgor.

Kalea memilih duduk dipinggir jalan sambil memainkan handphone yang kebetulan masih berada di sakunya, untung saja tadi pas Xian mendorong nya handphone nya tidak kenapa-napa.

Kalea kembali membaca chat nya bersama Reno, dia berharap bahwa Xian bukanlah Reno tapi apalah daya bahwa ekspektasi memang tak seindah realita.

Selang beberapa menit Xian kembali sambil membawa dua bungkus nasi goreng, "ayok pulang" dia menaiki motor terlebih dahulu lalu diikuti Kalea yang naik dengan dibantu Xian.

°°°🖤°°°

Kalea makan dengan perlahan, dia sangat suka nasi goreng tapi saat ini pikiran nya sedang berkelana kemana-mana oleh sebab itu nafsu makannya pun jadi terganggu.

"Ngelamunin siapa lo?" Xian datang sambil membawa dua gelas air untuk meraka berdua.

"Xian kalau ngomong saat gak mood pakek lo-gue ya?" Ketua Kalea.

"Tergantung aja" Xian duduk disamping Kalea, "tergantung lo bisa buat gue seneng pasti nanti gue bakalan tetep panggil lo bilang kamu, suka kan pasti?" Senyum Xian sambil membersihkan sisa makanan di pipi Kalea.

Kalea cukup speechless dengan perlakuan Xian tapi itu tidak bertahan lama karena dia takut nanti dia dibilang baperan oleh Xian.

"Jawab! Tadi mikirin apa?" Xian kembali ke topik utama.

"Kamu beneran Reno ga sih? Aku ga percaya kalau Xian itu sebenarnya Reno" Kalea akhirnya mengungkapkan apa yang dia mau sampaikan pada Xian.

"Ga percaya? Memang mau dikasih bukti gimana lagi hm?" Xian mendekat kan wajahnya ke arah Kalea.

Kalea dengan cepat mendorong wajah Xian "gausah deket-deket Xian" dia kembali menyantap makanannya.

"Gue beneran Reno, lo percaya atau ga tapi kenyataannya memang udah begitu, gausah banyak tanya cuman buat ngehindarin ekspetasi lo" Xian menyuapi dirinya sendiri dengan nasi.

"Aku berhak berasumsi dan kamu ga berhak nentuin asumsi yang ada dipikiran aku" Kalea menaikkan sedikit nada bicaranya pada Xian.

Xian tertawa melihat Kalea "denger ya pacarku, sekarang kita itu udah menjadi sepasang kekasih resmi jadi semua yang ada dalam diri kamu termasuk juga pikiran kamu bakalan aku kuasai" Xian mengecup kening Kalea "begitupun dengan pikiran aku" Xian selanjutnya mengambil piring Kalea yang sudah tak bersisa makanan dan piring nya lalu dia cuci.

Kalea menatap meja yang didepannya dengan datar, kesalahan apa yang dia lakukan di kehidupan dulu sampai bisa pacaran dengan Xian.

Kalea berdiri dari duduknya lalu menghampiri Xian yang masih mencuci tangan nya di wastafel.

Dia menarik ujung baju Xian "aku minta hubungan kita jangan sampai satu sekolah tau ya" dia lalu menunduk kan kepalanya.

Xian hanya diam tanpa menjawab, dia tau sebab Kalea berucap seperti itu pasti karena dia punya banyak pacar di sekolah dan Kalea takut nanti dibully oleh fansnya tapi asal Kalea tau saja bahwa orang yang pacaran dengannya punya syarat dengannya yaitu jangan baperan karena satu sekolah bahkan tau Xian suka Kalea dan hanya Kalea sendiri yang tidak tau.

Tanpa menunggu jawaban Xian Kalea lebih memilih pergi duluan dari dapur.

Xian sadar dia sudah keterlaluan dengan Kalea tapi apalah daya dia yang selalu dikuasai oleh gengsi dan emosi yang meledak-ledak sampai membuat nya rela ngelakuin apapun agar Kalea dapat mengerti bahwa dia cemburu melihat Kalea dengan orang lain disekolah.

Mengambil tasnya lalu dia berjalan ke arah dekat pintu kemudian dia bersandar pada sofa yang ada disana dan menaruh kakinya pada meja, Xian hari ini tidak akan pulang kerumah karena dia akan menemani Kalea.

Dia mengambil rokok yang dia simpan dalam tasnya lalu setelahnya dia merogoh sakunya yang terdapat korek.

Menyesap nikotin tersebut membuatnya menjadi sedikit tenang, dia memang tidak punya banyak masalah tapi dia punya beban yang ditanggung nya yaitu kesalahan yang dia perbuat pada Kalea.

"Maaf Kalea" dia kemudian memejamkan matanya sambil kembali menyesap asap rokok yang membuatnya tenang.

Tanpa Kalea ketahui Xian dulu sering tidur ditempat Kalea hanya saja itu dia lakukan saat Kalea sudah tidur atau ditengah malam. Itu semua dia lakukan karena dia takut Kalea terbangun pada tengah malam dan menemukan tidak ada orang disampingnya, itu juga dia lakukan karena dulu saat dia masih menjadi Reno Kalea sering mengeluh pada dirinya bahwa Kalea tidak berani dirumah sendirian.

Tapi dia adalah orang yang sangat gengsi mengungkapkan semua hal yang sudah dia lakukan pada Kalea.

.
.
.
See you next chapter again syg 🖤

OBSESSED WITH KALEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang