46. Jejak

2.7K 87 7
                                    

Pov. Azhar

Aku mengendarai motorku malam ini menuju sekolah. Setelah 10 menit aku pun sampai di sekolah dan menuju ruang operator untuk menghapus semua rekaman cctv sekolah, karena aku yakin Riko pasti akan datang kesini ingin mengetahui siapa orang yang telah menerornya.

Setelah beberapa menit, aku pun udah dapat video cctv nya dan langsung aku hapus. Namun diluar prediksiku ternyata Aji sudah datang dari pantauan kamera CCTV gerbang sekolah. Aku pun langsung bergegas pergi, namun sebelum pergi aku sempat menulis pesan di kertas yang isinya:

GUA YAKIN LU PASTI AKAN DATANG KESINI. REKAMAN VIDEO LU UDAH GUE AMBIL DAN BUKTI REKAMAN CCTV JUGA UDAH GUE HAPUS.

Aku keluar dari ruang operator ini dan bersembunyi di tempat sepi untuk melihat apa rencana Aji selanjutnya. Kulihat Aji masuk kedalam ruangan operator. Tak lama 10 menit berlalu, Aji pun keluar dari ruangan operator dengan ekspresi kecewa.

Lu gak akan berhasil Ji. Gumamku.

Krekk

Karena ceroboh aku menginjak botol aqua hingga Aji menoleh ke arahku.

Sial. Gumamku.

Aku pun langsung berlari menjauh dari Aji.

"Woy, siapa lu" teriak Aji kemudian berlari mengejarku.

Aku melajukan motorku dengan bakat balapan liar, dan alhasil Aji pun tidak sanggup mengejarku.

***

"Berapa semuanya mas" ucapku menyerahkan kondom yang kuambil di rak Indomaret.

"18 ribu semuanya mas" ucap mas mas Indomaret.

"Ini mas, duitnya" kataku

"Iya makasih mas" ucapnya.

Aku pun langsung menuju rumah Pak Fajar untuk melancarkan aksiku.

Tok tok tok

Krekkkkk

Kulihat Pak Fajar membukakan pintu untukku.

"Kamu toh zhar, ada apa pagi pagi datang kesini" ucap Pak Fajar.

"Mau bertamu aja pak, lagian bapak pake acara berhenti segala dari satpam kan aku gak punya teman pak" ucapku

"Loh kamu nih zhar, ada ada aja harusnya seumuran kamu ya temannya seumuran kamu juga bukan nya sama bapak yang bau tanah ini loh" ucap Pak Fajar.

"Habisnya bapak ganteng sih, jadi aku suka ama bapak" ucapku yang membuat pak Fajar kaget

"Kamu bercanda kan Zhar" ucap Pak Fajar

"Loh siapa yang bercanda pak, dari dulu Azhar udah suka ama bapak" kataku sambil meraba paha Pak Fajar.

Pak Fajar menatapku dengan intens, hingga aku pun langsung melumat bibir pak Fajar, dan entah dorongan darimana kami pun melumat hingga tak sadar diri ini sudah bugil.

Cuphhhh....mmmphhhh....cuppphhhh...

"Masukin Zar" pinta Pak Fajar.

Aku pun memasangkan kondom yang kubeli di Indomaret pada kontol pak Fajar dan langsung memasukkan di anusku.

Blesss

"Arghhhh....shhhh...sakit pak" ucapku

"Goyang sayang" pinta Pak Fajar.

"Iya pak ahhhh...shhhhh" ucapku

"Ohhhhh.....shhhh...enak banget lubangmu Zhar"

"Ahhhh iyyya kontol bapak juga besar shhh"

RikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang