64. Telat

1.1K 46 5
                                    

Pov. Author

Hari itu Galang dan mbak Mega bersiap berangkat ke ibukota. Mbak Mega nampak sedang duduk di jok kemudi mobil. Dia sedang memanaskan mesin mobilnya.

"Randi gak ikut mbak?" Tanya Galang.

"Dia sekolah disini, jadi sementara aku titipkan di asrama dulu, lagian keamanan disana lebih aman dibanding ikut dengan kita".

Galang hanya mengangguk.

"Kita pergi ke alamat ini kan mbak?" Galang memperlihatkan kartu namanya lagi.

"Bukan ke situ, itu sih alamat kantor nya yang dulu," ujar mbak Mega.

Galang mengkerutkan kening nya. "Lalu, kita akan kemana mbak? Aku benar benar tidak tahu". Galang mulai bingung sambil membuka kedua telapak tangannya.

"Tujuan kita adalah rumah lama mantan suami aku."

Mbak Mega lalu duduk di jok kemudi sedang kan Galang duduk di jok sebelah nya. Tidak berapa lama mobil berwarna abu abu itu pun melaju. Mobil pun berangkat menuju ibukota.

"Mbak sepertinya biasa membawa mobil dengan tujuan yang jauh ya?" tanya Galang.

"Memang kenapa mas? lya betul." jawab mbak Mega sambil fokus ke depan.

"Terlihat dari cara mengemudinya. Mbak begitu cekatan."

"Dulu aku suka balapan sebelum menikah tau. Mobilku ini sudah beberapa kali di modif untuk track berbagai medan."

Galang hanya mengangguk.

***

Empat hari sebelumnya. Riko dan Edward sedang menikmati perjalanan pesawat mereka menuju Singapura. Pria muda slim itu begitu bahagia akan pergi berlibur dengan kekasih baru nya ini. Rute yang dilewati memakan waktu sekitar 4 jam. Riko nampak penuh kebahagiaan karena sudah lama ingin mengunjungi kota itu. Tidak berapa lama pesawat yang membawa pasangan inipun sampai di tujuan. Riko dan Edward lalu menaiki taksi bandara menuju sebuah tempat.

"Kita akan kemana nih mas?" tanya Riko sambil merangkul lengan Edward.

"Aku menyewa sebuah Villa di atas bukit selama 3 hari liburan kita. Tempat itu lokasi nya mengarah ke pantai. Kamu pasti akan suka". Edward mencolek hidung Riko.

"Aku sudah tidak sabar nih mas," Edward hanya tersenyum mendengar nya.

Setelah menempuh satu jam perjalanan darat, mereka pun sampai di tujuan. Riko terpukau dengan Rumah yang berada di atas bukit itu. Dari tempat itu terlihat pantai dengan lautan yang terbentang luas.

"Wahh indah sekali pemandangannya, kita bisa melihat hamparan laut". Riko terpana di teras balkon berlantai kayu itu menyaksikan pemandangan yang mempesona.

"Indah bukan? Kalau.. Kita punya rumah disini suka ngga?". Edward memeluk punggung Riko dengan mesra sambil mencium telinganya.

"Ahh.. aku suka banget mas. Tempat nya menyenangkan," ujar Riko sambil menoleh untuk membalas ciuman kekasih nya. Merekapun lalu berciuman. Bibir saling memagut dan lidah mereka saling mengulum.

"Perjalanan pesawat kita tadi cukup melelahkan. Sebaiknya kita beristirahat," Riko pasrah saat Edward memangku nya ala bridal style. Waktu yang menjelang sore menambah suasana romantis pasangan yang mulai dimabuk birahi tersebut.

Rumah itu terbilang tidaklah besar, memiliki 2 lantai dengan kamar tidur nya dilatai dua. Edward lalu merebahkan Riko di atas ranjang besar nan empuk itu. Mereka kembali berpelukan sambil tetap saling mengulum. Tidak berapa lama mereka pun telah bergumul tanpa busana. Riko yang telentang pasrah menatap tubuh tegap Edward dengan sixpack nya memompa lubang dirinya. Benar benar surga dunia bagi Riko. Nafsu birahi nya benar benar terpuaskan oleh lelaki yang sukses dengan usaha nya.

RikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang