61. Takluk

1.5K 57 3
                                    

Pov. Author

Galang duduk santai di ruang tamu rumah mbak Mega yang sudah membiayai pengobatan lukanya. Rumah itu terbilang sederhana untuk tipe wanita cantik seperti mbak Mega.

"Aduh maaf mas Galang saya belum sempat memasak nih, kebetulan saya punya stok mie instan. Mas Galang mau kan?"

"Kebetulan saya penyuka mie instan, boleh mbak" ujar Galang yang sudah tidak canggung mengobrol.

Tidak berapa lama makanan pun sudah jadi dan mereka berdua menikmatinya bersama. Dua porsi mie instan habis dalam sekejap. Merekapun berlanjut mengobrol santai. Galang lalu mengamati sekeliling rumah.

"Ini bukan rumah saya mas, saya mengontrak disini. itu juga karena suatu alasan". Ujar mbak Mega sendu.

Galang hanya diam mendengar curhatan wanita yang ditatapnya. Mbak Mega lalu menarik nafas panjang.

"Saya sebenarnya bersembunyi dari mantan suami yang terus menerus mengejar saya."

"Mengejar mbak? apa dia bermaksud rujuk kembali?" Galang coba menerka.

Mbak Mega mengangguk pelan.

"Maaf, lalu mengapa mbak Mega menolak?"

"Sebenarnya mantan suami saya adalah seorang Gay, dia menikahi saya hanya karena menutupi statusnya saja, selama menikah dengannya saya tidak pernah disentuhnya mas. Saya masih bisa bertahan soal itu, tapi saya udah gak tahan kala melihat dia selalu bawa pria ke kamarnya".

"Kalau suami mbak tidak pernah menyentuh mbak, terus anak yang diculik tadi anak siapa mbak?" Tanya Galang penasaran.

Mbak Mega menghela nafas panjang.

"Mantan suami saya menyuruh orang memperkosa saya hingga saya hamil".

"Kok bisa se kejam itu ya mbak"

"Karena orang tua nya pengen punya cucu hingga dia nekat melakukan itu. Awalnya mbak gak percaya kalau dia yang lakuin, tapi ketika melihat chat di hp nya baru mbak sadar. Mbak hari itu juga, melarikan diri. Sampai sekarang mereka masih mengejar mbak".

Setetes bulir bening mulai mengalir turun dari pipinya.

"Saya bermaksud untuk pulang kampung saja namun saat kemaren selesai mengurus kepindahan Randi dari sekolah asalnya tidak diduga anak buah mantan suami saya rupanya membuntuti. Ahh andai kemaren masih bersembunyi mungkin Randi akan selamat hiks." Mega mulai terisak.

Galang lalu bergeser duduknya kemudian memegang tangan wanita itu. "Saya akan membantu mbak mencari Randi"

Mega tersenyum bahagia sambil mengusap pIpi dengan punggung tangannya. Dia tidak mengira kehadiran Galang bisa jadi penyejuk hatinya.

***

Edward mengendarai mobil lamborghini putih membelah jalanan yang dilewati. Tidak berapa lama mobil itupun sampai di area sebuah Bar yang cukup terkenal di Ibukota.

Bar itu memiliki 3 cabang di seluruh wilayah ibukota, dan tentu saja Edward sang pemilik cukup sukses menjalani bisnisnya tersebut. Dia lalu turun dari mobilnya di area parkir tempat itu.

Di dalam Bar begitu hingar bingar dengan live music dari DJ. Edward lalu masuk kedalam kantornya yang berada dilantai atas tempat itu. Dua orang bertubuh tinggi tegap lalu mengikutinya.

"Aku ingin mendengar perkembangan dari tuan James, apa dia tidak ada keluhan? ujar Edward sambil duduk bersandar di kursi meja kerjanya.

"Aman bos, dia juga ingin mencicipi yang baru lagi" lelaki bertubuh tegap itu menggerakkan alisnya.

RikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang