Pov. AJI
Kontol Bang Herdi udah ngaceng. Dia buka kaos gua. Bagus juga badannya. Gak kalah bagus sama gua. Putingku dia jilatin dan gigit-gigit kecil. Gua menggelinjang keenakan. Kepala dia gua dorong supaya berhenti. Dia terus mainin puting gua. Kanan terus ke kiri dan sebaliknya. Kancing celana gua dia buka. Langsung dia plorotin celana gua. Kontol gua udah ngaceng.
"Sok gak mau tapi ngaceng juga lu, Ji..", kata Bang Herdi.
"Bang.. Sa.. sakit, Bang.. Gua gak mau difuck, Bang..", pinta gua.
"Diem udah.. Nanti juga nikmat..", kata Bang Herdi dan langsung membalikkan badan gua.
Sekarang posisi gua tengkurep. Dia langsung tindih badan gua. Kontol dia sekarang bergesekan dengan sela-sela pantat gua. Dia gesek-gesek terus sambil dia ciumin tengkuk gua.
"Bang.. Aaaahh.. Udahan.. Pliss.. Ehhmm..", desah gua.
Bang Herdi kemudian bangun dan langsung ambil pelicin di lemari. Gua mencoba bangun dan membalikkan badan buat pergi. Namun Bang Herdi langsung mendorong gua lagi badan gua buat tiduran. Gua gak bisa ngelawan karena pengaruh alkohol. Mungkin ini karma gua karena udah banyak korban yang gua tusuk. Posisi gua sekarang udah terlentang. Dia naikin badan gua. Dia tahan tangan gua pakai kakinya. Kontol Bang Herdi sekarang udah ngaceng depan muka gua.
"Isep, Ji.. Buka..", Dia arahin kontolnya ke mulut gua.
"Mmmhh.. Bang..", dia paksa mulut gua buat dibuka.
Kontol Bang Herdi yang ngaceng keras sekarang perlahan dia masukin ke mulut gua. Gua kewalahan nyepongin kontol dia yang gede ini. Dia fuck mulut gua pelan dan perlahan.
"Anjing.. Enak banget..", racau dia.
Dia mainin kontolnya keluar masuk mulut gua. Dia tampar-tampar pelan kontolnya ke muka gua. Udah puas dia bangun dan langsung menggulingkan badan gua. Gua tengkurep lagi. Dia langsung kasih pelicin ke pantat gua. Jari dia langsung main di belahan pantat gua.
"Ssshh.. Bang.. Aaahh.. Geli..", desah gua.
"Aaagghhh.. Bang.. Jangan..", cegah gua pas jari tengah dia masuk ke lobang gua.
Tangan gua mencoba menahan tangannya. Namun Bang Herdi menahan balik tangan gua dan langsung dia lanjutin permainan jarinya di lobang pantat gua.
"Bang.. Udah.. Bang.. Ja.. jangan, Bang..", pinta gua memelas.
"Udah-udah tapi tambah ngaceng aja tuh kontol lu..", kata nya.
"Pliss.. Bang.. Aaaaarrrgghh anjing..", kata gua meronta pas jari telunjuknya ikut masuk lobang pantat gua. Dua jari dia sekarang udah bersarang bermain di dalem lobang gua.
Dia kemudian melepaskan jarinya dan mengambil kondom yang gua beli. Dia pasang ke kontolnya dan mengoleskan pelicin.
"Ah gak sia sia lu beli kondom siang tadi, ternyata ada manfaatnya" ujarnya.
"Tahan, Ji..", kata dia sambil mengambil posisi agak nungging mencoba mengarahkan kontolnya ke lobang gua.
Gua hanya diam tapi tangan gua terus menahan perutnya supaya kontolnya gak mendekat ke lobang gua. Dia pegang kedua tangan gua. Kontol dia dengan cepat dia arahin ke lobang gua.
Bless
"Argghhhhhhhhhhhhhhh" erangku sakit.
"Baaaaang.. Aaaaggghh.. Sakiiitt.. Bang.. An..jing.. Bang.. Udaaahh..", teriak gua sambil tangan gua mukul-mukulnya.
Tapi apa daya. Posisi gua yang terngkurep jadi pukulan-pukulan gua gak begitu berasa. Dia tutup mulut gua pake tangannya.
"Tahan bangsat.. Gini aja masa gak kuat....", kata dia dan langsung mendorong perlahan kontolnya masuk ke lobang pantat gua.
"Emmmhh.. Ehhmm..", racau gua kesakitan.
Bless
Kontolnya akhirnya masuk semua. Dia diemin kontolnya di dalem lobang gua. Gua bisa rasakan hangat didalam lubang gua.
"Sssstt.. Jangan berisik.. Nanti bokap nyokap gua dengar..", kata dia berbisik di telinga gua.
"Nikmatin aja.. Percaya sama gua.. Enak..", lanjut dia.
"Pelan ya, Bang..", pinta gua memelas.
"Iya sayang..", kata dia sambil melumat bibir gua.
"Sempit banget, sayang..", kata Bang Herdi.
"Penuh banget, Bang.. Gede banget..", kata gua.
"Gua goyang ya..", katanya.
Gua langsung ambil bantal dan membenamkan muka gua ke bantal. Dia pegang pundak gua dan dia goyang pinggulnya memajumundurkan kontolnya.
"Aaaahh fuuuckk.. Gila, sayang.. Lobang lu.. Anjingg..", racau dia.
Gua hanya bisa meringis mendekap bantal. Dia mempercepat goyangannya. Terus dan terus makin cepat.
"Aaaahh.. Bang.. Ehhhmm fuckk.. Enak, Bang.. dimasukin.. ternyata..", kata gua melihat ke arahnya.
Bang Herdi makin mempercepat ritme goyangannya sambil melumat bibir gua.
Plok plok plok plok
"Aaaaggghh.. Bang..", desah gua panjang.
"Gua keluar, Bang.. Aaahh gila..", lanjut gua.
Gua ngecrot karena kontol gua kegesek kasur. Akibatnya lubang gua menjepit kuat kontol bang Herdi.
"Anjing.... Enak banget parah.. Gua keluar..", katanya.
Dia langsung mempercepat entotannya di lobang perawan gua.
"Aaaaghhh, ... Fuckk.. Lobang lu..", racau dia.
"Yeesss.. Bang.. Ahhh.. Terus, Bang.. Entoott.. Anjing.. Aaahhh sakit, Bang.. Ehhhmm", desah gua.
"Bangsaaaaaaatttt...", kata dia mau keluar dan langsung mencabut kontolnya. Dia kocok kontolnya cepat, dia arahkan ke lubang gua.
Crooooott.. croooottt.. crooot..
Pejuh Bang Herdi langsung membanjiri luar lobang gua. Gila sih parah. Gak bisa diungkapin enaknya gimana. Gua lihat kontolnya basah oleh pejuh dan ada sedikit noda darah perawan gua.
"Ji..", katanya.
"Hmm?", jawab gua.
"Maaf...'' kata dia hanya bisa terdengar samar, karena gua udah tidak bisa merasakan apa apa lagi.
Gua terbangun dari tidur gua, disamping gua sudah ada Bang Herdi. Gua lihat tubuh gua tidak memakai pakaian sehelai benang. Dia menunduk serasa ada penyesalan, kemudian menoleh ke gua.
"Ji, sorry" ucapnya.
Gua benar benar marah. Tangan gua terkepal. Lalu gua pukul dia.
Bugh bugh bugh
"Bangsat lu, apa yang sudah lu perbuat pada gue hiks hiks" Gua menangis serasa hilang kejantanan gua.
Gua yang dulunya hanya ingin menaklukkan orang, sekarang gua ditaklukkan. Serasa harga diri gua gak ada artinya lagi jadi pria karena sudah ditusuk.
Tiba tiba Bang Herdi memeluk gua. Gua rasakan hangatnya dekapannya. Dia mengucapkan sesuatu ke telinga gua.
"Maafin gua Ji, semalam gua khilaf, gua janji bakal tanggung jawab" kata dia.
"Tanggung jawab gimana bang, gua udah gak perawan lagi, serasa gua gak ada harga dirinya lagi jadi cowok" ucap gua marah dalam pelukan Bang Herdi.
"Gua akan selalu berada dekat lu, Ji, walaupun nyawa gua taruhannya" ucap Bang Herdi.
Gua hanya bisa pasrah dan merelakan keperawanan gua direnggut seseorang yang bahkan orang yang tidak gua kenal. Setelah bersih bersih dan mandi, gua pamit. Hari ini gua memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Gua belum siap bertemu Riko, bagaimana nanti kalau Riko tahu kalau gua yang Top udah pernah ditusuk.
Bersambung
JANGAN LUPA BANTU VOTE DAN KOMEN YA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Riko
De TodoRiko adalah seorang siswa kelas 3 SMA yang karena ketidakpedulian orang tua nya, membuatnya dia mengenal jauh Dunia pelangi. Berbekal aplikasi Walla, Riko banyak melakukan sex sesama pria yang di temuinnya. Perjalanan hidupnya tidak lepas dari Teror...
