59. Penculik

1.1K 53 4
                                    

Pov. Author

Galang yang sudah selesai makan nasi goreng ditemanin Fahri, segera mengajak anak bos nya itu beraksi di dalam kamar.

"Dek, sudah pengen belum?" goda Galang sambil mengelus lembut paha Fahri.

Remaja yang itu menggangguk manja. Segera Galang beranjak dari meja makan sambil memegang lekukan pinggang pasangannya. Setelah mematikan TV, mereka berdua lalu berjalan masuk kamar.

"Buka celana mu." perintah Galang.

Fahri menurut sambil perlahan menanggalkan celananya hingga lepas. Benar saja remaja itu sudah telanjang bulat. Terlihat area selangkangannya sudah gundul setelah mencukur habis jembut tipis halusnya sesuai permintaan Galang.

Dengan sigap Galang bersimpuh di depan tubuh botinya dan menyibakkan satu kakinya ke atas hingga ditopang oleh kursi di ruang itu. Dengan lincah bibir Galang mencium belahan pantat Fahri kemudian lidahnya menyusup masuk menjelajahi ruang dalam bool.

Mata Fahri terbelalak sambil mengigit bibir bawahnya saat Galang merimming bool nya dan menjilatinnyanya mesra. Rambut Galang dijambak menandakan Dia merasakan nikmat luar biasa.

"Aahhh mas, ...udah masukkin aja," Fahri mendesah.

Galang menghentikan jilatannya, dia lalu perlahan bangkit berdiri sambil menciumi tubuh botinya mulai dari perut, terus naik ke bagian putingnya sambil mengemut pentil hingga berhenti di pagutan bibir sensual Fahri. Lidah Galang bermain masuk kedalam mulut remaja itu.

Satu kaki Fahri masih mengangkang, dengan sigap Galang menempelkan kontol nya yang melengkung keatas pada boolnya yang sudah basah akibat ludah dari Galang.

Blesss......

Kontol itu melesat masuk berkat hentakan erotis oleh Galang. Satu kakinya lagi lalu diangkatnya hingga remaja itu pun dipangkunya. Kedua tangan Fahri kini menggelayut di leher Galang. Galang rupanya cukup kuat menahan pangkuan Tubuh bugil itu hingga terdesak di tembok kamar.

Plok..plok...plok..

Bunyi kedua kulit pasangan mesum itu beradu. Sambil bergelayut Fahri nampak pasrah menggigit bibir bawahnya dan kedua mata yang terlihat sayu. Beruntung remaja ini mendapatkan pelayanan birahi dari seorang pejantan yang libido sex nya sangat menggebu gebu.

"Mas...baringkan...adek... diranjang...saja," desah Fahri.

Sambil kedua tangan kekar Galang mencengkram bokong botinya, dia lalu berjalan mundur sambil mengoyangkan pangkuannya. Fahri tetap terpejam. Setelah berada disisi ranjang, Galang melempar tubuh remaja yang sudah berkeringat itu keatas ranjang hingga Fahri terlentang pasrah. Kedua kakinya ditekuk mengangkang.

Galang sambil mengelus elus kontolnya lalu merangkak naik ke atas tubuh telanjang itu.

Bless......

Dengan sekali hentakan lagi kontol nya kembali menelusuk masuk dan bermain maju mundur. Fahri yang baru saja orgasme kelojotan merasakan nikmat yang luar biasa. Kontol yang menggenjotnya berhenti sejenak kala Fahri memuncratkan pejuhnya ke perut dan dadanya.

Tanpa menunggu jeda, pompaan kembali berlanjut, Fahri yang sudah lelah harus pasrah menerima penetrasi yang menggebu gebu dari Galang. Terlihat wajahnya sayu dengan mata memutar keatas namun tidak mngurangi nafsu Galang menaklukkan botinya.

"Ammpuun mas.. ahhh". Suara meracau nya begitu memilukan.

Belum puas tubuh mulus itu lalu Galang balikkan hingga posisi tengkurap.

"Aarrrghh.."' Galang kembali menghentak buas kontolnya ke lubang keriput itu.

Plok..plok...plok....

Tenaga Galang seolah tidak pernah habis-habis, nafsu birahinya ingin segera dituntaskan hingga akhirnya...

RikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang