Takdir Sang Cahaya

Bab 1

Empat anggota keluarga bahagia nampak sedang bermain di sebuah taman yang luas. Mereka terdiri dari ayah, ibu dan kedua putra putri mereka.

Kedua anak mereka nampak sedang asyik bermain di sebuah ayunan yang di khususkan sebagai tempat bermain untuk anak-anak. Sedangkan ayah dan ibu mereka hanya mengawasi saja dari kejauhan.

Tangan ayah terarah untuk merangkul pundak istrinya. Sang istri pun menoleh ke arahnya dan menampilkan senyuman bahagia.

"Anak-anak kita lucu ya" ujar ayah sambil memperhatikan kedua putra putrinya di depan sana.

Ibu mengangguk dan tersenyum hangat seraya menyenderkan kepalanya pada pundak sang suami.

Mau tau bagaimana awal kisah mereka hingga akhirnya menjadi keluarga bahagia seperti sekarang ini?

Memang tak mudah bagi mereka untuk sampai ke titik ini. Lika liku ujian kehidupan pernah mereka lalui dengan penuh perjuangan. Harapan yang awalnya pupus tak disangka kini terwujud dengan begitu indahnya hari ini.

****

Seorang gadis berambut sebahu dengan seragam SMP nya nampak sedang duduk sendirian di sebuah bangku panjang yang terletak di tepi lorong sekolahnya. Wajahnya nampak gelisah dan bingung. Jari-jari tangannya bertaut dengan erat.

Tak lama kemudian seorang laki-laki dengan seragam yang sama datang menghampiri dan ikut duduk di sampingnya.

"Udah lama nunggu?" Tanya laki-laki itu yang di ketahui bernama Raja dari name tag bajunya.

"Emm..." Denira menatap mata Raja dengan teduh.

"Ada apa?" Tanya Raja seraya menyentuh pundak Denira.

Denira menundukkan pandangannya dengan perasaan cemas. "Aku mau putus. Aku gak bisa pacaran sama kamu lagi karena, Aku gak bisa jatuh cinta sama kamu"

Mendengar itu Raja nampak shock dan menatap Denira dengan tatapan tak percaya. "Jadi selama ini cinta aku bertepuk sebelah tangan?"

"Maaf Ja" ucapnya dengan hati-hati takut melukai hati laki-laki itu.

Wajah Raja nampak memerah menahan kekecewaan. Laki-laki itupun pergi meninggalkan Denira tanpa berucap sepatah katapun kepada gadis itu.

Denira menghela nafas gusar. Raja adalah laki-laki ke3 yang Ia pacari hanya untuk eksperimen nya saja. Jika Raja berhasil membuatnya jatuh cinta, Ia berjanji akan menetap bersama Raja. Namun nyatanya Raja pun sama saja hambarnya seperti 2 laki-laki sebelumnya.

Rasanya begitu lelah menjalin hubungan tanpa cinta. Ia ingin sekali merasakan indahnya memiliki kekasih yang saling mencintai seperti yang di rasakan teman-teman nya yang lain. Awalnya Denira berfikir jika Ia memiliki pacar maka rasa cinta itu akan terasa dengan sendirinya. Akan tetapi, ternyata persepsinya itu salah besar.

"Hufh... Padahal Raja udah termasuk top cowok ganteng di SMP tapi, kenapa gue gak bisa jatuh cinta juga sama dia. Gue pikir dengan gue punya pacar ganteng gue bakalan bisa jatuh cinta tapi, nyatanya sama aja hambarnya" monolognya.

*****

Clek...

"Rara pulang" Denira menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang tengah.

"Masuk rumah tuh sambil ngucap salam" peringat sang Mamah.

"Assalamu'alaikum" ulang Denira dengan malas.

"Wa'alaikumsalam" jawab kedua orang tuanya.

"Gimana sekolahnya?" Tanya sang Papah.

"Biasa aja Pah" balasnya dengan lesu.