Bab 13 - Kenangan Menyakitkan

57.2K 3.8K 321
                                    

Ternyata bener ya kebahagiaan penulis adalah baca komen setiap paragraf haha... Sabilah komen komen

Absen yang seneng karena bab ini updatenya terhitung cepet! Bakar bakar 🔥🔥🔥

***

"Naren jatuh cinta ya sama Anin?" tanya Nada curiga. Dadanya mendadak sempit melihat mimik wajah Naren.

Dulu Naren lah yang akan berlari tanpa memedulikan apa pun saat Nada dalam bahaya. Pernah Naren berlari satu kilometer saat mendengar Nada disakiti oleh sang mantan. Lalu dengan kesatrianya Naren menggendong Nada yang menangis sambil menenggelamkan wajah di punggungnya. Sekarang dia melihat kaki itu melangkah cepat untuk perempuan lain, rasanya Nada tidak rela.

Bagi Nada, Anin hanyalah perempuan bodoh yang tidak setara dengan Naren. Perempuan itu bergaya mengikuti budaya Arab dan berlagak paling suci. Pokoknya Anin bukanlah orang yang tepat untuk sahabatnya.

"Bay! Gimana kalo Naren beneran jatuh cinta?" Perempuan itu merengek. Sangat tidak ingin hal itu terjadi.

Bayu dengan cepat menimpali. "Baguslah. Gimanapun mereka suami istri sudah sepantasnya saling cinta."

Nada menyeringai aneh lalu mengikuti Bayu. "Gue gak suka sama Anin," akunya. "Dia itu cuma berlagak baik!"

Bayu yang tengah merapikan meja kerjanya menatap Nada. Perempuan itu sedang melipat tangan di depan dada. Napasnya terlihat naik turun menahan amarah. "Lo cemburu? Atau lo iri karena gak nikah sama Naren?"

"Bukan gitu. Gue cuma gak suka aja sekarang Naren prioritasin perempuan itu. Lo tau kan siapa Anin itu sebenarnya. Dan gue rasa Naren udah gila kalau jatuh cinta sama dia."

"Justru gue gak percaya Anin seperti itu. Menurut gue ada yang gak beres. Anin perempuan baik-baik. Naren beruntung bisa menikah sama berlian kayak Anin. Dia perempuan yang bisa menjaga kehormatan diri. Gak ada yang bisa nyentuh maupun melihat kecantikannya dengan sempurna kecuali Naren." Beda sama lo yang sukanya ngumbar aurat. Bayu tidak ingin Nada semakin mengamuk, maka dia simpan sendiri perkataan itu.

"Ck!" Nada menatap Bayu seperti elang yang akan memangsa pakannya.

"Anin itu peneduh bagi orang di sekitarnya. Gue yakin suatu hari nanti Naren gak bisa hidup tanpa Anin. Bahkan gue yang gak deket sama dia aja jadi pengen kenal sama Tuhan gara-gara lihat akhlaknya."

"STOP MUJI MUJI DIA DI DEPAN GUE!"

"Daripada lo kayak macan betina kelaparan gitu, lebih baik lo temuin Reno. Tuh orangnya udah di depan." Bayu menunjuk pacar Nada. Entah pacar atau mantan.

"Sahabat macam apa sih lo Bay! Bukannya ngebela gue malah Anin terus! Kayaknya lo yang naksir sama dia."

"Cowok sinting yang gak bisa suka sama Anin."

"Lo mau rebut Anin dari Naren? Gue mau bantu."

"Setan atau iblis sih lo Nad?"

Nada langsung meninju lengan Bayu. "Sana lo ke neraka aja!"

Nada yang semula mencak-mencak mendadak lembut begitu aroma parfum Reno menyeruak. Pria yang bekerja sebagai model majalah serta membintangi berbagai iklan itu tersenyum kepada Nada, begitu juga Bayu.

"Baby, sudah selesai kerjanya, kan?" Suara bariton Reno menggema.

"Aaa ... sudah dong, Honey." Dibalas nada manja yang mendayu-dayu.

Bayu menggidik ngeri. Pasangan yang berlebihan. Nanti kalau putus musuhan sampai tujuh turunun, lupa bagaimana ketika akur. Nada dan Reno. Tidak tahu sudah berapa kali mereka putus-nyambung.

Janji yang Ternoda [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang