BAB 7 - Estelle

265 15 6
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***

Langkah kaki Edward memasuki sebuah Gedung yang sangat tinggi, kisaran lantai nya sekitar 50 lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki Edward memasuki sebuah Gedung yang sangat tinggi, kisaran lantai nya sekitar 50 lantai. Gedung yang akan menjadi kantornya kedepannya dan akan ia kelola sendiri.

Meski ini adalah kerja sama antara Perusahaan ECH dan XS. Namun, tuan Xean memberikan kepercayaan kepada Edward untuk mengelola Perusahaan pertambangan ini.
Dan Edward dengan Sifat Ambisius nya, dengan senang hati melaksanakan perintah yang mereka berikan kepadanya, dan akan membuktikan bahwa dia adalah seorang yang pantas.

Edward kini berada di lantai paling tinggi, lantai yang memiliki ruangan  khusus untuk dirinya bekerja.

Hal pertama kali yang ia lihat saat memasuki ruangannya adalah, Nyaman. Ya, ruangan yang sangat nyaman untuk dirinya bekerja.

Ia pun langsung duduk dan membuka laptop nya. Mengetik beberapa pekerjaan nya dan melihat laporan di setiap cabang perusahaan ECH. Meski saat ini dia berfokus untuk membangun perusahaan yang baru ia kelola ini, namun ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan kewajiban nya dalam mengurus perusahaan ECH dan cabang-cabangnya yang berkembang di berbagai macam negara.

Saat dirinya tengah asyik bekerja, ia pun melihat notifikasi di handphone nya. Sebuah nomor yang tidak dikenal muncul di layar handphone nya.

Hallo Ed, tolong simpan nomor ini, Vie.”

Edward sempat berpikir sejenak, Vie? Siapa Vie? Memangnya selama ini dia berteman dengan seorang wanita? Perasaan teman sekampus dan sekolah nya dulu tidak ada yang namanya Vie?

Lama Edward berpikir, ia pun memutuskan untuk membalas pesannya.

“Maaf, saya tidak kenal dengan Vie.”

Lalu setelah ia membalas pesannya, sebuah notifikasi baru muncul.
“wah, ternyata sama dengan Kenny. Secepat itu dia membalas pesan.”

“🥲”

“Ternyata sudah lupa,ya? Ini Xaviera Anggelina Sergio.”

Saat Edward membaca pesan Tersebut ia pun terkejut. Dia baru sadar bahwa Waktu itu Tuan Xean memanggil anaknya dengan nama Vie.

“Maaf, saya pikir tadi orang lain, atau nomor nyasar, ternyata Xaviera.”

“Ya, ini Xaviera. Panggil saja Saya Vie. Tolong save ya nomor ini, agar komunikasi tetap terjalin.”

“Baiklah, kalau begitu saya akan menyimpan nomor ini.”

“Terimakasih☺️”

“Ya.”

Pesan yang berlangsung singkat itu akhirnya berakhir dengan Edward. Tidak ada percakapan lain, karena Edward juga tidak tau harus berbicara apa, selama ini satu-satunya wanita yang ia ajak bicara dengan nyaman adalah Ibunya sendiri. Untuk teman wanita nya saat bersekolah dulu, ia hanya berbicara singkat dan menghindari mereka.
Karena selain berisik dan ribut, ia tidak menyukai wanita yang selalu mencoba menarik perhatian nya. Bahkan tak jarang di meja nya terdapat beberapa nomor telpon yang mereka coret di meja dan memberikan hadiah yang tidak senonoh.

Maka dari itu, Edward menghindari sosok wanita yang selalu berisik baginya. Tapi, sepertinya saat ia melihat Xaviera beberapa waktu lalu, ia merasa bahwa Xaviera akan berbeda dengan kebanyakan wanita.
Ya, semoga saja dia berbeda.

Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang