BAB 29 - Edward De Amber (7)

76 7 2
                                    

Ps: Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan Kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.

***

Keesokan harinya...

Edward membawa pasukannya untuk pergi menuju kerajaan League. Tak lupa, di belakang kereta kuda nya terdapat sebuah kotak yang berisi hadiah, untuk di berikan kepada Kerajaan League.

Edward membawa pasukan untuk menjaga dirinya, Sedangkan Estelle menatap Kepergian Edward dari kejauhan, ia bersembunyi di balik pohon agar tidak ketahuan. Matanya berkaca-kaca, dan berdoa kepada dewa atas keselamatan Edward.

Tadi pagi, ia Bersiap-siap untuk pergi ke istana, dan ingin menemui Edward, Namun keberanian nya menciut, ia takut menghambat mereka jika dia berada di sana. Alhasil, Estelle hanya bisa menatap Edward dari kejauhan, di sisinya terdapat Jean yang tersenyum melihat kelakuan Tuan putrinya itu.

“Nona, kenapa Nona tidak kesana saja?” tanya Jean, berusaha menggoda Estelle.

Estelle mengenakan pakaian kesatria nya. Celana hitam yang panjang serta Baju kesatria yang ia kenakan menandakan bahwa Estelle merupakan seorang wanita yang ahli dalam ilmu pedang. Tak lupa, pedang yang di beri oleh Raja James dan Edward berada di pinggang kirinya.

Estelle memang jarang menggunakan Gaun, dirinya memakai gaun Pada saat perayaan atau ada acara tertentu. Namun, pada hari-hari biasa, dirinya memakai Baju kesatria yang melambangkan bahwa dirinya berasal dari Duke Artie.

“Tidak Jean, Aku hanya tidak ingin menganggu nya pergi..”ujar Estelle sembari melihat kereta kuda Edward.

“Tidak apa-apa, Nona. Anda bisa pergi menemui nya, Jika tidak berani, biar saya Antarkan.”Ujar Jean hendak berjalan mendekati kereta kuda Edward.

Tangan Jean di tarik langsung oleh Estelle.”Jangan, Aku tidak ingin menganggu nya. Biarkan seperti ini saja, Aku takut jika aku pergi kesana, Aku akan menangis dan tidak mampu melihatnya pergi.” Ujar Estelle.

Jean mencoba mengerti maksud dari Estelle, pada akhirnya mereka hanya berdiri dari kejauhan dan melihat Edward pergi.

Di sisi lain, di waktu yang sama.
Edward mengedarkan pandangannya di sekitar nya, ia mencari-cari sosok yang mungkin saja datang menghampiri nya. Namun, ia tidak menemukan satupun keberadaan nya, Perasaan Edward mulai tak menentu, padahal Dirinya sudah memberitahu kepada Estelle, bahwa hari ini adalah hari kepergiannya, dan mungkin saja ia tidak akan melihat Estelle dalam waktu yang lama. Setidaknya untuk kali ini, ia ingin melihat wajah Estelle untuk terkahir kalinya.

Edward masih menunggu, Namun ia tidak menemukan satupun Keberadaan Estelle, ia melihat matahari sudah mulai meninggi, dan memutuskan untuk pergi, mungkin bagi Estelle dia bukan sesuatu yang di prioritaskan olehnya.

Edward mulai duduk di kereta kudanya. Dan memandang lurus ke depan, hatinya tidak karuan. Ia pun menghela nafasnya, mencoba berpikir positif. Ia tidak ingin berpikiran negatif terlebih dahulu, mungkin saja Estelle lupa atau sedang mengurusi Bisnisnya bersama saudara kembar nya.

Saat Edward menatap jendela, ia pun melihat dari kejauhan, Terdapat Estelle yang tengah berdiri di belakang pohon bersama pelayan pribadinya, sembari melihat kereta kuda nya. Senyuman kecil tercetak jelas di wajah Edward, Sehingga menampilkan Sedikit lesung pipi di sebelah kirinya.

Senyuman yang indah bagi siapapun yang melihatnya. Hatinya lega, pada akhirnya pikiran gelisah nya hilang, Dan di gantikan perasaan bahagia.

“Tunggu Aku Estelle, Aku akan kembali dan kita akan bersama-sama.” Gumam Edward.

Ia pun mengambil buku kecil yang berisi tentang kesehariannya, lalu menulis perasaannya.

“Ibu, Hari ini, Aku pergi dan Jauh dari Estelle. Pikiran pengecut ku mengatakan bahwa Dia tidak akan datang, Hampir saja Aku berpikir yang tidak-tidak dan hilang harapan. Namun, itu semua hancur seketika, ketika aku melihat wajah nya yang melihat kereta kuda ku pergi. Wajahnya yang imut itu, membuatku sadar bahwa Mungkin saja Estelle telah membuka hatinya untuk ku. Ibu, aku mohon doakan aku. Agar aku bisa bersama dengan orang yang aku cintai.”

Edward kembali menulis dan menuangkan seluruh perasaan nya, Sejak kecil dirinya yang tidak ada teman bermain, selalu menghabiskan waktunya dengan menulis dan menuangkan seluruh perasaannya. Jika dirinya melakukan hal ini, maka ia bisa merasakan kehadiran ibunya yang seolah-olah mendengarkan perasaannya.

Setelah itu, Edward menaruh kembali bukunya dan menatap jendela yang menampilkan hutan-hutan yang lebat.

***


Estelle kini memasuki Mansion nya, ia pun duduk di hadapan Adiknya yang kini tengah menulis sebuah berkas.

“Ellio, bagaimana Kabar Paman? Apakah baik-baik saja?”

“Tidak kakak, Sepertinya kondisi paman semakin parah.” Ujar Estellio sembari menyuruh pelayan untuk membawakan Teh.

“Estellio, Bagaimana cara menghilangkan ‘kutukan Pedang’ itu? Mengapa paman sampai menggunakan nya?”

“Paman tidak ingin memberitahu tentang hal itu, beliau hanya diam.” Ujar Estellio.

“Hal ini juga sama seperti Yangmulia Raja James, Beliau juga memiliki kondisi tubuh yang semakin Hari semakin memburuk, Aku merasa mereka sama-sama terkena kutukan pedang, sehingga mempersingkat usianya.” Ujar Estelle.

“Kakak benar, mungkin saja mereka memang terkena kutukan pedang.” Ujar Estellio.

“Sejak kapan paman terkena penyakit itu?” Batin Estelle.

Seorang mata-mata yang di bawah perintah Estellio kini memasuki Ruangan nya. Dia memberikan semacam dokumen penting yang telah ia kumpulkan.

Estelle dan Estellio membaca dokumen tersebut. Lalu seketika hatinya hancur saat mengetahui kebenaran di balik penyakit yang di derita oleh Raja dan Paman.

Di ketahui bahwa kutukan pedang muncul akibat menggunakan kekuatan magis dengan tidak teratur. Biasanya dengan keadaan mendesak, kekuatan magis tidak akan terkontrol dan mengikis organ-organ di dalam tubuh, jika menggunakan nya secara brutal.

Penyakit itu, di sebut kutukan, karena tidak akan bisa sembuh, meski memakan waktu lama, penderita nya tidak akan bisa membaik dan menderita akan terus menderita di setiap harinya. Mereka harus kehilangan fungsi organ-organ di dalam tubuh nya. Dan berakhir dengan kematian yang mengenaskan.

Estelle dan Estellio teridam, mereka berfikir bahwa kematian paman satu-satunya itu tidak bisa di hindari.

Lalu, saat ia membuka lembaran berikutnya. Mereka berdua terkejut, Sebuah kebenaran tentang kematian kedua orang tua nya. Hal yang selama ini mereka pikir meninggal karena kecelakaan, ternyata salah. Kedua orang tuanya di serang oleh sosok yang tidak di ketahui, saat itu ayah dan ibu Estelle tengah berangkat menuju Kerajaan League.

“Apakah data yang kamu terima ini benar?” tanya Estellio

“Ya tuan, berdasarkan data yang saya kumpulkan selama ini, saya mengumpulkan nya menjadi satu.”

“Darimana mereka tahu semua ini?” Estellio tampak berpikir.

“Saya mendapatkan semua informasi ini karena saya telah mengancam Gulid informasi The Forest, Guild yang mengetahui segala hal. Pada awalnya saya tidak mempercayai apa perkataan mereka. Namun, mereka menunjukkan bukti yang kuat, bahwa Raja James pun terlibat atas kematian Kedua orang tua anda.”

“Begitupun dengan paman Anda.”

“Mana mungkin Paman terlibat dalam kematian Ayah dan ibu?” ujar Estellio.

Mata-mata itu memberi dua buah pin yang tadi selimuti oleh darah. Lambang bunga Daisy dan lambang Kerajaan Amber.  Estelle dan Estellio terkejut, pasalnya lambang ini adalah lambang yang di gunakan oleh mereka berdua.

Estelle dan Estellio tidak ingin berpikiran buruk tentang semua ini, mereka butuh penjelasan segera. Meski pamannya menolak untuk. Mengatakan semuanya.

Estelle Bingung, ia Tidak tau apa yang telah terjadi sampai saat ini. Estellio mencoba menenangkan Estelle dan menyuruh Mata-mata nya pergi.

“Tidak mungkin kan, Paman melakukan semua ini?”

“Tidak kakak, kita harus percaya kepada paman, Apapun yang terjadi.” Ujar Estellio

Estelle hanya diam sembari mengusap air matanya.
“Kakak, sebaiknya kita mendatangi paman dan minta kejelasan nya.” Ujar Estellio

“Ya, kau benar Ellio, kita akan berbicara langsung kepada Paman.” Ujar Estelle.

Estellio membantu Estelle berdiri dan mereka pun bergegas menuju kamar Pamannya.

***
TBC.
See you again..

Satu hari dua kali update..
Hihihi...
Love you❤‍🩹❤

Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang