BAB 26 - Edward De Amber (4)

81 10 0
                                    

Ps: Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata Yang tidak Sesuai EYD.

***

Kini, di dalam Ruangan ini hanya terdapat Edgar, Estellio dan James. Mereka berada di dalam Ruangan kerja Estellio untuk membahas tentang pernikahan Edward dan Estelle.

“Edgar, Bagaimana keputusan mu? Apakah kamu mengizinkan Putri Duke untuk menikah dengan Putra ku?” tanya James.

“Untuk itu, Aku belum membicarakan nya dengan Estelle, karena sepertinya saat aku membicarakan tentang pernikahan, dia selalu menghindar. Aku pikir dia belum siap.”

“Bagaimana Duke Estellio, Apakah anda kapan menerima pernikahan ini?”

Di meja terdapat Cemilan dan tiga buah cangkir teh yang telah di sediakan oleh pelayan. Mereka duduk di sofa dengan santai.

Estellio kini menyesap teh tersebut, lalu meletakkan kembali di atas meja. Ia lalu membenarkan kacamata nya dan menatap Sang Raja dengan Penuh Wibawa.

“Saya belum memberitahu Estelle perihal pernikahan ini, Yangmulia. Seperti yang paman bilang, Estelle sepertinya Belum menginginkan pernikahan, Namun apabila Beliau sudah setuju, kami akan mengabari Pihak Istana.”

James hanya mengangguk mengerti.”Baiklah, kalau begitu Terimakasih atas kerja samanya. Dengan kalian yang mengizinkan Anak saya menikah dengan Putri Estelle. Saya sangat berterimakasih.”Ujar James sembari menunduk hormat.

“Jangan seperti itu, Yangmulia. Kami juga berterima kasih kepada anda karena telah memberikan kepercayaan anda terhadap kami.” Ujar Estellio.

“Kalian tahu, bahwa Edward Sejak Lahir dirinya tidak memiliki pengikut, karena latar belakangnya para fraksi bangsawan membenci keberadaan Edward. Hanya Duke Artie lah yang bersikap netral. Bahkan pengikut ku pun terpecah belah atas kematian Ratu Yang Bunuh Diri.”

“Dan untuk memperkuat kedudukan Edward, Aku berniat untuk mengajukan Pernikahan Politik bersama Duke Artie, Dan semoga saja Estelle menyetujui pernikahan ini. Karena hanya kalian lah satu-satunya Harapan untuk memperkuat Kedudukan Edward. Meski sekarang Keberadaan Edward mulai di akui, Namun masih ada para Fraksi bangsawan yang ingin memberontak. Dengan begitu, jika Rencana ini lancar maka aku akan sangat bersyukur.”

“Aku tidak memaksa Estelle melahirkan keturunan, Aku juga tidak akan memaksa Estelle untuk setia kepada Edward, dia bisa memiliki Selir jika itu yang dia mau. Aku hanya ingin menunjukkan kepada para fraksi bangsawan bahwa kekuatan Kerajaan Saat Ini sangat Kuat. Sehingga tidak ada yang meremehkan Edward dan Mereka tidak bisa memberontak.”

“Saya paham, Yangmulia. Saya akan meyakinkan Estelle untuk menerima pernikahan ini.” Ujar Estellio.

“Sekali lagi Terimakasih, Duke.”

Mereka kembali berbincang-bincang. Di sisi lain, Estelle yang masih shock pun berjalan menelusuri Taman bunga Daisy yang berada di belakang mansion nya. Ia pun duduk di dekat Air mancur.

Antara senang dan sedih. Dia bahagia karena bisa menikah dengan Sosok Edward, Sang putra mahkota. Sedangkan ia sedih karena tidak memberitahu dari awal perihal Perjodohan ini.

Estelle hanya diam dan menunjukkan Ekspresi Datar. Bagi orang lain yang melihatnya, Saat ini dia Tidak senang. Padahal, karena terlalu bahagia dan Shock, dia sulit mengekspresikan perasaannya.

Estelle melihat bintang yang bertaburan di langit, Gaun Yang berwarna biru itu sedikit kotor di bagian bawahnya, karena dia berjalan-jalan di sekitar Taman.

Edward yang saat ini tengah berjalan-jalan mencari udara segar pun melihat Estelle yang tengah duduk di dekat Air mancur, ia tidak peduli gaunnya kotor karena terkena tanah, ia hanya sibuk memainkan bunga Daisy dan melihat bintang-bintang di langit.

Wajah cantik Estelle itu memberikan sinyal di hati Edward. Jantungnya kembali berdegup kencang, Wanita yang ia lihat saat ini sangat mengagumkan. Rambut emas yang panjang, mata berwarna Biru, bibir tipis berwarna Cherry, Serta hidung yang mancung. Seperti sosok Dewi yang turun ke bumi, terlebih saat ini hanya di hiasi sinar Bulan. Seolah -olah Bulan memberkati Estelle, Karena Cahaya nya hanya menyinari satu bunga yang paling indah, di antara bunga yang indah itu.

“Kamu adalah bunga yang paling indah di antara bunga lainnya, Estelle.” Gumam Edward yang hanya memandangi Estelle dari kejauhan tanpa berani mendekati Estelle.

“Hati ku memanggil nama mu, Setiap detik, setiap menit, Jam bahkan hari. Hati ku selalu memanggil Nama mu. Dengan hanya mendengar Nama mu saja, aku merasa kembali Menjadi manusia Normal. Tangan ku yang penuh darah ini, Rasanya tidak sanggup memegang tangan mu yang suci itu. Aku tidak pantas jika harus berada di sampingmu.”

Edward meyakini bahwa Ekspresi Estelle waktu itu memberikan nya sebuah sinyal, bahwa Estelle tidak ingin Berada di sampingnya. Entah mengapa perasaan nya menjadi sakit. Tapi Edward tidak akan memaksa Estelle mencintai nya, Ia tahu bahwa dia tidak memiliki Hak untuk memaksakan kehendak orang lain.
Tiba-tiba, Muncul Seorang pria yang ternyata Estellio, kembarannya yang mendekati Estelle.

“Elle, kenapa kamu disini?” tanya Estellio.

“Aku hanya ingin menenangkan diri, Rasanya saat mendengar perkataan Raja beberapa waktu yang lalu, Aku sangat terkejut.” Ujar Estelle.

Estellio pun duduk di samping Estelle.”Kakak, apakah kau mau menikahi Yangmulia Putra mahkota Edward?”

Estelle terdiam.

“Raja James berjanji tidak akan mengekang mu, bahkan kamu bisa melakukan semau mu, Asalkan Kakak menikah dengan Yangmulia Putra mahkota.”

“Kakak tahu, kalau yang mulia Edward adalah anak yang di benci oleh orang-orang, Jika kita menjadi pendukung nya, maka kedudukannya akan sangat kuat. Para fraksi Bangsawan tidak akan melakukan pemberontakan jika kita bersatu dengan Yangmulia Raja.”

“Tapi Ellio, Aku baru pertama kali bertemu dengan nya. Bagiamana bisa dia mencintai Ku? Aku ingin hidup dengan penuh cinta.”Ujar Estelle.

“Yangmulia akan mencintai mu, Raja James sendiri yang mengatakan bahwa Putranya tertarik kepada mu, sejak pertama kali bertemu.”

Deg.

Pipi Estelle memerah.

“K..Kau Jangan bercanda, Ellio. Memangnya kapan kita pernah bertemu dengan nya?”

Estellio tertawa. “Kakak, Apakah kakak Masih ingat saat kita pertama kali pergi ke Istana?”

“Ya. Aku masih in...” Ucapan Estelle terhenti sejenak. Ia pun terkejut dan membelalakkan matanya.

“Hah? Jangan-jangan, Dia adalah Putra mahkota?”

Estellio mengangguk. “Kakak memanglah sangat kuat, tapi kakak selalu lupa akan wajah orang.”

“Kenapa kau tidak memberitahuku?”Ujar Estelle malu sembari menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

“Aku juga baru sadar saat melihat lukisan Raja dan Anaknya diruang kerja Raja James saat itu.”

Pipi Estelle memerah. Ia tidak bisa berkata-kata, bagaimana jika Edward masih mengingat nya? Saat itu dia bersikap tidak sopan kepada Edward.

Estellio sibuk menggoda Estelle, Estelle yang malu-malu pun menepuk bahu Estellio. Setelah itu, mereka kembali terdiam.

“Kakak, Kita sudah dewasa, Rasanya baru kemarin kita berebut Pena.” Ujar Estellio.

“Ya, Rasanya seperti kemarin Saja, Dan sekarang kita Sudah Dewasa. Aku sarankan untuk segera menikah dengan cepat, karena ketika aku sudah menikah, kamu akan sendiri.”

“kan masih Ada Paman.” Ujar Estellio.

“Paman Sudah tidak berdaya lagi, Beliau saja sudah sakit dan entah sampai kapan usia beliau bisa bertahan. Mimisan di hidung nya sudah tidak terkendali lagi.”Ujar Estelle.

“Ya, kamu benar Kakak.”

Mereka pun teridam dan saling merenungkan kehidupan mereka.

“Jadi, Apakah kau akan menerimanya?”

Estelle lagi-lagi terdiam, ia pun melihat langit sembari memejamkan kedua matanya. Menghirup udara segar yang memasuki hidung nya. Lalu menghembuskan nya secara perlahan. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang di lakukan nya sudah tepat.

“Ya, aku akan menerimanya.”

“Baiklah, kalau begitu aku akan mengkonfirmasi perihal pernikahan ini, kepada Raja.”

Estelle dan Estellio kembali masuk. Sedangkan Edward yang mendengar perkataan Estelle pun tersenyum hangat, Bodohnya dia karena telah berpikir bahwa Estelle tidak menyukai nya. Edward pun menanamkan nilai-nilai di dalam dirinya bahwa dia akan menjadi yang paling kuat di kerajaan Amber dan terus memberikan prestasi kepada Estelle. Agar orang-orang tidak menyakiti hati Estelle karena telah menikah dengan Edward yang hanya memiliki setengah bangsawan.


***
TBC.
See you Again..
Love you 🥰

Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang