BAB 21 - Asilla

152 13 3
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***


Xaviera bangkit dari tidurnya, ia pun berjalan menuju jendela kamarnya dan membuka gorden tersebut, sehingga sinar mentari langsung menerpa kulit putihnya.

Ia pun kembali berjalan menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Tempat syuting nya. Air Hangat mengisi bathtub dan ia pun menambahkan sendiri sabun yang beraroma Mawar ke dalam Air tersebut.

Xaviera melepaskan pakaian nya satu persatu dan menyanggul Rambutnya, tubuh langsingnya mulai memasuki bathub yang beraroma kan Mawar.

Aroma mawar yang menyeruak keluar membuat perasaannya tenang. Ia pun mengecek handphone nya dan menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Masih ada sekitar satu jam setengah untuk pergi ke lokasi syuting. Xaviera menyalakan Lagu dan mencoba menenangkan dirinya dengan memejamkan matanya, sembari berendam.

Tanpa di sadari, Xaviera kembali tertidur. Di dalam mimpinya, Semua ingatan masa lalu Xaviera memasuki otaknya, Hingga ia pun menangis.

***


Xaviera berdiri di sebuah Ruangan Berwarna putih, Ia juga mengenakan dress berwarna Putih di tubuhnya. Tidak ada apa-apa di dalam ruangan itu, bahkan Ruangan itu tidak memiliki satupun pintu, seolah-olah Ruangan itu tidak memiliki batas.

Xaviera berjalan mencari Jalan keluarnya, Namun tidak ketemu. Rasa frustasi dan takut mulai menyelimuti hatinya, ia berpikir Apakah dirinya di dunia nyata telah mati? Hingga dia bisa-bisanya berada di tempat ini?

Beribu macam pikiran negatif memasuki pikiran nya, hingga datanglah seorang wanita berambut putih panjang, memakai gaun cantik berwarna emas datang menghampiri nya. Wanita itu tersenyum, Xaviera bingung, siapa wanita itu?

“siapa kamu?” tanya Xaviera dengan Raut wajahnya yang bingung.

Wanita itu hanya tersenyum, lalu Jarinya menyentuh dahi Xaviera. Xaviera hanya bisa diam menurut dan Refleks memejamkan matanya.

“Aku mencintaimu, Edward.”

“Kenapa? Kenapa saat Aku melihatmu bersama wanita lain, Aku merasakan Rasa sakit?”

“Aku akan mengambil mu dari siapapun!”

“Kamu harus menjadi milik ku, Edward!”

“Aku benci caramu melihat Estelle dengan penuh cinta, Edward!”

“Aku bersedia menjalin kontrak dengan mu, Evilia.”

“Edward, bahkan sampai akhir hayat mu, kamu tetap memilih Estelle.”

Seketika, dirinya di bawa kembali ke dalam dunia yang tidak asing bagi Xaviera. Di dunia itu, dia mendapat seluruh ingatan nya kembali, kakinya lemas seketika sehingga membuat dirinya Refleks terduduk.

Shock, Sakit dan Sedih. Perasaan itu menyelimuti hatinya, ia tidak menyangka bahwa dirinya selama ini adalah wanita jahat yang telah membuat dunia hancur.

Ia pun menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.”Kenapa? Kenapa aku melakukan itu?”

“Bukan maksud ku untuk menghancurkan dunia, aku hanya ingin bersama Edward.”

“Hiks..hiks..hiks...”

Xaviera menangis sejadi-jadinya, menuangkan perasaan patah hati di dadanya.

“Aku, aku tidak ingin membunuh Edward. Saat itu, aku di selimuti perasaan marah dan ingin melukai Estelle. Namun Edward menghalangi pedang ku, dan tanpa sengaja membunuhnya.” Suara Xaviera Bergetar, tubuhnya ikut gemetar, wajahnya memerah serta matanya sembab akibat menangis. Xaviera melihat kedua telapak tangannya yang gemetar, Ia pun kembali menangis.

“Tidak! Maafkan aku, Edward.”

Wanita itu mengelus Rambut Xaviera.”Asilla, Kamu adalah wanita yang baik, Namun keserakahan mu membuat mu menjadi tersesat. Kali ini, maukah kamu menolong ku?”

Asilla As Xaviera menolehkan wajahnya ke arah wanita itu, wanita itu memiliki postur wajah yang sangat cantik, seperti malaikat. Bahkan, siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta.

“Tolong apa?” Ujar Xaviera dengan wajahnya yang lesu.

Wanita itu membisikkan sesuatu di telinga Xaviera.

“Apakah dengan ini, aku bisa menebus semua kesalahan ku?”

Wanita itu mengangguk. “Ya, dengan begini, kamu telah memperbaiki kesalahan mu di masa lalu.”

“Asilla, dunia ini berbeda dengan dunia kalian, Jadi Aku berharap, agar kamu melupakan semua kenangan masa lalu itu, dan hidup sebagai Xaviera, Lupakan semua yang terjadi. Anggap saja Kejadian itu sudah di Takdirkan, dan Aku berharap di dalam dunia ini, kamu memiliki peran yang baik, Bukan seperti dulu. Meski begitu, Aku percaya bahwa kamu telah berubah, Dan mengabulkan permintaanku.”

Xaviera terdiam, ia pun menunduk sembari memikirkan perkataan wanita itu, haruskah ia mengambil dan menerima permintaan tersebut? Lalu, Jika ia menurutinya, Apakah ia bisa di maafkan? Akan tetapi, benar yang di katakan wanita itu, bahwa dia akan memperbaiki kesalahannya di masa lalu, jika ia menurutinya.

Asilla, Tidak! Sekarang, dia adalah Xaviera yang terlahir kembali, dan ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Meski perbuatan nya di masa lalu sangatlah tidak bisa di maafkan, Tapi kali ini ia akan mencoba memperbaiki semuanya, dan merelakan semuanya ke jalannya masing-masing. Ia tidak ingin lagi mencoba mengambil secara paksa, apa yang telah di Takdirkan.

Cukup, dirinya sudah cukup menderita karena telah di kendalikan oleh Evilia. Kali ini, ia akan memperbaiki segalanya. Seperti yang di minta oleh wanita itu.

“Ya, Aku akan berjanji untuk mewujudkan permintaan mu.”

“Terimakasih, Asilla.” Ujar wanita itu yang kini menyentuh dahi Xaviera lagi.

“Tunggu, siapa nama kamu?”

Wanita itu tersenyum lebar, senyuman secantik salju pertama, dan seindah Padang bunga. Matanya perlahan memejam, Wujudnya semakin lama semakin samar-samar di pandang oleh Xaviera. Xaviera mengikuti gerakan mulut Wanita itu.
Dan Yang di ketahui oleh Xaviera adalah, Elena. Wanita itu adalah Elena, Penyihir pertama yang hidup di dunia pada masa itu.

Seketika, matanya tertutup dan ia pun kembali ke dunia nya saat ini.

Xaviera mengecek jam di handphone nya dan menunjukkan pukul 7, sudah setengah jam ia berada di dalam bathtub, Ia pun kembali membersihkan tubuhnya.

Kali ini, dia menyadari peran nya di dunia ini, meski ia hancur, sakit dan sedih. Namun ia akan merelakan semua nya. Pada Awalnya ingatannya muncul separuh saat ia sedang berada di Tuodong Sports Center, saat mereka melihat pertandingan Anggar.

Saat itu, ingatannya hanya tentang Edward. Namun, setelah Elena datang, ingatan seluruhnya kembali. Perasaan menyesal dan hancur telah menyelimuti hati nya. Ia menyesal atas semua yang telah ia lakukan, ia malu akan semua yang telah ia perbuat. Jika saja ia tidak terobsesi, maka mereka semua tidak akan merasakan kepedihan yang amat mendalam ini.

Xaviera yang kini telah memakai pakaian nya pun bergegas mengemasi barang-barangnya, setelah semua yang telah terjadi kepada dirinya, ia memilih untuk menjauh dari kehidupan Edward dan mencoba melupakan nya, meskipun akan sulit bagi dirinya. Karena Rasa itu, Rasa itu tidak akan pernah hilang di dalam hatinya.

Setelah syutingnya berakhir, ia akan kembali ke Amerika, dan kembali ke kampung halamannya di inggris, sampai ia tidak bisa melihat wajah Edward dan keberadaan Edward.

Ia berencana ingin pensiun dari dunia modeling dan artis. Lalu ia berencana akan menjadi guru musik di sekolah.

Kring..

Sebuah notifikasi memasuki ponselnya. Ternyata dari Mata-mata yang ia kirim untuk mencari seseorang yang selama ini ia cari.

“Aku menemukan keberadaan Nyonya, Nona.”

Ponsel yang ia genggam terjatuh, dan ia pun menutup mulutnya, Airmata nya tidak sanggup ia bendung lagi. Xaviera terduduk dan menepuk dadanya. Tangisan tanpa suara, Xaviera menangis sembari menahan sesak di dadanya. Suaranya tak sanggup ia keluarkan, menandakan betapa sakitnya perasaannya saat ini.

Ia pikir cukup di Cintanya saja yang berakhir, tapi ternyata, seseorang yang sangat ia cintai di dunia ini, Sosok ibu yang selama ini ia cari. Ternyata telah ketemu dengan keadaan yang di luar ekspektasi nya.

“Hikss..hikss...hiks... maafkan aku ibu.”

***
TBC.
See you again ❤️



Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang