BAB 13 - Kesepakatan

101 16 0
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***


Plak

Sebuah tamparan mendarat keras di pipi Edward. Kenny yang melihat itu menganga tidak percaya, selama ini Kenny tau bahwa Tidak ada yang pernah menyakiti apalagi menampar wajah dewa Edward. Tapi Estelle, dengan beraninya menampar wajah Edward. Kenny takut, jika mood Edward berubah seketika, Maka habislah dia.

“Dasar Mesum! Kenapa kamu mengikuti ku ke ruang ganti? Apakah kamu ingin ku panggilkan keamanan?” ujar Estelle marah, ia pun mencoba melepaskan cengkraman kuat di tangannya, namun Edward tidak mengizinkan dan justru semakin mencengkram pergelangan tangan Estelle.

Edward tersenyum miring, ia pun memegang pipinya yang sakit akibat di tampar oleh Estelle.
“Wah, Wanita yang berani. Ternyata seperti ini rasanya di tampar oleh Nenek lampir. Apakah kamu masih ingat aku?” ujar Edward sembari menatap wajah Estelle.

Mata biru Estelle begitu memabukkan bagi Edward, ketika Edward menatap mata Estelle, perasaan nya kembali seperti sebuah kenyamanan dan kerinduan yang amat mendalam. Perasaan yang begitu menusuk sekaligus nyaman. Perasaan yang sebenarnya ia tidak tau apa itu.
Estelle yang melihat wajah Edward pun terkejut, ia baru sadar bahwa yang mengikuti nya adalah Edward, mantan atasan nya.

Estelle pun menenangkan dirinya sendiri, ia menarik nafasnya dalam-dalam lalu ia hembuskan secara perlahan. Meyakinkan diri, bahwa semua akan baik-baik saja. Lagipula, Pria yang ada di hadapannya inilah yang telah Merusak kenyamanan nya, dengan masuk kedalam ruang ganti wanita, terlebih diam-diam, jelas-jelas itu adalah Perbuatan yang salah.

“Ya, saya masih ingat siapa anda, anda adalah Edward Christian Hansel, mantan atasan saya.” Ujar Estelle dingin.

Edward tersenyum.”Kalau sudah tau kenapa menampar saya?”

“Itu karena anda berani-beraninya masuk ke ruang ganti wanita. Wah... Saya sungguh tidak percaya, ternyata keamanan disini bisa di tembus oleh sosok seperti anda.”Ujar Estelle sembari mencoba menarik pergelangan tangannya yang di cengkram oleh Edward.

Kenny melihat situasi yang tampaknya akan berkahir buruk itu memutuskan untuk mencairkan suasana. Kenny tiba-tiba bertepuk tangan  dan menghampiri Estelle.

“Wah.. apakah kamu Estelle? Wanita yang memenangkan kejuaraan Anggar tadi?” ujar Kenny sembari menyentuh bahu Estelle dan mengedipkan sebelah matanya.

Estelle yang bingung pun langsung menatap wajah Kenny tajam.’pria mesum mana lagi ini?’ batinnya
Estelle tidak berniat menjawab, ia ingin tangannya segera dilepaskan oleh Edward dan pergi dari hadapan mereka.

“Bolehkah aku meminta tandatangan mu?” ujar Kenny sembari memberikan kertas dan Spidol permanen.

“boleh, tapi orang ini terus mencengkram saya, bagaimana bisa saya menandatangani kertas mu?”ujar Estelle.

Kenny menatap Edward, dan memberikan Edward kode, bahwa tangan Estelle yang dicengkeram olehnya sudah memerah. Edward yang baru tersadar langsung melepaskan cengkraman nya.

“Maaf.”

Estelle pun langsung menandatangani kertas yang di berikan oleh Kenny, lalu mencoba pergi dari hadapan mereka. Namun, jalannya di halangi oleh Edward, membuat Estelle kesal.

“Kenapa lagi?” Ujar Estelle kesal.

“Kau harus membayar Hutang mu.”

“Hutang apa?”

“Pertama, aku telah menyelamatkan mu waktu itu, dan kedua kamu telah menampar wajah ku, hingga lebam. Aku penasaran jika hal ini di kasus kan dan aku menyebut bahwa anda adalah seorang bintang yang tidak menghargai penggemar nya, maka akan dipastikan reputasi mu buruk, baik di dunia Internet dan dunia nyata.”

Perkataan Edward ada benarnya, ia salah telah menampar wajah seseorang yang tujuannya hanya ingin bertemu dengan nya. Tapi, jika bertemu di tempat ini, apakah orang akan berpikir positif? Rata-rata setiap laki-laki yang memasuki kamar ganti wanita, dia pasti akan melakukan hal yang tidak baik. Itu sebabnya, Estelle mengira bahwa Edward ingin melakukan tindak kriminal.

Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang