BAB 24 - Edward De Amber (2)

118 10 0
                                    

Ps: Banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.

***

Kini Edward tengah berada di Sebuah Ruangan bawah tanah yang di buat khusus oleh nya. Edward memanggil beberapa pelayan yang sering membangkang, begitupun kepala pelayan yang kemarin mengabaikan Estelle dan Estellio. Mereka yang tidak menaati peraturan, Hari ini juga akan ia Keluarkan dari Istana.

Sekitar 20 orang berdiri di hadapannya saat ini, Mereka semua tidak ada yang menghormati Edward. Bahkan saat ini, tidak ada menunduk hormat kepada Edward, Justru Mereka menatap wajah Edward dengan tatapan kebencian.

Edward tidak menggilai hormat, hanya saja Edward ingin mereka mengerti, Meskipun dia setengah bangsawan, Tapi Darah Raja tetap mengalir di tubuhnya.

Setidaknya mereka menghormati Darah Raja yang mengalir di tubuhnya. Darah yang telah melindungi mereka dari apapun. Edward tahu, Bahwa mereka adalah pelayan yang di bawa oleh Ratu, dan mereka membangkang juga karena Dia adalah anak dari seorang pelayan, dan penyebab utama Ratu bunuh diri.

Edward selama ini di hantui oleh bayang-bayang Ratu, dan sering bermimpi buruk tentang Ratu yang memilih bunuh diri. Ia juga merasa ketakutan, Tidak ada yang bisa mengerti perasaannya selain dirinya sendiri.

Semua orang sering memandangnya rendah, Dia juga hampir menyerah akan tahta, Namun ayahnya yang selalu memberikan semangat, Membuat Edward memilih untuk menduduki tahta tersebut dan ingin mengalahkan Dark Magic. Jika Dark Magic sudah hilang, maka ia akan menyerah akan tahta dan memberikan tahta ini kepada adik Ayahnya, Yaitu Grand duke Edmund.

Ia ingin hidup bebas, tidak ada kekangan, kebencian, dan Rasa sakit yang setiap hari mereka torehkan di hatinya, Ia ingin hidup selayaknya manusia.

Namun, ia tau bahwa hanya dirinyalah Kerajaan ini bergantung, Jika dia menyerah saat ini juga, maka kerajaan ini akan segera hancur di tangan orang-orang yang serakah. Ia hanya cukup meyakinkan mereka semua, bahwa Dia layak.

"Kepala pelayan, kenapa Anda kemarin mengabaikan Tamu Raja?" Tanya Edward dengan wajahnya yang dingin.

Kepala pelayan tersebut Tersenyum licik."Heh, Bukankah itu tamu dari Raja yang bodoh? Mengapa kami harus melayaninya?"

"Anda akan di kenakan Pasal 1 Di Kerajaan Amber, karena telah Merendahkan Seorang Raja."

"Aku tidak takut mati! Lagipula, penopang kami pun sudah lama pergi, untuk apa Kami menuruti perkataan mu!" Pekik Kepala Pelayan.

"Benar, itu!" ujar para pelayan lainnya.

Mereka semua menyumpahi Edward dan mengata-ngatai Edward dengan perkataan yang kotor. Edward hanya menunduk tanpa membalas perkataan mereka.

Edward Terus diam. Ia berusaha menahan Emosinya. Selama ini, dia diam karena ia tidak ingin terlihat menonjol, Ia berpura-pura lemah, dan membuat para bangsawan berpikir, akan mudah mengalahkan dirinya.

Ia tidak ingin menunjukkan bakat pedangnya, bahkan Mereka tidak tau, bahwa Ayahnya lah yang mengajari Nya selama ini.

Dan sekarang, ia sudah menguasai teknik Berpedang dan mengendalikan Aura pedang.

"Dasar Anak dari Seorang Pelacur!"

Perkataan itu, perkataan yang membuat Edward langsung menenggak kan kepalanya, Matanya yang berwarna Amber itu menyala, tubuhnya mengeluarkan cahaya emas, Edward mengepalkan tangannya.

Edward bangun dari duduknya, berjalan mendekati kepala pelayan. Haruskah saat ini, ia menunjukkan kemampuannya?

Lengan Edward menyentuh leher sang kepala pelayan, dan mencekiknya. Untungnya Edward membawa mereka ke dalam Ruangannya, di mana tidak ada yang Tahu apa yang terjadi di dalam sana.

"Ackkk....Dasar Monster."

"Hahahahah... Monster? Bukankah kalian yang monster? Berani-beraninya kau menyebut ibuku Seorang Pelacur!"

Edward marah, pelayan lainnya yang ada di dalam ruangan tersebut ketakutan dan hendak melarikan diri. Namun, dengan cepat, Edward memenggal kepala Pelayan yang hendak kabur tersebut, Sambil menyekik Sang kepala pelayan.

Srakkk...

Darah berceceran di mana-mana. Wajah Edward pun terkena Percikan darah dari pelayan tersebut. Sedangkan yang lainnya, mereka takut dan terduduk sambil menangis.

Mereka semua memohon ampun kepada Edward yang kini mengangkat tinggi tubuh sang kepala pelayan yang di cekik nya.

Tangan kepala pelayan menyakar lengan Edward, tapi Edward Tidak merasakan sakit. Sebuah cakaran kecil, tidak akan menyakiti dirinya, daripada Perkataan yang sangat hina itu. Perkataan itu, sangat sensitif bagi Edward, Dan bagi siapapun yang mengungkit topik tersebut, maka nyawanya akan melayang saat itu juga.

"Inilah bayaran dari apa yang telah kalian perbuat. Jika kalian mengolok-olok ku, aku tidak akan apa-apa, Tapi jika kalian mengolok-olok ibu ku, maka nyawa kalian lah taruhannya. Lagipula, Itu hanyalah kecelakaan yang telah di lakukan oleh Raja. Itu adalah perbuatan nya, bukan perbuatan ibu ku! Kalian semua adalah orang munafik yang telah menghasut-hasut Ratu, sehingga membuatnya bunuh diri. Apa kalian pikir aku tidak mengetahui perbuatan kalian selama ini?"

Para pelayan tersebut terdiam dan menundukkan kepalanya. Selama ini, Edward mengetahui rencana busuk dari orang-orang Ratu. Ternyata, Ratu pun di khianati oleh orang-orang nya sendiri. Ratu merupakan anak dari Count Brown, Yang dimana Mereka menikah politik. James tidak mencintai Ratu, Namun James memberikan seluruh kekayaan nya untuk Ratu, Dan ketika James mencintai Ibu Edward, Ratu bunuh diri.

Sebenarnya hanya James lah yang mengetahui semuanya, Bahwa Ratu bukanlah bunuh diri, melainkan Dibunuh. Mereka menghasut-hasut Ratu, dan memberikan banyak Obat untuk Ratu, sehingga Ratu menjadi halusinasi, Dan mengiris pergelangan tangannya.

James tahu akan sifat Ratu, Ratu memiliki sifat lembut, dan penyayang, hanya saja Ratu tidak bisa memiliki Anak. James juga di perbolehkan memiliki selir, karena Ratu tahu, bahwa Mereka menikah hanya Karena politik, Bukan karena Cinta.

Rumor yang beredar tidak lah benar, yang mengatakan bahwa Ratu sangat mencintai James. Itu semua Rumor yang di buat oleh Para pengikut Ratu. Bahkan Ratu pun memiliki selirnya sendiri. Hanya saja, Ratu tidak pernah menunjukkan para selirnya.

Namun, lambat laun, perubahan sikap Ratu menjadi kelihatan semenjak James menyukai seorang pelayan wanita. Sikapnya menjadi pemarah dan juga sering menangis tidak jelas. Hanya Jameslah yang mengetahui semua masa kelam itu.

Sampai suatu ketika, saat James menikahi ibu Edward yang tengah mengandung, kesalahan Raja James itu memberikan celah untuk para pemberontak yang ingin mengambil tahta kerajaan Amber.

Mereka menyebarkan berita palsu yang sampai saat ini masih di percayai oleh kalangan Rakyat. Kematian Ratu yang bunuh diri, Memecah-belah Para Fraksi yang mendukung Raja Dan Ratu.


Kebenaran ini semua, juga baru di ketahui oleh Edward kemarin, saat ia membaca Berkas tersembunyi milik ayahnya.

Dan juga, Penyebab ibunya meninggal saat melahirkan nya adalah, Karena ibunya di beri Racun oleh Para pelayan-pelayan ini. Sehingga membuat ibunya pergi untuk selama-lamanya. Selama ini, Edward diam karena tidak cukup bukti, Jika dia melakukan kesalahan sedikit saja, Maka para Fraksi bangsawan dan para Rakyat menuntut dirinya.

Tapi, saat ini dia sudah tidak peduli lagi, ia tidak ingin diam saja dan menerima semuanya seperti yang lalu. Ia akan memberontak jika itu yang di perlukan, ia akan melakukan segalanya jika itu membuat kerajaan ini lepas dari Orang-orang munafik.


Ia sudah lelah akan semua yang menghantui dirinya, Rasa bersalah, Rasa sakit, dan semuanya. Ia lelah akan semuanya.

Edward mencekik leher Sang kepala pelayan, wajah pucat tercetak jelas di wajah kepala pelayan tersebut, ia kesulitan bernafas dan meronta-ronta untuk di lepaskan. Tangan Edward yang kekar meski berusia 15 tahun tidak menjadi penghalang bagi Edward.

Edward langsung melepaskan cekikan nya dan sang kepala pelayan pun menghirup udara dengan tergesa-gesa.

Edward mengarahkan pedang nya ke arah leher Kepala Pelayan tersebut."Ada permintaan Terkahir?"

"Kau, Kau akan menderita Edward! Hidupmu akan menderita!"

Srakkk.....

"Tanpa kamu bicara pun, aku sudah hidup dengan penderitaan." Ujar Edward Dingin.

Sebuah kepala menggelinding di lantai, Percikan darah itu kembali muncrat, dinding Ruangan nya di penuhi oleh darah, Tempat itu adalah tempat pertama pembantaian yang di lakukan oleh nya.

Suara teriakan menggema di ruangan itu, Edward membantai mereka semua tanpa sisa. Tubuhnya dipenuhi oleh darah. Ia pun kemudian meneteskan airmatnya dan terduduk.

"Apakah yang telah ku lakukan ini benar, ibu?"

"Rasanya, setelah membunuh mereka, Hatiku bukannya lega, melainkan sedih karena merindukan sosok mu."

Edward kembali menangis, Rasa sakitnya tidak akan pernah hilang, Seolah-olah dia dilahirkan untuk menerima semua Rasa sakit yang ada di dunia ini.

Kapan? Kapan semuanya berakhir?


Setelah hari itu, Edward dengan Ambisi nya membasmi para Fraksi bangsawan yang telah berkhianat. Raja James hanya melihat dan membiarkan kelakuan putra satu-satunya itu.

Sejak saat itu, Kebrutalan yang di lakukan oleh Edward, membuat Para Rakyat dan Fraksi bangsawan menjuluki Edward, "Pemotong kepala". Karena setiap dia mendapatkan Orang yang telah berkhianat, Ia selalu Langsung memenggal kepala Orang tersebut.

***
TBC.
See you again



Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang