BAB 18 - Bimbang

85 7 0
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***

Di sebuah taman yang sangat indah itu, di mana bunga mawar bermekaran di bawah sinar Rembulan, Edward saat itu tengah berjalan dan menemukan Sosok wanita yang tengah di peluk oleh seorang Pria.

Edward tau, bahwa Wanita itu adalah Estelle-nya, dan pria itu, Ia tidak tahu siapa pria itu, yang jelas saat ini dia merasakan perasaan yang sangat menyakitkan hatinya.

Anehnya, kakinya tidak sanggup melangkah dan hanya menonton pemandangan yang menyakitkan itu dari kejauhan.

Lalu, ingatan lain muncul...

Di dalam Ruangan itu, tepatnya di dalam kamar yang luas, Edward tengah duduk di lantai dan bersender di dinding kamarnya. Kamarnya terlihat gelap gulita, Tidak ada lilin yang menerangi kamarnya. Edward duduk sembari melihat sebuah lukisan dirinya dan Estelle yang tengah memakai baju pernikahan.

Di dalam lukisan tersebut, terlihat wajah Estelle yang sangat bahagia, tengah memakai gaun pernikahan nya. Senyum cantiknya yang anggun, mata berwarna biru yang menunjukkan ketenangan serta Rambut yang berwarna emas, menunjukan bahwa Estelle adalah sosok yang sangat indah.

“Maafkan Aku Estelle, aku bodoh karena telah menyia-nyiakan mu.”
Beribu kali perkataan maaf tidak pernah absen dari mulut Edward, ia hanya bisa meminta maaf dan memeluk buku diary milik Estelle yang sempat Estelle tinggalkan di istana Ratu.

Dia melihat bulan purnama yang begitu terang, dan berjalan menuju balkon, matanya sembab akibat menangis, lingkaran hitam di bawah matanya, menandakan bahwa Edward sulit tidur.

Angin malam pada saat itu menyentuh kulit Edward, sangat lembut hingga Edward merasa nyaman ketika angin tersebut menyentuh kulitnya.

“Estelle,Aku mencintaimu. Maafkan aku”

***

Edward kini tengah duduk sembari menatap tajam kearah Resepsionis yang kemarin mengabaikan Estelle. Wanita itu hanya diam dan menundukkan kepalanya saat Edward memarahi nya.

“Bagaimana bisa kamu melalaikan tugas mu? Bukankah sudah jelas ada seseorang yang tengah mencari ku? mengapa kamu tidak menelepon atau menyuruh orang untuk memanggil ku?”Ujar Edward Marah.

“Maafkan saya Tuan, Saya pikir itu orang asing, mengingat pakaian nya yang tidak seperti orang penting.”

“Orang asing atau tidak, seharusnya kamu menjalankan tugas mu! Agar saya tau, siapa yang tengah mencari saya. Dasar Bodoh!” Edward kini berusaha menahan Emosinya agar tidak melakukan tindakan terlalu jauh.

Sedangkan wanita itu, hanya menangis sembari menundukkan kepalanya. Edward bisa melihat bahwa wanita itu memakai pakaian terlalu seksi, serta dandanan yang terlalu tebal membuatnya merasa risih.

“Kamu mau kerja atau Mencari pacar? Bisa-bisanya kamu memakai pakaian sependek itu. Sudah tidak mematuhi aturan tentang tata cara berpakaian di tempat ini, malah berulah. Kalau begitu, mulai hari ini Aku akan memecat mu. Dan keluarlah dari tempat ini! Gaji mu akan di bayarkan Langsung oleh Kyle, Sesuai dengan beberapa hari kamu bekerja di sini.” Tegas Edward.

“Baik, Tuan.”

Wanita itu keluar dari ruangan tersebut, Edward menyenderkan tubuhnya di kursinya dan menghela nafasnya, Ia melonggarkan sedikit dasinya dan memijit kepalanya yang pusing.

Bisa-bisanya wanita itu melalaikan tugasnya dan membuat Rencana nya menjadi berantakan. Jika saja wanita itu tidak berulah, maka akan dipastikan hubungan Edward dan Estelle tidak merenggang seperti ini.

Edward: I found You For This life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang