"SELAMAT PAGI!!!"
Pagi hari di Brasov sama berisiknya dengan pagi di Seoul. Bedanya, di Seoul kebisingan itu berasal dari deru kendaraan, sementara disini, pusat kebisingan datang dari tetangga Sunoo.
Pemuda itu berama Beomgyu. Ia seorang pemuda yang ceria dan sangat aktif. Seminggu yang lalu mereka berkenalan di sekolah. Mereka satu kelas, dan kebetulan sekali rumah mereka berdekatan. Dan sikap Beomgyu yang terbuka membuat keduanya cepat akrab.
"Tidak bisakah kau tidak berteriak, Gyu? Aku bisa terkena serangan jantung jika begini." Joshua dibuat kesal, tetapi Beomgyu tidak mempedulikannya.
"Tidak mungkin, Paman. Paman masih sangat muda. Andai Paman mencari kekasih lain dan membuang Paman Mingyu, Paman pasti akan mendapatkan pria muda tampan dan seksi sebagai gantinya," jawab Beomgyu seraya mengambil susu cokelat milik Sunoo dan meminumnya.
"Kau kira aku tidak seksi? Kau pikir apa yang ada di perutku ini? Susunan batu bata?" omel Mingyu sambil menaikkan kaos yang ia kenakan sehingga otot perutnya terlihat. Dan ia pun harus mendapat satu pukulan dari Joshua.
"Jaga sikapmu di depan anak-anak."
"Memangnya kau tidak dengar anak setan itu bilang apa?"
"Aku dengar."
"Jadi kau membelanya? Kau setuju? Kau ingin membuangku dan mencari pria-pria muda, begitu?"
Mingyu bersikap berlebihan lagi. Sepertinya itu sudah wataknya sejak di dalam kandungan ibunya. Joshua pun menghela napas panjang seraya merotasikan bola matanya -jengah.
"Kim Mingyu, please."
"Oh? Kau memanggilku dengan nama, sekarang?"
Melihat adanya gelagat pertengkaran di antara dua pria dewasa di hadapannya, Sunoo pun menyiku lengan Beomgyu. Sedangkan si biang kerok justru sedang fokus menonton seolah omelan Mingyu adalah bagian dari sebuah acara reality show yang sangat menarik.
"Bagaimana ini? Mereka bertengkar gara-gara dirimu."
Beomgyu mengibaskan tangannya. "Tidak akan. Lihat saja, Paman Joshua itu sangat baik."
Sunoo menggeleng tak percaya melihat kelakuan teman barunya. Lalu sesaat kemudian ia dibuat ternganga melihat Mingyu yang tadinya mengomel marah kini sedang saling berpelukan dengan Joshua seraya tersenyum bahagia. Mingyu bahkan mengecup kening Joshua juga. Mesra sekali.
"Hah?" Rahang Sunoo nyaris terjatuh ke lantai.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Beomgyu.
"Ok."
Sunoo memutuskan untuk tidak mempedulikan Mingyu dan Joshua lagi. Tepatnya, ia menyesal sempat mengkhawatirkan mereka. Ia beranjak pergi bersama Beomgyu seraya mengunyah suapan roti panggangnya yang terakhir. Lalu merebut gelas susunya dari tangan Beomgyu dan meneguknya hingga tidak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE || Sunsun BL
FanfictionMemutuskan pindah ke Rumania rupanya bukan sesuatu yang bisa Sunoo anggap sebagai keputusan paling tepat dalam hidupnya. Karena di sana ia harus berhadapan dengan sosok guru yang ternyata seorang vampir. Dan vampir tampan bernama Park Sunghoon itu t...