Suasana hati Jay yang berbunga-bunga karena sesi panasnya dengan Jungwon sekarang memburuk. Rasanya belum cukup takdir membuatnya bergaul dengan Taki setiap hari, kini ketika ia duduk bersama Sunoo, Beomgyu dan Taki di halaman sekolah, ia melihat sekelompok anak lelaki yang tidak ingin ia temui di seumur hidupnya. Sampai-sampai ia tersedak jus tomat palsu yang sedang ia minum.
Mereka berlima. Tampak seperti urakan dengan penampilan khas mereka. Memakai kaos di dalam seragam dan tidak mengancingkan kemeja. Sementara satu anak lelaki berjalan seraya memantulkan bola basket, yang lainnya bersikap kurang ajar dengan mencolek siswi-siswi yang berpapasan dengan mereka. Lain dengan anak lelaki paling depan yang berjalan seraya mengangkat dagu dengan angkuh.
"Bagus. Saudaramu datang." Jay menendang kaki Taki yang duduk di hadapannya bersama Sunoo.
Sunoo yang kala itu sedang mengerjakan tugas pun menoleh. "Siapa?"
"Sekelompok anjing sialan," ketus Jay.
"Nicholas bukan saudaraku," jawab Taki. Menatap sekelompok anak lelaki yang Jay maksud.
"Kalian bertengkar dengan mereka?" tatap Sunoo pada Jay dan Taki bergantian.
"Tidak." Jay dan Taki serempak.
"Mereka tampan," komentar Beomgyu seraya menompang dagu. "Mana yang mananya Nicholas? Yang memegang bola basket itu?"
Taki menggeleng.
"Yang paling depan. Dia yang memiliki wajah seolah ingin dipukuli," sahut Jay seraya meregangkan otot-otot jarinya -seolah sedang bersiap-siap baku pukul.
"Oh, bad boy... Not my type." Beomgyu menyedot jus jeruk miliknya hingga habis tak tersisa sebelum melanjutkan ucapannya. "Kenalkan aku padanya."
Semua mata pun menatap padanya.
"Excuse me? Bukankah barusan kau bilang dia bukan tipemu?" Sunoo menuntut penjelasan.
"Memangnya kenapa? Hidup ini, kan, harus ada tantangannya. Sekali-kali kita harus keluar dari zona nyaman."
Sunoo terperangah, sedangkan Taki menggeleng tak percaya. Jay menghela napas panjang, lalu menepuk punggung Beomgyu.
"Kau benar, Gyu. Sekali-kali hidup ini harus menantang maut. Kalau kau bersama salah satu di antara mereka, kujamin zona nyamanmu akan musnah dalam sekejap."
Beomgyu terdiam. Ia tidak menanggapi ucapan Jay bukan karena kalimat itu terdengar menakutkan, tetapi karena sosok yang sedang mereka bicarakan mendekat ke arah mereka dan menatap padanya. Kemudian salah satu di antara mereka yang bernama Nicholas menyebutkan sebuah nama;
"Kim Sunoo?"
"Me?" Beomgyu menunjuk dirinya sendiri.
"Aku Kim Sunoo." Si pemilik nama mengangkat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE || Sunsun BL
FanfictionMemutuskan pindah ke Rumania rupanya bukan sesuatu yang bisa Sunoo anggap sebagai keputusan paling tepat dalam hidupnya. Karena di sana ia harus berhadapan dengan sosok guru yang ternyata seorang vampir. Dan vampir tampan bernama Park Sunghoon itu t...