Fate;15

3.3K 433 62
                                    

Ue be :

Vampir origin : vampir darah murni. Vampir yang terlahir dari kedua orang tua yang juga vampir.
Slave : manusia yang menjadi vampir karena digigit vampir dan lalu meminum darah vampir yang menggigitnya. Biasanya sangat setia pada tuannya.
Alter : manusia yang 'hanya' digigit vampir tapi tidak meminum darah vampir / tidak punya tuan.

Alter : manusia yang 'hanya' digigit vampir tapi tidak meminum darah vampir / tidak punya tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, bulan tampak penuh dan terang seperti dibubuhi sedikit warna merah. Ini adalah waktu khusus bagi para serigala. Hanya saja pekerjaan mereka sedikit lebih berat dari sebelumnya karena beberapa Alter mulai menunjukkan dirinya.

Soobin tak henti-hentinya menggerutu kesal dalam gerakannya mencakar dan mencabik tubuh para Alter, sementara Taki justru melakukannya sambil bersenandung. Membuat Soobin sesekali menatap heran kepadanya.

"Sepertinya suasana hatimu sedang bagus, Taki," tegur Soobin sembari mematahkan leher Alter terakhir yang mereka temui di hutan dekat pemukiman warga malam ini.

"Tentu saja, Ayah Mertua. Beberapa bulan lagi aku akan bertemu mate-ku. Oh senangnya." Taki mengupas bibirnya sembari membingkai kedua pipinya. Sangat menggemaskan.

Mereka berjalan beriringan melewati jalan setapak. Soobin mengambil sapu tangan di saku jaketnya lalu membersihkan tangan dan wajahnya yang kotor.

"Kenapa kau sangat ingin menjadikan anakku sebagai mate? Bagaimana jika ternyata dia seorang omega sepertimu?"

Senyuman di wajah Taki perlahan surut, kembali pada wajah datar yang biasa ia sajikan pada dunia.

"Karena dia istimewa. Dia akan memiliki darah werewolf dan juga vampir. Aku ingin menunjukkan pada seseorang bahwa werewolf dan vampir bisa hidup berdampingan, rukun dan menjadi keluarga."

"Jay, ya?"

Taki tersenyum hambar.

Soobin menghela napas, lalu kembali berkata, "Kau membunuh orang tuanya saat perang. Sejujurnya itu bukan sebuah kesalahan. Saat itu belum ada kesepakatan apapun di antara vampir dan werewolf."

"Tapi dia tetap membenciku."

"Jadi karena itu wajahmu selalu masam saat berada di sekitarnya?"

Taki mendongak, menerawang bulan yang sangat menyenangkan untuk dipandang.

"Sejujurnya bukan hanya itu kesalahanku padanya."

"Hm?"

"Ah, sudahlah." Taki mengibaskan tangannya, seakan ingin mengusir pikiran-pikiran yang berusaha mengganggunya. "Ayah mertua pulang saja. Aku akan mengunjungi Sunoo."

FATE ||  Sunsun BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang