Prolog

8.9K 589 23
                                    

Angin malam berhembus lirih, menghantarkan udara dingin yang menusuk hingga ke tulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin malam berhembus lirih, menghantarkan udara dingin yang menusuk hingga ke tulang. Pohon-pohon pinus yang basah tampak bergoyang, bahkan beberapa di antaranya roboh setelah di ditabraki sesuatu secara berurutan.

Jauh di dalam hutan yang temaram ditemani cahaya rembulan, sesosok lelaki bersurai merah jambu terlihat berlari secepat kilat di antara pepohonan. Sesekali berkelit kesana kemari dan melompat di antara satu pohon ke pohon lainnya.

Tak jauh di belakangnya, sesuatu yang besar dan berbulu mengejar. Derap kakinya penuh nafsu, sementara sorot matanya membidik tajam, seakan menargetkan sosok yang dikejarnya sebagai mangsa empuk. Ia seperti seekor anjing yang sengat besar. Tidak! Itu serigala. Serigala dengan bulu keperakan yang indah.

Serigala itu mengaum lapar dalam langkah seribu, membuat lelaki yang dikejarnya tiba-tiba berhenti, lalu memutar tubuh menghadap ke belakang. Di antara deru napasnya yang tersengal, matanya terlihat mengkilat kemerahan. Lalu saat ia menyunggingkan sebuah senyuman, mata serigala yang tadinya membidik tajam seketika membola. Derap langkahnya terhenti, dan dalam sekejap mata ia berubah menjadi anjing yang jinak.

Serigala itu tidur terlentang, membuat si rambut merah jambu begitu gemas dan menggelitiki perutnya. Lelaki berparas cantik itu bahkan tak segan naik ke atas perutnya, sehingga sang serigala sontak menjilati wajahnya, dan lelaki itu tertawa geli karenanya.

"Selesai bermainnya?"

Tawa gurauan yang sempat menghiasi hutan tiba-tiba lenyap saat sosok pria berpakaian serba hitam yang lain datang. Pria yang tampan, tinggi dan berkulit susu. Memiliki wajah tenang dengan tatapan yang tajam, hidung runcing, juga rahang tirus tegas. Rambut kelamnya yang tertiup angin malam jatuh lembut di dahi. Bibir tipisnya enggan mengumbar senyum, namun suaranya menutur begitu lembut.

Pria itu melipat tangan di dada sementara kakinya berpijak pada cabang pohon, tatapannya masih dingin tanpa senyuman. Sedingin malam yang membeku dalam pelukan musim dingin.

"Bulan masih penuh, Yeonjun Hyung. Tapi kau justru berkeliaran di sini," ucapnya pada si lelaki bersurai merah jambu.

Lalu tatapan pria itu menyudut, melirik serigala yang sedetik lalu telah berubah wujud menjadi manusia. "Kau juga, Choi Soobin. Bukankah ini waktunya para werewolf berburu?"

Manusia serigala bernama Soobin itu pun menepuk celananya yang kotor karena dedaunan yang menempel.

"Ya, sebenarnya aku memang sedang berburu." Soobin meraih pinggang Yeonjun. Lalu membuat gerakan seakan ia memakan mangsanya dengan menyeruk di leher, sehingga membuat Yeonjun kembali tertawa geli.

"Tidak bisakah kalian serius? Kita sudah sepakat bahwa kaum vampir tidak akan memburu manusia selama para werewolf menyediakan makanan untuk kami." Pria berwajah dingin dan pucat melompat dari dahan. Menimbulkan suara gemeretak ranting-ranting kering yang terinjak.

"Yeah, tapi perlu kau ingat, malam purnama adalah waktu kawin. Selain memikirkan isi perut, kita juga harus berkembangbiak. Bukan begitu, Sayang?" Soobin mengecup bibir Yeonjun sekilas.

"Pergilah, Sayang. Sepupuku ini mana mengerti urusan cinta." Yeonjun tersenyum manis kepada kekasihnya.

Mau tak mau, Soobin melepaskan pelukannya. Menghadiahkan satu senyuman lembut kepada kekasihnya sebelum menyaku kedua tangan dan mendekat kepada pria berwajah dingin yang sudah lancang mengganggu acara kencannya.

"Kuharap kaummu tidak melanggar perjanjian, Park Sunghoon. Karena jika itu terjadi..." Soobin memandang kuku-kuku jemarinya yang perlahan memanjang dan sangat tajam. "...aku yang akan pertama kali merobek jantungmu."

Tatapan dingin Sunghoon menyudut tajam dan irisnya berubah merah. "Coba saja sebelum kuhisap habis darahmu."

Halo, semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, semuanya...
Sebelumnya terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk mampir. Apalagi untuk vote dan komennya.

Kali ini aku datang dengan FF Sunsun yang bergenre fantasi. Temanya vampir. Sangat Enhypen, kan? Aku harap FF ini bisa memenuhi ekspektasi kalian.

Mohon dukungannya, ya!
Jangan lupa share cerita ini kepada teman2 kalian.

FATE ||  Sunsun BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang