Fate;10

2.9K 425 52
                                    

Kendatinya Sunoo memang bukan remaja berkarakter seriang Beomgyu, tetapi sependiam Taki juga sangat bukan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kendatinya Sunoo memang bukan remaja berkarakter seriang Beomgyu, tetapi sependiam Taki juga sangat bukan dirinya. Sifatnya yang tenang namun mudah mengumbar senyuman adalah hal yang membuat orang lain mudah merasa nyaman dengannya. Parasnya yang teduh, tutur katanya yang selalu lembut dan cara ia memperlakukan orang lain dengan hangat boleh dibilang sebagai pesona dari dalam dirinya.

Jadi saat melihat sepanjang hari ia habiskan dengan berdiam diri dan melamun membuat Beomgyu khawatir. Di sepanjang pelajaran, Beomgyu diam-diam memperhatikan Sunoo.

"Jangan khawatirkan dia," ucap Jay membuat Beomgyu menatapnya penuh tanda tanya.

"Aku rasa dia sedang jatuh cinta." Beomgyu menyahut sembari menoleh ke arah Jay.

Jay menggeleng tak percaya. Pikiran manusia memang sangat dangkal, ya? Segala sesuatu selalu dijuruskan kepada hal klise yang disebut cinta. Tetapi berbicara tentang cinta, meskipun Jay tidak memiliki kekasih tetapi ia memiliki seseorang yang sangat ia sayangi melebihi apapun. Seseorang yang hanya ia simpan di dalam memori.

Ia merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah benda bulat yang disebut jam saku. Ketika dibuka, ada sebuah potret usang di sana. Menampilkan gambaran seorang gadis dari era enampuluhan. Bisa dilihat dari pakaian dan gaya rambut yang ia kenakan.

Jay tersenyum tipis, namun sorot matanya sendu. Dalam hati, ia berbisik lirih. "Aku masih menunggumu."

"Hello, everyone!"

Beomgyu bukanlah satu-satunya yang menatap kagum. Lebih dari itu, seisi kelas menyerukan sebuah gumaman penuh kesima pada seorang pria yang membuat mereka mendongakkan kepala demi menatap tubuh tinggi berbalut pakaian basket yang terlihat begitu pas di tubuhnya.

"Namaku Choi Soobin, dan aku guru olahraga kalian yang baru," sambungnya diiringi sebuah senyuman.

"Whoaa... Pak Guru!!" Seorang siswi yang duduk di deretan belakang mengangkat tangannya, mengundang banyak tatapan menghujani dirinya.

Soobin menunjuk dirinya. "Katakan."

"Menikahlah denganku!" Gadis itu meninggikan suara, membuat Soobin mengangkat satu alis tegasnya.

"Aku menyukai laki-laki," jawab Soobil enteng.

Jay seketika itu memukul jidatnya sendiri. Ia rasa Sunghoon benar-benar gila karena sudah membiarkan binatang buas ini masuk ke ranah mereka.

Ya, sejujurnya sekolah ini bukanlah milik pemerintah. Sunghoon mendirikannya lima puluh tahun lalu sebagai wujud kecintaannya kepada pengetahuan dan juga untuk mengontrol insting vampir saat bersandingan dengan manusia.

"Maka, jadilah kekasihku!" Satu lagi murid mengangkat tangannya. Kali ini seorang pemuda berkulit eksotis yang seksi.

Soobin tersenyum. Ia mengangkat tangan kirinya untuk memamerkan sebuah cincin yang tersemat di jari manisnya. "Terlambat," ucapnya.

FATE ||  Sunsun BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang