"Selamat datang." Si pria blonde tersenyum ramah. Mencuri perhatian Sunoo dengan bibir tebalnya yang seksi.
"Y-ya? Aku..."
"Boneka seperti apa yang kau cari?"
Sunoo menghela napas dalam-dalam. Menetralisir debar jantung yang sempat membrutal karena terkejut bukan kepalang. Lalu senyum ramahnya kembali mengembang dengan cantik, seperti biasanya.
"Aku ingin sepasang boneka pengantin. Apakah ada?"
"Hm...." Si pria blonde mengetuk dagu. Berpikir sejenak lalu berkata, "kurasa ada di ruang penyimpanan. Mau melihatnya?"
"Bolehkah?"
"Tentu. Ayo."
Tangan Sunoo ditariknya dengan lembut, digiring memasuki toko lebih dalam. Setelah memasuki pintu terdalam, Sunoo melihat banyak sekali boneka yang terpajang di etalase kaca. Mereka mirip sekali dengan manusia meski ukuran mereka sekitar 20-30 inci saja. Dan yang paling mencuri perhatian Sunoo adalah pose mereka yang unik.
Jujur saja, Sunoo agak ngilu dibuatnya. Tidak seperti kebanyakan boneka yang berdiri sempurna atau duduk manis, boneka-boneka ini berbeda. Ada yang posisi kepalanya terbalik, tangan terpelintir atau pose-pose tidak wajar lainnya.
Dan yang paling mencuri perhatian Sunoo adalah adanya foto di setiap sudut pintu kaca.
Sunoo pun mendekat, mengamati salah satu foto. Seketika kedua mata rubahnya membola dan tubuhnya melonjak mundur. Dadanya berdebar semakin hebat mendapati foto itu adalah foto mayat manusia dengan pose serupa boneka yang terpajang.
"Ini dia." Si pria blonde kembali dengan sebuah kotak kaca di tangannya.
Sunoo tertegun melihat isinya. Di dalam kotak itu terdapat sepasang boneka bergaun pengantin yang hampir seluruh gaunnya berwarna merah. Si pengantin wanita lehernya patah ke samping dan ia menangis darah. Sedangkan si pengantin pria wajahnya menghadap ke punggung sementara kakinya pun sama. Menghadap berlawanan dengan tubuh atasnya.
Sunoo menelan ludah susah payah. Berusaha terlihat tidak panik meski dengkulnya nyaris jatuh lemas karena ketakutan.
"I-ini... Foto apa?"
Si pria blonde menatap tempat telunjuk Sunoo mengarah lalu tersenyum lebar. "Oh, sebuah inspirasi."
"Kau membuat boneka karena terinspirasi dari mereka?"
Si pria blonde menggeleng. "Tidak. Aku membuat bonekanya lalu menyesuaikan tubuh mereka dengan boneka buatanku. Bagus, kan? Ini semua adalah mahakaryaku."
Dada Sunoo berdenyut keras hingga terasa sakit. Keringat dingin mulai membanjiri punggungnya. Tubuhnya membatu kaku di tempat, sementara kedua manik legamnya menatap dengan seksama senyuman si pria blonde yang seperti tanpa dosa. Berharap ucapan pria itu hanya bohong belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE || Sunsun BL
FanfictionMemutuskan pindah ke Rumania rupanya bukan sesuatu yang bisa Sunoo anggap sebagai keputusan paling tepat dalam hidupnya. Karena di sana ia harus berhadapan dengan sosok guru yang ternyata seorang vampir. Dan vampir tampan bernama Park Sunghoon itu t...