30 menit kemudian, Hadian yang sedang fokus mengerjakan revisinya sambil ngedumel tanpa henti pun diinterupsi oleh suara ketukan pintu ruangannya. Sontak ia mengangkat kepalanya dari layar laptop, wajahnya yang sudah tidak ramah sebelumnya menjadi semakin judes kala mengetahui siapa tamu dadakannya itu.
Markie, sang Kepala Departemen Analyst yang paling sering menerima emoji jari tengah dari Hadian, atau si pelaku yang ia tuduh sebagai sumber dari penyakit maagh-nya karena selalu membuatnya terlambat makan siang, padahal sebenarnya itu salah Hadian sendiri.
"Gue gamau liat muka lu sekarang. Enyah lo dari ruangan gue," ujar Hadian kembali menatap layar laptopnya.
"Iya," jawab Markie singkat, ia lalu berjalan mendekati Hadian dan meletakkan sebuah paper bag berukuran sedang di depan layar laptop Hadian, alias di depan wajah pemuda galak itu. Sebelum Hadian sempat mencari barang untuk dilemparkan kepada Markie, si lelaki berkacamata tadi langsung berlari kabur keluar ruangan Hadian.
"Bener-bener SETAN lu ya, Markie!"
Hadian melakukan butterfly pose sambil menghela napas panjang sebagai upaya kurang berguna yang ia pelajari di drakor untuk meredam emosinya. Awalnya ia singkirkan paper bag yang ternyata cukup berat itu dari hadapannya, tapi sialnya otaknya jadi tidak fokus karena rasa penasaran akan isi tas itu. Ia pun mengesampingkan gengsinya dan memastikan dahulu bahwa Markie sudah tidak berada di sekitar ruangannya, barulah Hadian buka paper bag itu.
"Ah, kampret lu Markie. Emang juara satu pengobrak-abrik hati gue."
Meskipun gengsinya masih setinggi gunung Bromo, rasa lapar lebih mendominasi pikiran Hadian. Meskipun hanya ada dia seorang diri di dalam ruangannya, dengan malu-malu Hadian geser laptopnya ke samping dan bawa sekotak besar sushi itu ke hadapannya. Meski rasa bencinya pada Markie masih begitu meluap, Hadian tak kuasa menahan ujung-ujung bibirnya yang naik sampai telinganya selama menyantap makan siangnya.
Dia tidak tau saja, kalau Markie ternyata masih mengintip dari celah pintu ruangan Hadian sambil menahawan tawanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRAST | MarkHyuck
FanfictionHaechan dan Mark. Kalau kata orang sekitar, mereka itu bagai Air dan Minyak, enggak bisa nyatu soalnya sangat kontras. Haechan galak dan Mark kalem. Haechan banyak bacot dan Mark minim bicara. Haechan ditakuti dan Mark disenangi. Walau begitu, kedua...