"Aku pulang,"
Taehyun memasuki rumah dengan tenang. Setelah berkumpul tadi, tiga Lee bersaudara itu memutuskan untuk berpisah dan pulang dalam waktu yang berbeda. Jungwon akan pulang terlebih dahulu mengingat dia yang paling muda diantara ketiganya, disusul Haewon yang akan menggunakan alasan mampir ke minimarket terlebih dahulu, dan terakhir Taehyun yang mengarang alasan kerja kelompok.
"Kakak terlihat lelah. Sebaiknya kakak istirahat saja. aku akan meminta Kak Haewon dan Kak Jungwon untuk lebih tenang," kata Sullyoon.
Taehyun hanya mengangguk. Ia bergerak cepat menuju kamarnya. Sang ayah belum pulang, tentu saja Taehyun mengetahuinya. Ayahnya tidak pernah ada ketika ia pulang sekolah. Ia bergegas menutup pintu kamarnya dan kembali berpikir.
"Apakah Mr. Peter ada hubungannya dengan semua ini?"
Taehyun kembali teringat foto yang ditunjukkan oleh Jake. Ia sangat yakin orang itu mirip dengan sosok wali kelas barunya, atau bahkan serupa. Untuk dugaan sementara, Taehyun yakin bahwa ayahnya dan ayah Jake adalah teman. Jika mereka memiliki foto orang yang sama, berarti keduanya berkemungkinan pernah mengenal dan memiliki hubungan dekat.
Masalahnya adalah siapa sosok tersebut bagi sang ayah? Selama ini, Minho selalu dingin pada siapapun, kecuali orang-orang yang pernah dia kenal secara dekat. Taehyun tidak tahu bagaimana hubungan antara Minho dan Seo Changbin, ayah Jake. Sebab, Changbin telah menghabiskan waktu lama di Australia. Bahkan Taehyun juga tidak terlalu ingat bagaimana wajah sosok pamannya itu. Setelah berpikir panjang, Taehyun mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Haewon.
'Haewon, aku akan mencoba masuk ke kamar ayah. Kau pastikan Sullyoon tidak mendekat. Mintalah Jungwon untuk mengabariku jika ayah sudah pulang.'
♠️
Taehyun membuka kamar Minho perlahan. Kamar itu terlihat bersih, rapi dan nyaman. Ia segera menutup pintunya dan mulai mengamati sekitar. Benar kata Haewon, Taehyun melihat foto orang yang sama. Ia melihatnya secara sekilas, kemudian beralih menuju meja yang berada di samping Kasur.
Terdapat satu laci di bawah meja itu. Taehyun membukanya dengan perlahan. Isinya hanya barang-barang biasa sebenarnya. Namun, ada secarik kertas yang menarik perhatiannya. Ia mengambil kertas itu perlahan.
'Tolong jaga mereka dengan baik. Mereka adalah berlian berharga bagiku. Aku rasa semua ini belum selesai. Hanya Ace yang kita bunuh saat itu. Aku bahkan lupa jika Leo dan Gemini juga ada disana. Hati-hati saja, aku yakin sekarang mereka akan menyusun rencana untuk balas dendam. Aku harap kau tetap hidup bersama anak-anak.'
Taehyun mengerutkan keningnya heran. Apa-apaan isi kertas itu?! Isinya terlalu menyeramkan. Semuanya tentang bunuh membunuh dan balas dendam. Tapi tunggu, siapa yang memberikan surat ini pada Minho? Siapa pula Ace, Leo dan Gemini? Mengapa mereka hendak membalas dendam?
Semua pertanyaan itu berputar di kepala Taehyun. Hanya satu hal yang ia yakini, yaitu tentang pesan untuk menjaga mereka. Taehyun yakin si pengirim pasti ingin Minho menjaga anak-anaknya. Kemudian Taehyun juga sempat memikirkan beberapa kemungkinan. Ada kemungkinan bahwa ia dan adik-adiknya sedang berada dalam bahaya, mengingat ada kata balas dendam tadi, juga si pengirim yang mengatakan untuk terus berhati-hati.
Taehyun kembali meletakkan kertas tersebut. Kemudian ia lanjut menelisik ruangan tersebut. Tidak ada sesuatu yang aneh lagi sebenarnya. Tapi Taehyun tak sengaja menemukan sebuah pistol di bawah bantal. Ia kembali mengerutkan keningnya. Mengapa ada pistol di tempat seperti itu? Seberapa bahayanya keadaan mereka sekarang hingga sang ayah menyembunyikan benda itu di bawah bantalnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...