26 - Tiba-tiba?

106 20 0
                                    

"Semua sudah siap?"

Taehyun memastikan tak ada yang tertinggal sama sekali. Misi ini harus segera diselesaikan dengan cepat. Waktu mereka semakin menipis. Tadi pagi, ia sudah berpamitan pada kedua orang tuanya. Minho berpesan untuk tetap berhati-hati. Meskipun tak terlalu ditunjukkan, Minho sedikit khawatir dengan Taehyun. Bagaimanapun, Taehyun masih sangat baru dalam dunia ini.

"Hati-hati, kak,"

Taehyun tersenyum pada kedua adiknya. Ia memeluk Sullyoon dan Jungwon sembari mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Sekarang kita perlu menuju ke arah Utara,"

Mereka berangkat menggunakan mobil yang sedikit lebih besar. Taehyun memegang kemudi, dengan Jay yang berada di sampingnya. Apabila terjadi sesuatu nanti, Jay bisa mengambil alih kemudi nanti.

Kemudian di bagian tengah ada Eunchae dan Heeseung. Jangkauan Eunchae sebagai sniper bisa lebih luas jika berada di tengah. Dan Heeseung sebagai petarung paling lemah harus berada pada titik paling aman.

Sedangkan Gaeul dan Yujin menempati bagian belakang. Kemungkinan paling besar serangan datang dari arah belakang. Gaeul dan Yujin yang cepat tanggap akan baik-baik saja jika berada di belakang.

Yujin menyebar lokasi senjata dan amunisi yang mereka bawa. Sebagian besar memang berada di bagasi. Namun Yujin tetap menyisakan untuk keadaan mendesak. Bagian bagasi lebih banyak berisi senjata, sedangkan amunisi lebih banyak berada di mobil.

Masing-masing membawa senjata yang berbeda, sesuai dengan gaya bertarungnya dan rekomendasi Yujin. Taehyun dan Jay yang lebih cenderung bertarung jarak dekat membawa pisau, belati, dan senjata jarak dekat lainnya. Namun, mereka sepertinya lebih mengandalkan kekuatan fisik untuk pertarungan.

Eunchae tentu saja membawa satu senapan laras panjang. Ia tetap mengantungi dua buah pistol. Selebihnya, ia hanya membawa amunisi peluru. Namun Yujin menyarankan untuk membawa satu pisau lipat, hanya untuk berjaga-jaga apabila Eunchae terpaksa harus terlibat pertarungan jarak dekat.

Heeseung yang memang tugasnya bukan bertarung tak tahu harus membawa apa. Yujin menyarankan senjata-senjata dasar untuk berjaga-jaga. Taehyun juga menyarankan Heeseung untuk menghindari pertarungan sebisa mungkin. Karena itu Yujin akhirnya membawakan pisau, pistol, stun gun, bom asap, dan bom cahaya.

Untuk Gaeul yang memang petarung serba bisa, Yujin lebih menyarankan untuk membawa senjata dasar saja. Sebab, Yujin yakin Gaeul bisa mengembangkan trik serangan dengan senjata minim sekalipun.

Sedangkan Yujin sendiri juga tak jauh berbeda dengan Gaeul. Ia hanya membawa senjata dasar. Bedanya, ia membawa beberapa senjata cadangan apabila ada hal yang tak diinginkan terjadi.

"Tetap waspada, semua! Jangan lengah sedikitpun!"

Taehyun memberi pesan pada semua orang sebelum mengemudikan mobilnya. Setelah yakin semuanya siap, mereka pun berangkat dengan hati-hati.

♦️

"Apakah ada pergerakan tidak normal?"

Sullyoon terus mengamati komputer sembari mencocokkan laporan yang masuk. Baru beberapa saat yang lalu kelompok Taehyun meninggalkan markas, tiba-tiba saja sudah ada laporan bahwa terjadi pergerakan aneh di kantor polisi.

"Kak Boemgyu yakin tidak salah melihat?" tanya Jungwon.

"Aku yakin sekali kali ini. Itu benar-benar kakakku," balas Boemgyu.

Jungwon mengacak-acak rambutnya. Bagaimana mungkin bos utamanya muncul saat Taehyun sedang tak ada di markas? Itu berarti Sullyoon dan Jungwon yang harus memutuskan langkah.

Remi : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang