11 - Kisah Pengorbanan Jisung

192 20 2
                                    

"Hah!"

Taehyun tak sengaja terbangun setelah mengalami mimpi buruk. Ia bermimpi bahwa terjadi penyerangan di rumahnya ketika ia masih kecil. Entah mengapa, mimpi itu terasa benar-benar nyata. Karena itu Taehyun terkejut hingga terbangun.

"Kau bermimpi buruk?"

Taehyun menatap Boemgyu yang bersandar di dekat jendela. Sekarang sudah pukul 2 dini hari. Mengapa Boemgyu belum tidur? Atau mungkin dia sudah bangun?

"Apa kau belum tidur?" Taehyun malah melemparkan pertanyaan pada Boemgyu.

"Aku sudah terbiasa hanya tertidur sebentar. Lupakan saja soal diriku. Mimpi apa kau hingga berteriak seperti itu?" ujar Boemgyu.

Taehyun hanya menghela nafas.

"Entahlah, mimpi itu seperti nyata. Aku bermimpi terjadi penyerangan di rumahku saat aku kecil," jawab Taehyun.

Boemgyu menatap Taehyun.

"Mungkin itu bukan mimpi. Kau tahu? Ibuku pernah menyerang rumah nenekmu ketika kita masih kecil. Aku tidak ingat bagaimana ceritanya, tapi kakakku pernah mengatakannya padaku. Saat itulah ibumu menghilang," jelas Boemgyu.

Taehyun tertegun ketika Boemgyu menyinggung tentang ibunya. Ia berjalan mendekati yang lebih tua, membuat Boemgyu harus menahan tubuh Taehyun yang terus mendekat.

"Bodoh! Aku ini lebih tua darimu! Lagipula, apa yang kau lakukan?!" seru Boemgyu kesal.

"Katakan, apa yang kau tahu tentang ibuku," ujar Taehyun dingin.

Boemgyu berusaha untuk tidak terintimidasi oleh Taehyun. Harus ia akui, Taehyun memiliki aura dominan yang kuat. Yang lebih tua hanya mendengus pelan.

"Aku tidak banyak tahu tentang ibumu. Tapi yang jelas, kakakku percaya jika ibumu masih hidup. Dia sudah mencoba melacaknya, tapi tetap tidak bisa menemukan ibumu. Karena itu dia menculikmu. Dia berusaha untuk memancing kedua orang tuamu agar bergerak menyelamatkanmu," jelas Boemgyu.

Tanpa mereka sadari, ada seorang perempuan yang bersandar di samping pintu kamar Taehyun dan Boemgyu. Perempuan itu melipat tangannya di dada, sambil beberapa kali menyeringai tipis. Entah apa yang ada di pikirannya.

♣️

Jungwon menatap sang nenek yang tak kuasa melanjutkan cerita. Ia baru tahu jika ternyata perjuangan kedua orang tua mereka sangatlah berat. Ia merasa sangat bersyukur karena masih hidup hingga saat ini.

"Lalu, apakah orang yang menyelamatkan Kak Taehyun itu adalah ibu...?" tanya Jungwon pelan.

Jisoo hanya mengangguk. Ia tak berniat untuk menyembunyikan apapun dari cucunya. Sudah saatnya generasi baru mengetahui semua rahasia kelam keluarga mereka.

"Apa yang terjadi setelah itu? Apakah kejadian ini yang menjadi alasan kami tak pernah melihat ibu?" tanya Jungwon lagi.

Jisoo menatap Jungwon dengan sendu. Ia bisa melihat sosok Jisung dari mata Jungwon. Keturunan Minho yang satu ini sangat mirip dengan menantunya.

"Kau benar-benar ingin mendengar kelanjutan cerita ini?" tanya Jisoo memastikan.

Jungwon mengangguk yakin. Baginya, ini adalah langkah awal yang besar. Cerita ini akan menjadi petunjuknya untuk mencari jalan keluar dari semua ini. Karena itu, ia tak boleh merasa ragu.

"Tapi, kau harus berjanji satu hal,"

Ucapan Jisoo membuat Jungwon penasaran.

"Tolong berjuanglah untuk menyelesaikan semuanya pada generasi kalian. Jangan sampai keturunan kalian ikut menanggung semua ini. Jangan sampai generasi kami menanggung lebih banyak rasa bersalah karena telah memulai semua ini,"

Remi : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang